CHAPTER 1

56 5 0
                                    

Ada tatapan yang sulit di artikan Valya Natasya Salim, gadis berusia 20 tahun itu kini mendengus melihat senior yang harusnya sudah di wisuda itu menatapnya lekat sambil bermain drum.

Cih.. sok keren. Valya berdecih pelan lalu berlalu pergi dari studio band ukm kesenian kampusnya itu. Sejak awal semester ia berkuliah, Valya tidak pernah menyukai drummer band kampus nya itu. Lelaki itu memang keren tapi bagi Valya biasa aja tuh.

Siang ini hari nya juga cukup sial, bahkan Valya sempat berpikir apa ia kurang bersyukur karna setiap hari ada saja yang membuat mood nya down. Salah satu nya lelaki itu.

"Valya, Val.. Tunggu gue!" Intan, salah satu teman sekelas Valya berlari dengan wajah merengut bahkan mata memerah gadis itu membuat Valya mengerutkan keningnya bingung.

Intan juga langsung memeluk Valya tanpa perduli sekitarnya yang menatap mereka aneh dan juga penasaran, apalagi para anggota band yang baru keluar juga menatap mereka, terutama lelaki itu.

"Lo kenapa sih?" Valya bertanya dengan pelan.

"Gue putus sama pacar gue, lo tahu selama ini dia Cuma nganggep hubungan kami itu Cuma teman. Tapi teman mana yang mau asal peluk dan cium, gue kecewa Val" tangis Intan pecah di pelukan Valya.

"Duh Tan, kita ke kost gue atau lo mau pergi cari makan dulu" Valya mencoba menenangkan.

"Tapi gue mau nya Irfan, nama awal kami aja udah sama hurufnya, ya massa kami enggak jodoh" Intan menjawab.

"Tan, patah hati bukan berarti dunia kiamat. Masih banyak cowok lain yang lebih baik di banding Irfan, mending kita cari makan dulu" Valya berkata, membuat lelaki yang sedari tadi hanya diam kini menoleh dan menatapnya dengan satu alis terangkat.

"Lo pernah jatuh cinta?" lelaki itu menyahut, membuat Valya dan Intan menoleh pada sosok jangkung nan rupawan penuh karisma itu.

"Kak Hexa?" Intan menghapus air matanya yang hampir keluar dari pelupuk matanya.

"Bukan urusan lo" Valya menjawab.

"Kalau enggak tahu rasanya sakit hati enggak usah sok ngasih saran" Hexa terkekah pelan "..Dasar Jomblo"

Valya melongo mendengar kalimat menohok Hexa yang mengatai nya Jomblo, yang benar saja. Valya pernah jatuh cinta bahkan di tinggal lagi sayang-sayang nya.

Hexa berlalu pergi bersama anggota band nya yang juga bubar.

"Val, lo pernah jatuh cinta kan?" Intan bertanya.

"Ya pernah lah Bangke" Valya menjawab dengan kesal "..Dasar Fuck boy sok laku bikin kesel aja"

****

Valya menghela nafasnya saat melihat lelaki berambut sedikit panjang berwarna hitam itu duduk termenung di halte bus kampus malam ini. Kota malang yang memang dingin nampaknya tidak berpengaruh pada lelaki itu, lelaki yang di kenalnya karna satu ukm seni itu hanya mengenakan Jeans panjang dan Tshirt putih tanpa jaket.

Valya malas kalau harus berurusan dengan lelaki itu, tapi ia juga harus pulang ke kost nya dengan bus.

Valya perlahan melangkahkan kaki nya sambil mengeratkan jaketnya.

Hexa mendongak dan menatap Valya datar. Dan Valya mengambil tempat duduk yang agak jauh dari Hexa.

"Egois salah enggak?" Hexa bertanya, membuat Valya menoleh dengan alis bertautan menanndakan gadis cantik berwajah oriental itu bingung.

"Ya tergantung" Valya menjawab "..Tergantung situasi kondisi"

Hexa mengangguk mengerti lalu tersenyum kecil melihat Valya, si gadis bertubuh mungil dan berwajah imut itu memang menarik perhatian Hexa sejak gadis itu ikut Ukm seni. Tapi gadis itu seakan mengabaikannya, seakan Hexa adalah lelaki jahat yang kapan saja bisa menyelakai nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ME AFTER HER.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang