8 - Doubt

362 51 12
                                    

Halo temen-temen! Apa kabar? Semoga kalian sehat dan bahagia yaa♡

Btw, udah lama banget nih ga update😭≥﹏≤ Maafin aku yaa.. Beberapa hari ke belakang memang ada banyak waktu luang, tapi gaada mood untuk nulis. Dan aku gabisa maksa nulis dengan keadaan badmood, i'm so sorry♡

Sebagai gantinya.. Aku punya sesuatu untuk kalian hehe😂 Ga begitu spesial kok, hanya sebuah fanart Taehyung, yang menurutku lucu banget dijadikan wallpaper✨💜 Tapi kalian selesaikan dulu bacanya, baru boleh liat fanart yang akan aku taro setelah part cerita ini selesai yaa♡♡

 Aku punya sesuatu untuk kalian hehe😂 Ga begitu spesial kok, hanya sebuah fanart Taehyung, yang menurutku lucu banget dijadikan wallpaper✨💜 Tapi kalian selesaikan dulu bacanya, baru boleh liat fanart yang akan aku taro setelah part cerita ini se...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Jangan lupa vote dan comment nya ya huhuu, soalnya itu mood vanget buat aku🤧≥﹏≤

-----

Alunan musik jazz kini menjadi pengiring yang menemani Taehyung dan Rae selama perjalanan pulang dari rumah Jaemin. Sebenarnya bisa dikatakan hanya menemani Taehyung saja, karena selang beberapa menit setelah keluar dari komplek mewah Jaemin, gadis itu sudah tertidur nyenyak.

Taehyung tidak tau, haruskah ia bersyukur atau merasa bersalah telah membawa Rae ke rumah Jaemin. Sebab, gadis berkulit putih itu pasti merasa lelah karena harus mengurusi Jaerin yang menangis saat bangun tidur. Rae juga harus mengganti popok si bayi karena basah. Bahkan baju gadis itupun ikut terkena impasnya oleh air kencing Jaerin.

Tapi di sisi lain, Taehyung senang karena dapat melihat sendiri bagaimana telatennya Rae saat merawat Jaerin. Lebarnya senyum Rae saat menggendong Jaerin. Dan hangatnya Rae saat memeluk Jaerin. Semua Taehyung saksikan dengan hati yang meletup-letup. Nalurinya ikut berbisik seakan menyuruh Taehyung untuk menarik kembali gadis itu ke dalam pelukannya. Namun di waktu yang bersamaan pula, nalarnya ikut mengingatkan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi. Taehyung tidak bisa memiliki Rae lagi. Ada wanita lain yang akan segera ia nikahi.

Taehyung menghela nafas.

Mobil sedan hitam yang dikendarainya perlahan menepi saat melihat toko Roti Kenari di persimpangan jalan yang menjadi patokan menuju rumah Rae.

Taehyung menoleh, menatap gadis disampingnya yang masih tertidur. Deru nafasnya begitu teratur. Rambut panjangnya menjuntai menutupi sebagian wajah manisnya. Kelopak matanya mengatup seolah memamerkan bulu mata yang lentik nan indah.

Cantik dan menggemaskan! Batin Taehyung bergejolak.

"Rae, sudah sampai."

Gadis itu masih belum terbangun.

Taehyung kemudian menyentuh lengan Rae, membuat gadis itu perlahan membuka matanya.

Sejenak ia terdiam, menatap sekeliling. Mengumpulkan seluruh alam sadarnya.

Scenery from The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang