chapter 2

18 2 2
                                    

"ahh... kenapa jadi nostalgia gini, fokus Ra fokus gak usah dipikirin...oke.. tenang..".

"Tarik nafas...buang...lupakannn...".

Ujar Dira yang sedang ngomong dengan diri sendiri.

"ihh...malah makin nempel bayangan dia..." . lanjutnya  dengan nada sedikit teriak.

Kembali Dira melamun dan pada akhirnya Dira memutuskan untuk membalas pesan dari Rey.

"Oke". Balasan Dira ke Rey.

Dira yang masih begitu penasaran dan tidak mengerti apa maksud dan tujuan Rey yang datang kembali, menghubungi Dira.

"DUHH... bakalan dibales gak ya...Tensin dong kalo gak dibalas..". batin Dira dengan cemas dan berharap si Rey tidak mengabaikannya.

Sudah beberapa menit Dira menunggu balasan dari Rey, bolak balik cek hp namun belum juga ada pesan.

"gak dibalas juga gakpapa, paling gak tuh di read aja kek. Biar gua tau ada tanda-tanda kehidupan". Batinnya dengan kesal.

"padahal terakhir dilihat Cuma selisih 1 menit dari pesanku, masa sampe sekarang belum dibalas...".

Tiba-tiba...

"WAH... udah diread, eh sedang mengetik. Duh...".

Dira yang begitu senangnya setelah menunngu lama pesan dari Rey.

Sudah lama Dira tidak berhubungan dengan Rey, kurang lebih hampir 2 tahun mereka lost contact.   Terakhir kalinya mereka berkomunikasi pada saat mau kenaikan kelas 11 dan sekarang udah mau lulus,
ya kebayangkan lamanya.

"apa kabar?"

"HAH?...mengetik dari tadi Cuma balas.. APA KABAR ???".

Dira yang sedang membaca pesan dari Rey dengan sedikit geli. Tapi Ya memang  pesan itu sangat pas untuk memulai  berkomunikasi.

"alhamdulillah, baik..kamu?..."

"sama...alhamdulillah baik juga...".

obrolan yang begitu garing dengan di iringi suara jangkrik dimalam hari dan hujan rintik-rintik. suasana yang mendukung untuk mereka yang sedang bernostalgia.

"masih ingat aku kan?...".
pesan dari Rey yang dibaca Dira dengan tersenyum.

"Maaf... anda siapa ya???...".
Dira yang membalas dengan becanda agar memecah suasana.

" memangnya kamu tidak tahu... aku siapa?..."

"aku kan temanmu...teman chat waktu kelas 10 dulu hehe...". Pesan Rey Dengan Emoticon ketawa.

" apa iya?...kok aku lupa ya..."

" iya kan???...".

"kenapa baru datang sekarang?...kemarin-kemarin kemana saja?... di telan bumi?...atau nyasar ke bulan?...".

pesan dari Dira itu membuat Rey kesulitan untuk membalas. Dira yang begitu bingung, penasaran dan ingin tahu apa maksud dan tujuan Rey yang tiba-tiba datang menghubunginya lagi.

tiba-tiba suasana menjadi begitu hening dan sunyi, karena sudah larut malam. suara jangkrikpun sudah tidak terdengar lagi dan rintikan hujan yg membasahi atappun sudah tidak terdengar lantaran sudah reda.

" tuhkan... gabisa jawab pesanku...". batin Dira,
dengan ekspresi datar dan mata yang telah sayu, rambut yang teruai. bantal yang lembut dan kasur yang nyaman membuatnya tidur dengan nyenyak diselimuti harapan.

Sementara itu...
Rey yang sedang bingung memikirkan jawaban atas pertanyaan dari pesan Dira tadi.

"Bolehkah aku merindu...bahkan kepadamu yang telah berlalu?...". Batin Rey.

Rey masih mencari alesan yang tepat. Dan pada akhirnya dia membalas pesan.
       "Maafkan aku... maafkan aku yang pengecut ini...".
Dira yang sudah tertidur nyenyak tidak mendengar suara notifikasi pesan dari Rey.
       "Kamu gak mau maafin aku?...".
Rey terus ngespam Dira.

Rey merasa dirinya dibenci oleh Dira, lantaran pesannya diabaikan. Dia merasa bersalah karena baru mengabari Dira setelah 2tahun berlalu. Dia Yang sudah lama mengumpulkan keberaniannya untuk mendekati Dira lagi dan baru sekaranglah waktu yang sangat tepat.

" sudah jam segini...belum dibalas juga apa sudah tidur ya...". Pukul menunjukkan 11:47 p.m.
Malam yang panjang dengan Suara detakan jam dinding yang terdengar. Rey meletakkan hpnya, kemudian menata bantal, menarik selimut lalu mata terpejam berharap esok mentari kan cerah.


*****

jangan lupa beri saya Bintang, kritik dan sarannya ya teman-teman;D. HAPPY READING EVERYONE!!!

Love is in small thingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang