tahun 2008 tahun dimana gagalnya tim ini masuk liga super. tahun itu menjadi penanda bahwa tim ini tidak benar-benar matang sebagai sebuah tim. tahun ini kustru banyak talenta baru muncul. Andik Vermansyah, Nugroho Mardianto, Arif Arianto pemain berusia muda yang mulai masuk skuad hijau. Andik menjadi ikonik karena usianya masih dibawah 17 tahun. tepat ditahun itu masuk divisi utama putaran pertama tim ini dipertemukan dengan wakil mookerto psmp. yahh kota kecil ini berhasil mengejutkan publik surabaya dengan kemenangan tipis. tapi bkan itu yang akan diceritakan. namun dibalik perjuangan seorang suporter cilik yang berani menebas debu jalanan. yah saat itu aku baru berusia 13 tahun tepat setelah sepulang sekolaah yang kala itu aku masih smp di sebuah sekolah negeri di surabaya. yap perjuangan itu benar benar jadi perjuangan berat. aku kala itu hanya membawa uang 1500 rupiah berani untuk keluar kota demi kebangaan. ini bukan hanya soal cinta namun harga diri yang dimana waktu itu aku masih memikirkan bahwa klub ini akan sangat aku cintai. perjalan mojokerto surabay memang tidak terlalu jauh. hanya 40 km bisa ditempuh dengan motor, namun untuk aku yang masih usia 13 tahun, aku tak mungkin naik motor. aku belum cukup tinggi untuk naik roda dua apalagi ditambah ayahku tak akan mengijinkanku motoran luar kota jika tak punya sim. jan satusatunya untuk menyapai stadion adalah estafet. estafet adalah istilah kami untuk mencari tumpangan entah itu truk,mobil bak ataupun motor. tujuannya jelas ingin mendukung persebaya.
ditahun itu puka banyak kendala yang terjadi menjadi penanda bahwa suporter dan klub harusnya besinergi. pukul 17.00 selepas pulang sekolah seperti biasa anak-anak smpn 40 mulai berkumpul di depan gerbang. "kon ape ng ndi rek" tanya roy dia adalah temen sekelasku yang paling berani. "aku ape ng mojokerto mbonek" jawab yudha.
"estafet.a" tanyaku sambil menunjuk daniel
"kon wes warasa ned" tanyaku lagi pada daniel
daniel adalah temanku sebangku dia kristen dan kami menyebutnya juned. gatau sebutan darimana tapi tanggannya patah kemaren saat estafet ke sidoarjo.
"aku gak melok sek rek sepurane" jawab daniel
"yowes nek pinmu wes nyambung, ayo mbonek maneh!" jawabku
"iyo yu" jawab daniel
okey perjalanan kami dimulai dari 3 orang ini aku, ryo, dan yudha kami mulai perjalan dari rumah masing-masing. kami janjian diperempatan sebelum sekolahan kami
aku datang duluan, 2 orang temanku nyusul
''suwene arek2 iki cangkruk ng ndi sehhh (lamanya anak2 ini nongkrong dimana sih ?)''
tak lama kemudian datanglah pick up pelan pelan mendekat mereka berdua meloncat dari pick up yang ditumpangi
''kog suwi (kog lama)'' tanyaku
''iyo ngenteni yudho ngeseng(iya nunggu yudho ber*k)''jawab ryo
''pancet ae''
perjalanan kami mulai jalan kaki pukul 12 siang teriknya surabaya tidak menghalangi kami mendukung kebanggaan. berjalan sekitar 1 km mulai ada truk yang ditumpangi anak bonek juga. ternyata truk itu menuju kota mojkerto juga kebetulan searah kami langsung menumpang truk tersebut.
lalu lintas waktu itu cukup padat kami pun berkenalan dengan beberapa teman bonek lainya saling berbagi sebatang rokok ataupun mengobrol dan bernyanyi dengan ukulele yang digenjreng.
pukul 2 kami sudah sampai di mojokerto kotanya memang tidak sebesar surabaya tapi cukup terik dan macet umtuk ukuran kota kecil. ternyata tempat turun kami tidak terlalu jauh dari stadion. kami memutuskan jalan kaki saja .
seperti biasa sampai distadion kami bernyanyi dan berteriak kepada pemain kebanggaan
seorang lelaki diciptakan berjuang
walaupun terkalahkan
![](https://img.wattpad.com/cover/215062649-288-k891073.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
pride and love
Adventuresebuah bagan dari kebanggaan,cinta ,dan perjuangan melebur menjadi susunan kalimat yang akan menyatu dalam nadi. banyak sejarah yang perlu dikenang yang menjadikan kita mencintai suatu kebanggaan. kita akan selalu rindu prestasi