Hijau kebanggaan dan resiko fanatisme

15 3 0
                                    

beberapa tahun ini kebanggaan kembali naik kasta namun perjuangan untuk lebih berat. perjuangan mengembalikan nama besar dan bersejarah dipesepakbolaan tanah air. sejak dekade 2000an nama surabaya terutama sepakbolanya semakin dikenal publik sepakbola indonesia dan dekade ini salah satu tim promosi ditahun 2003 yang dimana baru masuk divisi satu dan langsung mendapat trophy. namun ditahun berikutnya langsung tergeser dijurang degradasi. kenapa ? tak lain dan tak bukan karena suporter, tahun itu adalah tahun paling bersejarah serta tahun terburuk. tahun itu adalah tahun dimana nyawa dalam bola seolah tak berharga. tahun itu adalah tahun dimana semua orang di kota ini tertunduk setelah decak kagum dan euphoria kemenangan. tahun itu aku juga menjadi makin mencintai klub ini, aku semakin bangga dengan predikat pembangkang asosiasi. mengapa ? sepakbola bukan lagi hiburan buat warganya namun juga buat mafianya. tepat setelah dua tahun berkutat di divisi satu tim ini lolos ke liga 1 yang dulu liga djarum. yahh kembalinya sang legenda tak semulus 2004. dan tak sebaik tahun sebelumnya tapi satu sosok striker asal chille menjadi ikonik dengan cara mencetak gol yang sangat elegant. yap pablo rojas begitulah nama ikonik di tim ini tahun itulah.

ditahun itu pula aku mulai beranikan diri untuk nonton langsung ke stadion bermodalkan tiket 15.000 kala itu. dan gak cuma dikota itu aku juga mulai berani menonton dikota lain.

seperti halnya kebangaan, cinta juga akan membuatmu buta

-bayu sumeh-


pride and loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang