"Saya adalah pendonornya."
"Saya siap melakukan apapun demi uang."
"Kak, kasih tau aku seberapa indah pemandangan di depan kita sekarang...."
"Kak, aku penasaran secantik apa kakak...."
"Heh! Mana uang bulanan?"
"Saya akan membeli diri saya. Bilang sama saya, berapa uang yang anda butuhkan untuk melepas hubungan ini? Saya muak!"
"Jangan pernah menyerah! Cukup ingat kalau saya selalu ada disini, disisimu."
"Bagaimana jika saya bilang; saya mencintaimu?"
"Buah memang tidak pernah jatuh jauh dari pohonnya. Ibumu dan kau hanya membutuhkan uang.Pergi! Saya tidak butuh orang seperti anda untuk menjaga anak saya!"
"Cih, kamu tidak lebih dari seorang jal*ng."
'Benar, semesta tidak pernah baik, padahal saya sudah memberi semuanya.' Lirihnya lagi.
"Saya.... pendonornya."
'Terima kasih, karena anda telah memberi saya akhir yang membahagiakan, tuan.'
KAMU SEDANG MEMBACA
After the Rain
FanfictionI love the moment when we spent at the rain. 'Sore menjelang malam, Ia dihiasi matahari yang indah, Langit biru-kejinggaan menghiasi semesta. Dan biru-kejinggaan itu tidak pernah.... Sekalipun baik pada saya.' BxB