Part 6

333 34 7
                                    

Jaebum segera meluncur ke rumah mertuanya. Secara tak sengaja Marklah yang membukakan pintu ketika dia mengetuk pintu tadi.

Mark hanya memandangnya acuh tak acuh lalu sedikit menyingkir pertanda bahwa omega cantik itu mengijinkan deltanya masuk.

Mark kembali menutup pintu setelah Jaebum masuk. Kini keduanya tengah duduk di ruang tamu. Mark dengan pandangan dingin dan raut wajah datarnya. Aura alpha nampak nyata menguar dari diri Mark sekarang ini. Sementara Jaebum dengan raut wajah memelasnya. Berharap akan mendapat ampunan dari matenya ini.

"Baby, hyung minta maaf sudah mengabaikanmu."

"Hmm, lalu?"

"Tolong kembalilah kerumah baby."

"Tidak."

"Kenapa baby?"

"Hyung pikir saja sendiri. Hyung bisa pulang setelah ini. Aku sedang sibuk."

Mark segera beranjak dari duduknya, namun tangan Jaebum lebih dulu meraih sebelah tangannya. Membuat langkah Mark tertahan.

Tubuh Mark bereaksi ketika berada didekat deltanya. Apalagi saat Jaebum merengkuh Mark ke dalam pelukan pria tampan itu. Reaksi tubuhnya yang mengenali sang pemilik tidak dapat Mark sangkal lagi.

"Tubuhmu lebih jujur daripada mulutmu baby. Ayo pulanglah bersama hyung. Hyung janji tidak akan mengabaikanmu lagi dan hyung akan memperlakukanmu dengan lebih baik lagi. Kalau pada saat itu kau tahu hyung ingkar janji, kau boleh memutuskan ikatan mate diantara kita baby."

"Lalu kau akan mati hyungie." Suara Mark masih terdengar dingin.

"Mati lebih baik daripada hidup tapi harus kehilangan dirimu, baby."

Mark tersentak mendengar suara bergetar Jaebum. Perlahan Mark memalingkan wajahnya untuk menatap wajah deltanya itu.

Benar saja, Jaebum menangis. Entah mengapa hati Mark tersentuh begitu saja saat melihat airmata Jaebum.

"Jangan menangis hyungie. Maafkan aku. Aku akan pulang bersamamu asalkan kau berjanji untuk tidak berdekatan dengan Jina apapun yang terjadi."

"Hyung berjanji baby. Hyung akan menggantikan posisi Jina denganmu. Jina akan hyung pindahkan ke divisi lain yang jauh dari tempat kerja kita." Ucapan Jaebum membuat Mark tersenyum lebar.

"Hyung janji? Kalau hyung berbohong aku benar-benar akan meninggalkanmu." Ancam Mark dengan wajah imutnya.

Jaebum menganggukkan kepala dengan bersemangat saat mendengar ucapan omeganya itu.

Mark akhirnya pulang kembali ke mansion Im. Memulai lagi kehidupannya dari awal bersama deltanya itu.
😺
😺
😺
Jaebum menepati janjinya pada Mark. Dia memindahkan Jina ke bagian keuangan sesuai dengan keahlian gadis itu. Lalu mengangkat Mark menjadi sekretaris pribadinya.

Hal itu membuat Mark yang sudah sibuk menjadi semakin sibuk. Karena selain Mark harus mengerjakan pekerjaannya sendiri, dia juga harus mendampingi suaminya setiap kali melakukan rapat, ataupun kunjungan ke lapangan.

Sungguh, pria itu memang berniat menyiksa istrinya, sedang balas dendam atau apa sebenarnya? Mark sangat lelah kalau harus berlari kesana kemari setiap hari.

Mark sedang duduk dikursinya yang kembali di ruangan yang sama dengan big bosnya itu. Dia sedang memijat kepalanya yang terasa sedikit pusing. Mark lelah sekali sekarang. Tubuhnya terasa lemas sepertinya jadwal heat nya akan datang tak lama lagi.

Mark memejamkan matanya untuk menetralisir rasa tidak nyaman di kepala dan juga tubuhnya. Sampai kemudian dia merasakan ada seseorang yang berdiri didekatnya dan memijat kedua bahunya.

"Kau lelah baby?"

Suara Jaebum membuat Mark membuka matanya perlahan. Tatapannya terlihat sayu khas tatapan orang sakit.

"Kepalaku pusing hyung. Sepertinya jadwal heatku akan segera datang."

Tanpa banyak bicara Jaebum segera mengangkat tubuh Mark ala bridal style dan membawa tubuh istrinya itu ke sofa yang ada di ruangannya.

Jaebum membaringkan tubuh istrinya di sofa, lalu melepaskan kedua sepatu istrinya.

"Tidurlah baby. Pekerjaanmu biar hyung yang mengurusnya."

Mark yang sudah berada diambang batas tubuhnya hanya bisa menganggukan kepala. Jaebum masih ada disisi Mark untuk memberikan pijatan halus dikening Mark. Pelan-pelan Mark yang sudah merasa nyaman jatuh tertidur.

Melihat istrinya sudah tertidur, Jaebum mengecilkan ac di ruangannya lalu menyelimuti tubuh istrinya. Lalu beranjak untuk kembali melanjutkan pekerjaannya.
😺
😺
😺
Mark bangun setelah hari menjelang senja. Tubuhnya sudah jauh terasa lebih baik dari sebelumnya. Pusing dikepalanya juga sudah hilang.

Mark segera melipat selimut yang tadi digunakan untuk menutupi tubuhnya. Lalu mengenakan sepatu dan bangkit ke kamar mandi untuk mencuci muka.

Jaebum sudah berdiri didepan pintu kamar mandi, ketika Mark membuka pintu. Delta tampan itu tersenyum lembut lalu meraih sang omega kedalam pelukannya.

"Sudah lebih baik, baby?"

"Ne, hyungie."

"Ayo kita pulang, baby."

"Tapi pekerjaan kita?"

"Sudah hyung selesaikan ketika kau tertidur tadi."

"Maaf, hyungie.."

"Ah, gwenchana baby. Hyung tidak mau kau jatuh sakit ketika kita sedang sangat sibuk seperti sekarang ini. Jadi, ayo kita pulang. Kau harus banyak istirahat."

Jaebum merubah pelukan ditubuh Mark menjadi sebuah rangkulan. Dia membimbing tubuh istrinya untuk keluar dari ruangan mereka.

Jaebum tahu bahwa istrinya ini masih sangat lelah. Walaupun istrinya mengatakan bahwa dia baik-baik saja. Tapi wajah pucat dan mata merahnya tidak dapat berbohong.

Marknya sedang tidak baik-baik saja sekarang ini. Jaebum pikir dia akan mengambil libur beberapa hari kedepan untuk memulihkan kondisi istrinya ini.

Karena dia tidak mau terlihat sebagai suami kejam yang memperbudak istrinya sendiri. Sungguh, Marknya ini lebih berharga daripada proyek jutaan dolar yang pernah dia tangani.

Tbc.......

Mine {MarkBum}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang