❄️ BAB 3 ❄️

8.2K 127 3
                                    

   Pintu segera terbuka, seorang gadis dengan gaun panjang berenda pada bagian dada dan berwarna biru polos segera keluar. Bibir gadis itu berwarna merah muda, hidungnya mancung, tatapan mata yang teduh, jangan lupakan alisnya yang rapi dan berwarna hitam.  

   Gadis itu memiliki iris biru laut yang sangat jernih, kulitnya putih bersih tak ada noda setitik pun. Ia tersenyum, dan sialnya senyuman itu membuat ketujuh pria tampan malah terpesona.

   “Tuan, ada apa? Sangat jarang ada orang yang berkunjung, apa Tuan sekalian tersesat?”

   Suara gadis itu begitu lembut, membuat pria mana saja betah berlama-lama bicara dengannya. Gadis itu terlihat begitu anggun, rambutnya sebatas bahu dengan warna hitam pekat.

   “Y-ya, kami tersesat.” Bashful terlihat gugup, pria itu menelan salivanya beberapa kali. Demi Tuhan, gadis yang kini ada di hadapannya sangat cantik, bahkan kecantikan itu sangat alami tanpa polesan make-up.

   “Ini sudah sangat larut. Bagaimana jika Tuan sekalian beristirahat di dalam?” tawar gadis itu.

   Pria-pria itu saling melirik, mereka merasa segan saat gadis itu membuka pintu lebih lebar bahkan memberi jalan agar mereka masuk ke dalam rumah kecil tersebut.

   “Apa tidak masalah?” tanya Happy.

   Gadis itu tersenyum. “Sama sekali tidak. Apa Tuan sekalian warga Norwegia? Jika iya berarti kita sama.”

   “Kami hanya turis. Apa tidak masalah jika demikian?” tanya Sleepy.

   “Menolong orang itu tidak melihat orang tersebut dari bangsa dan negara mana. Silakan masuk, di luar sangat dingin.” Gadis itu segera masuk, ia kemudian menuju ruang tamu sederhananya.

   Ketujuh pria itu menurut, mereka segera masuk dan mengikuti langkah sang gadis. Ruangan di dalam rumah sangat sederhana tetapi bersih dan ditata dengan rapi. Banyak foto keluarga yang terpajang, ada pula beberapa sertifikat yang telah dibingkai.

   “Nona, kami harus memanggil Nona dengan sebutan apa?” tanya Grumpy.

   Gadis itu menatap. “Apa Tuan sekalian tidak akan tertawa?”

   Ketujuh pria itu segera menggelengkan kepala. Apa yang perlu mereka tertawakan? Semua orang memiliki nama dan nama-nama itu memiliki arti masing-masing.

   “Snow White, itu nama saya.” Gadis itu menggaruk kepalanya yang sama sekali tak gatal, ia bisa melihat wajah kaget pria-pria itu.

   “Benarkah?” tanya Sleepy.

   “Ya, apa ada yang salah?” tanya Snow White.

   Ketujuh pria itu segera menggelengkan kepala, mereka hanya bisa menarik kesimpulan jika orang tua dari gadis itu menyukai salah satu karakter Princess Disney. Tapi hal yang paling mengejutkan adalah, gadis itu sangat pantas menggunakan nama tersebut.

   “Ah, saya akan menyiapkan minuman. Tunggulah sebentar,” ujar Snow White. Ia segera berlari ke arah dapur, menyiapkan minuman untuk ketujuh orang tamunya.

   Sepeninggal Snow White pria-pria itu saling melirik, mereka tak menyangka bertemu dengan gadis cantik dan ramah seperti Snow White. Kecantikan gadis itu akan sangat menggemparkan dunia jika terpublikasi pada publik, entah akan seperti apa masa depan gadis itu jika ia berada di dunia hiburan.

   “Dia sangat cantik,” puji Doc sambil tersenyum. Pria itu menopang dagunya dengan tangan kiri, matanya menatap Snow White yang terlihat sibuk di dapur. Beruntung sekali mereka, seandainya mereka tidak berkunjung ke hutan, mereka tak akan pernah melihat ciptaan Tuhan yang begitu mengagumkan itu.

7 SURGA TERINDAH [21]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang