-3

6.7K 193 50
                                    

Happy reading

Di depan kediaman keluarga alexander dengan halaman yang luas rumah bak istana. Sungguh rumah idaman semua orang

Mobil keluaran terbaru itu memasuki pekarangan mansion keluarga alexander, mobil itu terparkir sempurna digarasi tentu saja dengan mobil-mobil yang lain. Keluarlah seorang gadis sedang menggendong bayi besarnya yang tak lain caca juga bayi besarnya dafa

Toktoktok

"Iya sebentar" suara dari dalam

"Iya ada apa ya neng?" Tanya seorang paru baya yang dari penampilannya seperti asisten rumah tangga

"Em...perkenalkan saya natasya, saya temennya dafa" sambil menunjuk dafa yang ada digendongannya

"Loh den dafa kenapa neng?....ayo masuk masuk neng"

Mereka pun masuk. Caca menceritakan semua (terkecuali mereka pacaran) kepada asisten rumah tangga itu yang namanya adalah bi yani yang sudah 20 tahun bekerja dengan keluarga alexander.

SKIP......

"Engghh..." lenguh dafa serak

"CACAAA YANKK...." teriak dafa, bibi yang mendengar teriakan majikannya segera ke kamar dafa

"Ada apa den?" Tanya bi yani setelah sampai di depan kamar dafa

"Caca mana bi"

"Sudah pulang tadi den"

"Kok pulang sih bi huwaaaa caca jahatt huwaaa caca ninggalin dafa sendiri" tangis dafa, bibi yang melihat itu kelabakan

Caca pov on

"Huh kenyang, bangun tidur terus makan, nikmat mana yang kau dustakan" ucap caca dengan senyum mengembang

Drrrrttttt drrrrrtttt

"Eh telfon" caca segera keruang tengah karna ia meninggalkan ponselnya disana

"Iyh halo"

"............."

"Hah iyh bi saya segera kesana"

Panggilanpun berakhir. Aku segera bersip siap untuk melaju ke rumah kekasihku iya siapa lagi bukan simanja dafa

Skip

Sesampainya di mansion keluarga alexander, sekarang aku ada didepan pintu kamar dafa

Toktoktok

"Dafa ini caca, dafa buka yah pintunya" ucapku, tapi tak ada balasab dari dalam

"Ini non ada kunci serepnya"

"Ah iyh bi makasih" setelah pintu terbuka aku segera masuk dengan menemukan dafa yang duduk dilantai menyender pada kasur memeluk lututnya dengan tubuh yang bergetar. Fix dia nangis, batin caca

Aku segera menghampirinya dan memeluknya dengan erat

"Cup cup cup udah yh jangan nangis lagi, caca disini nemenin dafa" ucapku sambil mengelus kepala dan punggul secara bergantian

"Caca hisk kena hisk pa pulang hisk" ucapnya dengan sesenggungan

"Iyah maaf kan caca juga harus ngejelasin ke orang tua caca" jelasku lembut

"Tapi hisk caca ga hisk bilang sama dafa hisk kalo mau pulang hisk"

"Dafanya kan lagi tidur tadi, jadi caca tinggal sebentar"

FasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang