Depan Madrasah

28 2 0
                                    

Pagi telah menjelma menjadi siang, dan siang pun berubah menjadi sore, sore tergelincir menjadi senja dan perlahan petang tercipta.
Terbesit dalam benak akan harapan harapan kecil untuk berjumpa dengan pujangga.

Kamis manis atau dalam bahasa jawa kemis legi, hari sesudah rabu dan sebelum jumat ini menjadi saksi bisu akan perjumpaan dengan seorang wanita yang telah lama aku menyukainya.

Aku bersama tiga temanku Ardi, Rama, dan yazid berniat untuk mengunjungi kediaman wanita itu,,
Aku sebagai pimpinan silaturrohmi merasa gugup dan tak tahu harus bagaimana ketika nanti bertemu dengan keluarganya,

Belum juga berangkat udah kebayang nanti bakal kaya gimana, dan nanti mau bilang apa saja?

Namun aku yang terkenal dengan ke PD an nya merasa yaqin dan harus berani. Walaupun nanti ngga tau harus bagaimana di lokasi,

Bismillah, ku nyalakan sepeda motor dan ku pimpin perjalanan yang menengangkan ini, motor matic dengan knalpot wor milik yazid ini sungguh bikin detak jantung ini semakin kencang..

Bruuuuummm bruuum bruum,, ku tarik pedal gas hingga mencapai kecepatan 40km/h.. Pelan namun pasti, karena melihat sikon jalanan yang berkelok dan tak rata,, "lebih baik pelan namun selamat ketimbang cepat namun terlalu berbahaya" kataku pada si yazid. Dan si yazid hanya mengangkuk terdiam,, seolah dia telah setuju akan ucapanku.

budak putri rajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang