Lagi lagi aku salah.
Harusnya ku tak pernah percaya.
aku kalah dalam permainan yang kau buat.
Harusnya aku tetap pada keraguan ku.
Bodohnya aku kalah dengan waktu.
dengan waktu yang silih berganti.
Hingga tanpa sadar tameng yang ku buat sedari awal runtuh perlahan dan terkikis habis bersamaan dengan lisan mu yang begitu manis menuliskan kalimat kalimat meyakinkan.Harusnya aku tau bahwa kalimat mu yang begitu meyakinkan itu hanya sebuah kesemuan.
Keraguan ku sudah menjadi pilihan yang sangat tepat seharusnya.
bukan malah mencoba bermetamorfosis menjadi langkah awal keyakinan.Tapi , bodohnya aku tidak sadar dengan hal ini
Harusnya aku tak pernah mencoba untuk yakin., tapi saat itu hatiku berkata lain
Harusnya!
Harusnya!
Harusnya!Kalimat ini terlalu banyak harusnya . Tapi sayang , aku tak melakukan yang seharusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seutas Kata Sang Perasa
Poetryini adalah ungkapan yang tak bisa di bicarakan dengan lisan , mungkin banyak juga yang merasakan? coba dibaca , siapa tau perasaan kita sama hehehe