1 'Rafles Arnold'

1 0 0
                                    

Hari Senin disemester baru membuat semua anak sekolah harus kembali ke sekolahnya.

Banyak yang mengeluh karena mereka harus meninggalkan hari libur dan kasur yang mengenakkan.

Tapi hal itu tak berlaku bagi Dita Anastasya Queen. Seorang gadis pendiam dan tak memiliki teman itu sangat senang bisa kembali ke sekolah.

Karena dihari Senin itu dia bisa kembali melihat orang yang selama 1 tahun belakangan ini menjadi raja dihatinya.

Dengan langkah riang Dita berjalan menuju kemading sekolah dimana dia bisa mengetahui kelasnya yang baru.

Matanya menelisik lembaran-lembaran kertas yang ditempel dimading sekolah. Hingga matanya membelalak ketika melihat dua nama yang berada dideretan kelas yang sama.

Kelas XI IPA 2

Daniel Bayu khafidz
Dita Anastasya Queen

Namanya berada dibawah nama orang yang dikaguminya. Dengan wajah penuh senyum Dita berjalan menuju kekelas barunya yang terletak dilantai 3.

Sesampainya dikelas Dita langsung masuk dan lega karena keadaan kelas yang masih sangat sepi.

Dita memilih tempat duduk dibelakang pojok. Karena menurutnya tempat itu sangat nyaman dan jarang orang yang mau duduk dibangku pojok sendiri karena takut dengan 'mereka' yang terkadang mengganggu.

Dita tak masalah dengan itu karena gadis itu juga memiliki kemampuan untuk melihat mereka.

Dan Dita memiliki banyak teman 'mereka' daripada teman manusia.
Terkadang 'mereka' juga mengganggu gadis itu tapi karena mereka ingin mengajak Dita mengobrol maupun bermain.

Dita menghela nafas ketika melihat salah satu temannya yang bernama mbak Susi sedang duduk disampingnya.

Mbak Susi yang seorang kuntilanak dengan pakaian putih panjang, rambut panjang serta wajah yang seram tak membuat Dita takut karena dia sudah biasa melihat itu semua.

"Ada apa mbak?". Tanya Dita

"Hihihi Dita gimana sama cowok itu hihihi".

Dita memutar bola mata malas dia sangat tidak suka jika ditanya tentang cowok itu. Ya walaupun terkadang dia sering curhat kepada teman-temannya tentang cowok itu.

"Mbak jangan ketawa deh kayak ngejek aku banget".

"Kan emang ini udah jadi hihihi kodrat mbak hihihihihi".

"Iyasih udah lah mending mbak sana main sama yang lain aja dulu ya. Aku mau belajar dan kalau nanti ada temen baruku yang datang kan takut".

"Hihihi yaudah mbak pergi dulu hihihihi".

Mbak Susi pun pergi dengan cara melayang, terlihat dari punggungnya yang mengeluarkan darah yang bisa membuat orang lain ketakutan tapi bagi Dita itu malah kasihan.

Dita memasang earphone ditelinga nya juga mengambil sebuah novel romansa yang sangat disukainya.

Tak butuh waktu lama Dita sudah tenggelam dalam dunia pernovelan. Cukup lama Dita terlarut dalam dunianya, seseorang menepuk pundak Dita membuatnya mendongak untuk melihat orang itu.

Mata Dita hampir melotot tapi langsung dia bisa menguasai diri. Kenapa bisa Daniel ada disini? Batinnya.

Dita mengangkat sebelah alisnya seolah berkata kenapa? Dan seolah mengerti langsung dijawab Daniel dengan isyarat untuk melepas earphone ditelinga Dita.

"Apa gua boleh duduk disini?". Tanya nya setelah Dita melepas earphonenya

Dita belum menjawab dia melihat kesekelilingnya dimana semua perhatian tertuju padanya.

"Hm".

Setelah menjawab singkat Dita mengalihkan pandangan untuk kembali fokus dengan novelnya walau jantungnya berdetak tak karuan.

Mendengar jawaban singkat Dita, Daniel segera duduk disebelah gadis itu. Dia sedikit heran dengan Dita yang tak seperti gadis biasanya yang akan bergosip dengan teman-temannya. Seolah Dita membatasi diri dengan tembok kokoh tak kasat mata yang sangat tebal.

Tak lama seorang guru masuk kedalam kelas yang membuat seisi kelas berteriak histeris. Pasalnya guru itu adalah guru favorit diSMA Rafles yang tak pernah membebankan tugas kepada muridnya dan rasa humor yang membuat semua muridnya menyukai sang guru.

"Selamat pagi anak-anak"

"Pagi pak"

"Pak Agung yang akan menjadi wali kelas kalian selama 1 tahun kedepan jadi bapak mohon supaya kelasnya jangan terlalu sepaneng ya".

"Baik pak".

"Baiklah anak-anak kita mulai bapak ingin tau nama kalian biar kita saling menyayangi kan kata pepatah tak kenal maka tak sayang".

Seluruh murid bersorak mendengar ucapan Pak Agung tadi. Mereka sangat bahagia memiliki wali kelas seperti pak Agung.

Satu persatu mulai memperkenalkan diri dan tiba saatnya cowok disamping Dita

"Nama saya Daniel Bayu khafidz dari kelas X-1".

Mendengar suara bass cowok itu membuat jantung Dita berdetak kencang.

Ditapun berdiri untuk memperkenalkan diri

"Dita Anastasya Queen".

Mendengar ucapan singkat itu membuat semua murid dikelas XI IPA 2 semakin yakin kalau Dita adalah anak yang dingin dan juga introvet.

Dita tak memperdulikan pandangan semua orang dia duduk kembali dan menunduk untuk kembali membaca novelnya.

"Okay baiklah anak-anak kita sudah perkenalan dan karena kalian baru masuk setelah liburan panjang maka kelas free. Kalian boleh mendengarkan musik, nonton film atau yang lainnya terserah kalian".

Mendengar kalimat surgawi seluruh murid XI IPA 2 bersorak dengan riang dan mengucapkan terima kasih kepada
Wali kelas mereka itu.

Semua murid mulai berkumpul untuk menonton film, ada yang main game, ngerumpi maupun tiduran dikelas.

Sedangkan Dita memasang earphone ditelinga dan mengeraskan suara musik sehingga tak mendengar rusuhnya suara kelas.

Sementara itu sedari tadi Daniel memandangi Dita yang tak bicara banyak didalam kelas.

Gadis ini aneh dan unik batin Daniel

Hola teman-teman wattpad ini cerita baru gua semoga kalian suka. Gua nggak nuntut vote kok yang mau baca aja Alhamdulillah dan gua ucapin makasih banget buat yang udah nyempetin waktunya buat baca cerita absurd gua ini. 😊😊😊

  Salam manis
Zahye08

Raflesia ArnoldiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang