Prolog

87 6 0
                                    

"tolong maafkan aku"pekik seseorang yang babak-belur

"..."diriku hanya bungkam

"Aku akan memberikan segala yang ku punya bila kau melepaskan ku"ucap orang itu

"Kau pikir aku bahagia dengan hartamu"ucap ku yang akhirnya buka mulut

"Tentu saja semua orang suka dengan harta ku"ucap orang itu menyombongkan hartanya

"Ck, kalau begitu aku bukan salah satu dari orang-orang itu. Yang membuatku bahagia adalah melihat darah mu bercucuran dan mengotori tangan ku ini"ucap ku sambil mengarahkan pisau buah yang sedikit tumpul

"Kau pikir kau bisa membunuhku dengan pisau tumpul itu"ucap orang itu

"Kenapa memangnya?"ucap ku datar

"Yang kulihat di film biasanya penjahat membunuh korbannya dengan pedang atau pisau tajam"ucap orang itu dengan lagak sombong

"Aku berbeda dari mereka aku lebih menikmati suara jeritan, rintihan,dan juga permohonan korban ku. Kau mengerti"ucap ku

Pisau yang ku bawa mulai mengenai tangan kirinya perlahan tapi pasti pisau tumpul itu mulai mengiris nadi orang tersebut

"Argghhhh...."jeritnya

"Ku mohon ini menyakitkan"ucapnya

"Apa salahku padamu"tanyanya

"Tak ada aku hanya ingin membunuh mu"ucap ku

Nadinya berhasil terkoyak. Ku masukan pisau itu kedalam sobekan kulit

"Argghhhh....."jeritan itu membuat ku bahagia sekali entah kapan terakhir kali aku merasakan kebahagiaan tiada Tara nya

Darahnya bercucuran, tubuhnya sudah mulai kejang-kejang seperti ikan yang membutuhkan air agar tidak mati

Ku mengambil gunting kebun yang sudah ku siapkan

"Kretak"suara yang indah dan suara itu hanya tercipta kala ku memotong pergelangan tangan korban ku

"Ku moh....on jangan... Di lanjutkan"ucap nya

"Tapi aku belum puas"ucap ku

Ku ambil kembali pisau tumpul kesayangan ku

Jleb!

Pisau itu menancap sempurna pada leher orang itu. Darah bercucuran dari mata,hidung,dan mulutnya.

Ku lakukan hal yang sama hingga yang terakhir ku tarik pisau itu keatas sehingga terlihat kerongkongan dan tenggorokan yang di satukan oleh epiglotis  yang sudah pecah

Orang itu tumbang dan mati di sana dengan semua tubuhnya berlumuran darah

"Dasar lemah padahal aku masih ingin bermain dengan mu. Tapi kau udah mati duluan gimana sih"ucap ku

Aku berjalan menuju keluar gedung itu aku masuk kedalam mobil ku dan mengganti pakaian ku yang sudah berlumuran darah

Kring!Kring!

(Dimana kau,sudah ku bilang untuk tidak datang terlambat bukan. Kenapa dia jawab aku Gabriel,aku ini Papa mu) seseorang di sebrang sana

(Bisa nggak sih Lo nggak usah kebanyakan bacot,pokoknya hari ini gue nggak akan pulang) tukas ku

Iya, nama ku Gabriel atau lebih tepatnya Gabriel Sebastian, temen-temen ku biasa memanggilku Riel. Entahlah kata mereka nama Gabriel terlalu suci untuk ku yang penuh dosa.

Dosa? Hahahahahaha aku sama sekali tak peduli tentang itu...

Seperti yang kalian lihat aku baru saja membunuh seseorang. Apa orang itu memiliki masalah dengan ku? Tidak,aku tidak memiliki masalah dengannya. Aku hanya bahagia bila melihat seseorang sepertinya menderita. Kejam? Aku sudah tidak tahu arti kata itu. Kenapa kalian kasihan? Maaf kata kasihan sudah ku hapus dari kamus ku.

Ini kisah ku Gabriel Sebastian...

Bersambung...

Hallo ini cerita author yang kedua. Author harap kalian suka dengan cerita ini, jangan lupa baca juga cerita author yang satunya okey....

Maaf bila ada salah kata,typo,gaje,dan lain-lain

Jangan lupa Vote,Coment dan ikuti juga akun Author juga masukan cerita ini ke perpus dan daftar baca kalian

Salam cinta 😘😘😘
myisalisa



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

If It Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang