ROOM 23 - 04

10.4K 1.5K 222
                                    

Semenjak Renjun menebarkan senyum mautnya, dia merasa jika kelakuan Jeno berubah. Jeno jadi sering menghubungi Renjun. Bahkan bubble chat Jeno sampai menumpuk karena memang Renjun malas membalas pesan dari orang-orang kecuali Mamanya. Tetapi anehnya lagi, Renjun langsung melakukan apa yang diperintahkan Jeno di semua pesannya. Dan itu tanpa adanya balasan.

Seperti siang ini contohnya, Renjun berjalan menuju perpustakaan karena Jeno menyuruhnya kesana. Penting katanya.

Begitu sampai di depan pintu perpustakaan, Renjun langsung masuk dan mencari keberadaan Jeno. Dan ya, Jeno ada di pojok ruangan tengah mengutak-atik ponselnya. Renjun langsung menghampiri meja Jeno.

"Ada apa Jen?" Jeno langsung terlonjak dan menoleh pada Renjun yang duduk disampingnya.

"Cuma mau bilang, jangan lupa makan siang," Jeno berbisik-bisik ditelinga Renjun karena keadaan perpustakaan yang sunyi.

Membuat pipi Renjun memanas tanpa sadar. Dia bahkan melupakan kemarahannya karena sudah lelah berjalan tapi hanya kalimat itu yang disampaikan oleh Jeno.

 Dia bahkan melupakan kemarahannya karena sudah lelah berjalan tapi hanya kalimat itu yang disampaikan oleh Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini giliran di apartemen Renjun. Jeno sengaja berlama-lama disana. Dia berharap Renjun akan memberikannya senyum seperti kemarin. Senyum yang membuat Jeno harus mencari di google apa yang sudah terjadi padanya.

"Jen, kalau ini hurufnya dua dibaca apa sih?"

"Ppo-ppo."

"Ppo-ppo? Itu ada artinya?" Langsung tanpa ragu Jeno mengecup tangan Renjun yang tengah memegang bolpoin. Membuat Renjun shock.

Demi apa dia dicium oleh gay?!

"JENO APAAN SIH?!"

"Itu arti dari ppo-ppo Ren."

"YA NGGAK USAH DI PRAKTEKIN JUGA!" Renjun menyipitkan matanya dan langsung menyerang Jeno dengan pukulan mautnya. Jeno yang tak kuat menumpu badannya langsung terjungkal kebelakang diikuti Renjun.

Mereka saling menindih dengan Renjun diatas tubuh Jeno. Mereka saling berpandangan hingga...

Yeri datang dan langsung berteriak kaget melihat posisi ambigu adiknya bersama lelaki di apartemennya.

Yeri datang dan langsung berteriak kaget melihat posisi ambigu adiknya bersama lelaki di apartemennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi kamu teman belajar Renjun ya?"

"Iya Kak, kenalin saya Lee Jeno."

Yeri mengangguk.

"Aku Yeri, Kakaknya Renjun."

"Kakak kenapa sih harus kesini segala, kurang kerjaan tau nggak!" Renjun mendengus karena masih malu.

"Suka-suka Kakak dong!"

Mereka berdua masih berdebat, dengan Jeno yang mulai jengah. Akhirnya dia pun berpamitan pulang pada Renjun karena sudah merasa cukup melihat Renjun hari ini ehem.

"Renjun, aku pulang dulu ya."

"Iya, besok aku agak telat juga karena ada urusan."

"Okay. Bye Renjun, Kak Yeri."

"Hati-hati Jeno!" Yeri berteriak nyaring, membuat Renjun menyipitkan matanya dengan sinis.

Setelah kejadian hari dimana Jeno tak sengaja mengecup tangan Renjun, Renjun semakin jinak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kejadian hari dimana Jeno tak sengaja mengecup tangan Renjun, Renjun semakin jinak. Bahkan jika Jeno tiba-tiba merangkulnya, ia biasa saja. Mungkin dia harus mulai membuka diri untuk berteman?

Tapi, Renjun paling susah untuk membuka diri.

"Hari ini bawa masakan apa?"

"Japchae."

"Wah, kebetulan aku suka banget sama japchae."

Renjun berkedip lambat. Senyum mata Jeno selalu berhasil membuat perasaanya menghangat.

"Oh iya, nilaiku bahasa Korea tadi dapat 5. KENAPA SIH LAMBAT BANGET NAIKNYA!" Renjun menghentakkan kakinya karena masih kesal dengan Pak Moon.

Ditengah perasaan kesal itu, tiba-tiba tangan besar Jeno mengusak rambutnya dengan lembut.

"Kamu sudah melakukan yang terbaik Renjun. Ayo tingkatkan lagi!" Jeno masih tersenyum hingga matanya menyipit. Yang juga membuat Renjun memunculkan kembali senyum maut kesukaan Jeno.

"Cantik."

Tolong Renjun sekarang juga, his heart is ambyar.






to be continued,

besok kalau nggak males ya update, tapi kalau males ya enggak ehe.





MAAP TAPI KENAPA KEDUA ADIKKU SANGAT MENGGEMASKAN╥﹏╥

ROOM 23 [JenoxRenjun] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang