Wanita Hebat Bagian 1

73 7 0
                                    

PERKENALKAN

Namaku rezi ahmad,usiaku sekarang sudah 16 tahun dan tepat pada bulan ini adalah ulang tahunku yang ke-17 tahun,aku tinggal disebuah rumah kecil,didesa pedalaman yang jauh dari kata polusi, baik dari asap motor,mobil, asap industri pabrik.

Aku bersekolah diSMA GARUDA,dikawasan SEMARANG didesa CANDISARI. Aku duduk dibangku kelas 11 dan sekolah kami baru saja menerima murid baru untuk kelas 10.
Jarang memang yang mengetahui sekolahku ini,ditambah dengan kondisi lokasi yang jauh dari kota juga tak banyak prestasi yang diraih sekolah kami.

Aku bersekolah disini bukan karena tidak ada pilihan untuk bersekolah disekolah ternama atau tidak mempunyai keinginan untuk bersekolah dikota,hanya saja, aku melihat kondisi orang tua ku yang sudah tua renta, ayah ku sering pulang kerumah saat dia sedang bekerja, bukan karena pekerjaannya sudah selesai,melainkan karena sakit yang dideritanya kambuh.

bagaimana aku bisa tenang kalau aku bersekolah yang jaraknya jauh dari orang tuaku,itu jika aku mengikuti kemauanku untuk bersekolah dikota,ditambah lagi dengan kondisi ekonomi yang tidak baik.memanglah, untuk makan setiap hari sudah cukup. tapi,untuk membiayai kehidupan yang lain saja terkadang aku harus membantu ayahku bekerja dan betul-betul membanting tulang agar itu semua terbayar.

Aku anak paling besar dikeluarga ku,dengan satu ibu dan bapak, dan kedua adik perempuanku.

Aku tidak terinspirasi dari siapa-siapa,melainkan aku hanya menceritakan sedikit apa yang kurasakan saat itu.
Mungkin kebanyakan orang menganggap hal ini sudah biasa dan sering terjadi,tapi menurutku,wanita yang kutemukan ini sangat hebat,setelah terhantam badai keterpurukan dia bisa bangkit dan menjadi wanita normal seutuhnya.

Ibuku pernah bilang,didunia ini yang sakit bukan berarti dia mau kembali kepada penciptanya. Ya,banyak memang orang yang pergi meninggalkan dunia karena sakit, tapi tidak selamanya sakit itu berujung kematian,tugas kita sebagai manusia terus berdoa dan berusaha, anggap saja penyakit itu sebagai penghapus dosa yang pernah kau perbuat.

Ayahku pernah bilang.
Dizaman yang sekarang ini bukan tugasmu untuk mengikuti perkembangan ideologi,kau boleh saja mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, asal itu jangan menjadi hal yang buruk untuk dirimu kedepannya.

Sedikitku menjabarkan.
Maksud dari ayahku berkata itu, dia ingin aku menjadi seseorang yang tetap pada pendirian yaitu sukses disegala arah, apalagi ditambah kondisi zaman sekarang,termasuk dunia percintaan,dia tidak mau aku bodoh karena cinta,salah satu alasan karena aku masih bersekolah,apalah artinya cinta jika untuk kesenangan dunia saja yang dicari,

Sudahlah..
Itu perkenalanku sekaligus menceritakan sedikit apa yang terjadi didalam keluargaku.

Hari ini hari pertama kami masuk sekolah kembali,setelah 3 minggu diliburkan.
Ketika ku menceritakan sewaktu liburan ku, iri rasanya kumelihat cara liburan orang lain,pasti kalian sudah tau apa yang kumaksud. Ya, orang lain sibuk bepergian mencari destinasi tempat wisata untuk bersenang-senang, sedangkan aku, setiap hariku hanya bisa membantu orang tuaku bekerja untuk menambah penghasilan orang tuaku.

Pagi ini pukul 06.30 WiB
Ibuku berusaha membangunkanku dengan menepuk badanku dan berkata "le,bangun le,udah terang ini, apa kamu ndak mau sekolah" sambil terbangun aku dari tidurku dan langsung menuju kamar mandi,terhenti langkahku sejenak, karna dari dalam kamar aku mendengar batuk ayah yang sepertinya sangat parah,berani kudekati tirai penutup kamarnya dan kuintip,tertindih haru aku menatapnya,apalah dayaku ini yang masih duduk dibangku sekolah,sehingga belum bisa membawa bapak untuk berobat kekota.

Sudah siap mandi,berpakaian rapi,dan dengan rambut klimisku aku siap untuk bersekolah.aku berjalan keruang tamu untuk mengambil uang jajanku yang sudah disediakan ibu biasanya, dan diletakkan dimeja sebelah tv. Namun, hari ini kulihat tidak ada uang kertas ataupun uang koin, sejenak aku terdiam lagi.
Sempat ku bertanya pada ibu tentang hal ini "bu, apa hari ini uang jajan ku tidak ada ya?" tanyaku.
Ibuku menjawab"maaf le,kamu taukan kondisi bapak sekarang gimana,bapak semalam pergi kerja tapi dianter pulang sama pakde-mu karena sakitnya kambuh"jawab ibuku.
"yaudah,ndak papa"jawabku.

Akupun menyalam ibuku sekalian izin untuk pamit berangkat kesekolah. menurutku, dengan tidak membawa uang jajan bukan berarti aku tidak bisa sekolah, justru, itulah yang membuatku harus semangat dan giat untuk belajar agar apa yang kucita-citakan tercapai.

Aku pun berangkat kesekolah, dengan menggunakan sepeda tua milik bapak. Jarak dari rumahku kesekolah sekitar ± 4 KM jauhnya.

Sesampai dijalan.....

.
.
. BERSAMBUNG.....
TERUSKAN BACA YA.. <3
Tunggu bagian selanjutnya... 🙂



WANITA HEBATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang