Bagian 2 : Hari Yang Sial

39 5 4
                                    

Selama diperjalananku yang kuceritakan jaraknya ± 4 KM untuk menuju sekolah, ditambah dengan kondisi jalan yang rusak dan masih bebatuan, aku terus mendayung pedal sepedaku dengan kecepatan ya.... Rata-rata seperti orang yang terlambat masuk sekolahlah, sedikit ngebut.

Aku sedikit mengalami problem disaat perjalanan, ada hal yang sedikit lucu untuk kuceritakan, hahaha...... (sambil kutertawa), setelah turunan terjal, rem sepedaku tidak berfungsi sama sekali, setelah turunan sampai 15 meter kebawah, aku lompat dari kuda besi milik bapakku. Gebrakkk....  (bunyi sepedanya yang jatuh).

Posisi lompatku seperti orang yang sedang bermain trampolin. Ya, keatas arahnya tapi sedikit kekiri, aku mendarat dengan keadaan yang bisa dibilang.........  Tidak baiklah. Aku jatuh ditumpukkan rumput yang baru saja dipotong pak wandi untuk makan hewan peliharaannya.

"oalah le, le, kenapa bisa jatuh? (tanya pak wandi kepadaku). Sambil membersihkan bajuku yang sedikit kotor, aku menjawab "maaf sebelumnya pakle, remnya blong jadi sepedanya ndak bisa berhenti". Setelah pakle tau penjelasanku, langsung saja aku berpamitan dan pergi untuk mengambil sepedaku yang posisinya dibawah jalan sana.

Oiya, aku belum memperkenalkan nama panggilanku, aku didesa ini dipanggil dengan sebutan ale, sedikit aneh memang, aku juga tidak tau siapa yang memberiku nama panggilan ini, dan juga aku tidak mempermasalahkannya. Tapi entah kenapa aku senang jika dipanggil dengan sebutan ale.

Ok. Lanjut aku bercerita,setelah aku mengambil sepedaku,kulihat sepedanya tidak ada yang baling dan tidak ada yang rusak selain rem itu saja. Aku tidak berani lagi naik sepedanya. Dengan terpaksa, aku memilih untuk mendorong sepeda bapak agar tidak ada lagi insiden seperti tadi hahaha.....(tawaku). Sampai ditengah perjalanan aku melihat jam tanganku, waktu sudah pukul 07.18 wib, aku sudah terlambat 3 menit dan sepertinya gerbang belum tertutup rapat.

Aku tidak takut kalau gerbang sudah ditutup. Melainkan, aku takut pada penjaga gerbang sekolahku. Seorang satpam sekolah yang tinggu badannya sekitar 165 cm,tubuhnya yang sedikit gemuk dan matanya yang sedikit memerah.

Membayangkannya saja ia seperti anak T-REX, apalagi kalau sudah jumpa langsung. Upsss......  Maaf pak aku tidak bermaksud untuk menjelek-jelekkan bapak hehehe.....

Satu lagi, Ada wanita penjaga gerbang yang bisa dibilang dia baik kepadaku, dia tidak seperti pak satpam yang kubilang seperti T-REX itu, dia tau dengan keadaan keluargaku, buktinya saja dulu kalau aku terlambat dia memaklumiku, memilih untuk menasihati dan bukan marah-marah itulah caranya untuk mendidikku.

Akupun sampai didepan gerbang sekolah, sepedaku sudah kuletakkan diparkiran depan sekolah, dan waktu sudah pukul 07.35 wib. Aku sudah telat sekali dan sepertinya upacara sudah dimulai. Tidak ada satpam diposnya, dari gerbang tampak sekolahku senyap dan seperti tidak ada kehidupan karena upacara tersebut.

"aku sudah terlambat sekali".(kataku sambil menggeram). "baiklah kutunggu sampai siap saja".

Selang beberapa menit aku menunggu ada segerombolan anak sekolah lain berjalan mendekatiku. Sontak saja aku langsung terkejut, aku tidak tau siapa mereka, dan aku tidak tau apa mau mereka.

Mereka mendatangiku didepan gerbang sekolaku, posisiku saat itu sedang terduduk karena lelah berdiri menunggu gerbang dibuka. Aku langsung berdiri karena terkejut melihat mereka yang semakin dekat dengan ku. Tiba-tiba.......   (gedebuk.....) aku dipukul oleh salah satu orang dari mereka, aku tidak tau kenapa dia memukulku, yang pasti posisiku saat itu aku berada dibawah dan teman temannya yang lain ikut menghajarku. Aku tidak bisa melawan dan aku cuma bisa pasrah dengan keadaan, tidak ada orang yang memisahkan aku dari segerombolan orang yang terus memukuliku, karena posisi jalan saat itu sepi. Setelah tubuhku puas dihajar mereka, mereka langsung pergi. Sempatku menjerit kearah mereka "apa salahku", tapi tidak ada yang menjawab.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WANITA HEBATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang