Biar aku pergi dari sini, jika disini masih saja menyisakan rindu tak bertepi.
Biar aku yang pergi, jika memang sudah kau temukan bahagiamu disini.
Biar aku sendiri sejenak, agar aku sadar begitu banyak orang yang peduli dan butuh peduliku.Dan biarkan ku menengadahkan sejenak,
mendoakan setiap saudaraku, keluargaku, segenap sahabatku,
kamu dan diriku sendiri.
Andai aku khawatir lagi akan kepergianmu,
aku hanya perlu mengingat hakikat dari sebuah pertemuan adalah perpisahan.
Jikalau engkau sebagai pelajaran yang banyak, maka perlu ku cari intinya, bukan lagi engkaunya.
Jika aku berfikir pergiku untuk meninggalkanmu, maka perlu ku ingat lagi tak ada faedahnya pun jika itu karenamu.
Seberapa resahku hari ini adalah penolakan yang dalam dari fitrah yang terkotori.
Aku juga tak mengatakan aku bersinar, nyatanya aku hanya mengatakannya jikalau engkaulah matahari terbitku.
Aku juga tak bisa menghilangkan setiap perkataan "i can sure do it", walaupun kenyataannya itulah jimat darimu.
YOU ARE READING
Fajar Senja dan Rembulan
RomanceMenolak lupa, beberapa kisah lama yang telah tertelan waktu, menjauh dan mulai terlupa. Tapi tetap menjadi sejarah perjalanan hidup yang tak mungkin lepas dari apa yang terjadi saat ini.
