hurt

21 3 1
                                    

"Hai bro kenapa mukamu kusut begitu? "

"Bisa enggak sih masuk ketuk pintu dulu? " kataku kesal

"Hei aku sudah mengetuk pintumu tapi kamu saja yang tidak dengar lagi mikirin apa si? " katanya sambil duduk didepan mejaku

"Kepo kamu" balasku

"Rosè, right? " ah aku lupa kalau seorang kim mingyu paling tau tentang diriku dan permasalahanku

"Hm"

"Kenapa lagi dia? "

"Entahlah aku cuma berpikir kenapa dia selalu membenciku? Dan apa aku tidak pantas dicintai? "

"Hahaha" kenapa dia tertawa

"Hei aku sedang serius" kataku

"Oh maaf soalnya lucu saja seorang jung jaehyun yang dulunya terkenal playboy sekarang malah ditolak sama istri sendiri pfthh" katanya sambil berusaha menahan tawa

"Kim mingyu kalau anda ingin tertawa sebaiknya anda keluar dari ruangan saya "

"Oke calm down " katanya sambil berhenti tertawa

"Jadi istrimu belum berubah masih tetap membencimu walaupun kalian sudah mempunyai anak? " tanyanya

Ah aku lupa memberitahu kalau aku sama rosè sudah memiliki anak namanya hyunjae anak yang manis dia selalu ceria, cuma karena aku dia juga dibenci oleh rosè.

"Iya karena kejadian itu juga dia semakin membenciku "

"Kamu juga si dulu terlalu memaksakan keinginan kamu buat nikah sama dia jadi gini kan"

"Apa aku salah kalau memperjuangkan seseorang yang aku cintai? " tanyaku

"Kamu enggak salah tapi caramu yang salah jaehyun. coba aja dulu kalian menikah karna cinta pasti kamu tidak begini " benar kata mingyu aku yang salah disini.

"Iya ming sepertinya memang aku yang salah, seharusnya aku tidak memaksakan rosè untuk mau menikah denganku" kataku sambil tertunduk lesu

"Sabar jae semua akan baik baik saja "

"Semoga"

"Ah sudah jam makan siang aku harus menjemput hyunjae. aku pergi dulu" kataku sambil melihat jam dan mengambil kunci mobil

"Jangan lupa nanti habis makan siang ada meeting " kata mingyu yang hanya ku balas anggukkan

Setelah sampai di sekolah nya hyunjae aku langsung turun dan ternyata dia sudah menunggu di depan.

"Papa! " serunya sambil berlari ke arah ku

"Hai jagoan" kataku sambil menggendongnya membawa masuk ke mobil

"Gimana sekolahnya? " tanyaku padanya, iya ini hari pertama dia masuk sekolah hyunjae masih TK

"Bagus papa guru gurunya baik semua sama hyunjae terus teman hyunjae sudah banyak" katanya semangat

"Oh ya? Siapa aja nama teman hyunjae? " kataku sambil fokus menyetir

"Ah hyunjae lupa papa tapi ada satu yang hyunjae ingat namanya jihoon " katanya

Selama perjalanan hyunjae sibuk bercerita tentang sekolahnya dan teman teman barunya aku bahagia bisa liat dia tertawa lepas begini biasanya kalau dirumah dia selalu diam dan hanya bermain di kamar.

"Eum papa? "

"Hm? "

"Hari ini kita jadi makan siang bareng mama? "

hah aku harus bilang apa pada hyunjae aku yang berjanji padanya bahwa hari ini kami akan makan siang bertiga, tapi aku teringat dengan jawaban rosè tadi pagi saat aku mengajak nya makan siang.

"Mama tidak bisa lagi ya pa? " hyunjae seolah tau apa yang aku pikirkan. Rosè selalu begitu setiap kali aku mengajaknya makan atau sekedar jalan jalan bersama, dia selalu menolak ajakan ku. Aku juga sadar dia hanya tidak ingin berpergian denganku dia membenciku.

"Mama lagi sibuk kerja sayang makannya berdua bareng papa aja ya? " kataku hyunjae hanya mengganguk lemas.

Kami makan di restoran sushi hyunjae lagi kepengin makan sushi katanya.

"Gimana enak?" kataku pada hyunjae yang lagi fokus makan

"Enak papa " katanya sambil lanjut makan

Tiba tiba handponeku berbunyi ada panggilan masuk dari mingyu, pasti tentang meeting.

"Hyunjae papa angkat telepon dulu ya" kataku sambil berdiri

"Oke papa" aku menjauh untuk mengangkat telepon, tidak baik mengangkat telepon saat makan. Setelah selesai mengangkat telepon aku kembali ke meja makan dan mendapati hyunjae sedang fokus melihat kesamping meja kami.

Aku mengikuti arah pandangan nya aku mendapati

"Rosè? "

"Chanyeol? "

STRANGER - JJH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang