Sinar matahari pagi memasuki celah jendela, membuat sepasang retina anak adam yang sedang menyelami mimpinya terusik dan mulai terbuka, menampilkan manik berwarna kecoklatan yang akan membuat hanyut siapapun yang melihatnya.
Sinar matahari yang cukup menyilaukan membuat kedua manik kecoklatan itu menutup kembali namun tak lama karena akhirnya keduanya kembali terbuka untuk melihat pemandangan indah yang selalu menyambutnya di pagi hari.
Sedikit merunduk untuk menyaksikan wajah malaikat yang kini masih terlelap didalam pelukannya, si tampan dengan nickname Mew tersebut tersenyum lembut.
Penghidunya yang mancung ia gunakan untuk menghirup aroma strawberi yang menguar dari rambut malaikat yang ada dipelukannya, yang kemudian tergantikan tugasnya oleh bilah delimanya yang kini ia gunakan untuk mengecup dahi dari malaikatnya dengan hati-hati agar malaikatnya tidak terbangun.
Indah... sangat indah dan cantik. Hanya itu yang berputar dalam benak lelaki 29 tahun itu ketika memperhatikan lekat-lekat wajah malaikatnya. Bulu mata yang lentik, hidung bangir, kulit tan kecoklatan, dan jangan lupakan bagian terfavoritnya, bibir ranum berbentuk heart yang sudah menjadi candunya untuk selalu dikecup atau dilumat apabila ia sudah kepalang gemas dengan si pemilik bibir.
Pikirannya kemudian berkelana kembali ke satu tahun yang lalu, saat ia pertama kali berjumpa dengan malaikatnya. Kala itu diantara ratusan orang yang berlalu lalang untuk pemilihan casting dari sebuah series yang diangkat dari novel BL salah satu penulis berbakat MAME, hanya dialah yang menarik perhatiannya.
Lelaki yang tampak lebih muda darinya itu tak melakukan apa-apa, ia hanya terfokus pada gadjetnya, tampaknya sedang bermain game. Ia seolah memiliki dunianya sendiri, tak tersentuh. Yang membuat sesuatu dalam diri lelaki yang lebih tua penasaran dan tertarik untuk masuk ke dalam dunianya. Dan harus Mew akui bahwa takdir memang seluarbiasa itu.
Ketika netra kedua anak adam itu akhirnya dipertemukan dalam satu garis lurus dalam sebuah adegan percobaan dalam casting disanalah semesta mulai menunjukkan kuasanya. Mew benar-benar merasa gemas ketika menyaksikan rona kemerahan cantik itu menyebar dari pipi sampai ke telinga si lelaki pendiam yang sudah menyita perhatiannya dari awal mulainya casting hanya karena Mew menatapnya secara intens sambil membelai lembut pipi si bocah pendiam seperti yang tertulis dalam dialog.
Lihatlah wajah manis itu benar-benar memerah sampai ke telinga! Membuat para juri termasuk si penulis novel yang sedang menyaksikan juga memekik gemas dibuatnya. Membuat Mew tidak ragu untuk menjatuhkan pilihannya pada si bocah pendiam yang kini ia ketahui memiliki nickname Gulf ketika di tanya oleh P'Mame. Dan siapa sangka ternyata Gulf juga memilihnya untuk beradu akting, seolah mereka potongan puzzle yang kembali menemukan serpihan pasangannya. Membuatnya terasa lengkap dan sempurna.
Berbulan-bulan tak terasa waktu sudah mereka lewati bersama. Pertemuan demi pertemuan, setiap menit bahkan detik yang mereka manfaatkan untuk membangun sebuah chemistry agar peran yang mereka mainkan bisa menyatu dalam hati mereka.
Mew yang kala itu masih menata kembali hatinya yang pernah patah dan hancur kini seolah menemukan 'obatnya'. Senyuman dari Yai Nong -panggilan dari Mew untuk si bocah pendiam yang ternyata sangat usil ketika kau sudah mengenalnya- benar-benar bisa menghangatkan kembali pecahan hatinya yang tadinya beku, mencairkannya dan menyatukannya kembali.
Mew bahkan masih sangat ingat bagaimana Gulf menelponnya ditengah malam dengan suara parau, dan mengatakan bahwa ia putus dengan kekasihnya karena gadis itu mendua. Mew yang kala itu sedang mengerjakan tesisnya langsung menutup laptop dan menyambar kunci mobil untuk mendatangi lelaki yang 6 tahun lebih muda darinya. Tak peduli jam bahkan sudah menunjukan pukul 1 malam. Mew memacu mobilnya secepat mungkin ke kediaman pasangannya dalam series tersebut, menjadikan dirinya tempat untuk tumpahnya tangis kecewa Gulf.
Tidak memerlukan waktu yang lama bagi Gulf untuk mengobati hatinya, karena Mew benar-bebar membuktikan ucapannya untuk selalu berada disampingnya apapun yang terjadi. Menjaga dan saling melengkapi satu sama lainnya.
Etah siapa yang memulai, namun keduanya benar-benar merasa nyaman, keduanya merasa inilah jalan dan takdir mereka dan memutuskan untuk mengubah status phi-nong mereka menjadi sesuatu yang lebih intim.
Gerakan dari seseorang yang sedang bergelung nyaman dalam pelukannya mengembalikan kesadaran Mew. Gulf menggeliat dengan mata yang masih terpejam dan bibir mengerucut, membuat Mew yang sedang memperhatikannya terkekeh gemas.
Chup..
Akhirnya sepasang hazel yang tadinya tersembunyi kini terbuka, menatap lurus pada pelaku yang kini tersenyum lembut kearahnya, menularkan senyumannya pada Gulf yang kini juga ikut melengkungkan bibir yang tadi dikecup oleh Mew.
"Selamat pagi khun phi..." suara serak khas orang baru bangun Gulf memasuki gendang telinga Mew
"Selamat pagi juga Yai Bii..." goda Mew pada bayi besar kesayangannya yang kini malah menutup mata dengan pipi bersemburat merah samar, menyamankan dirinya dalam dada bidang lelaki yang sudah 2 bulan ini sah menjadi pemilik hatinya.
"Hahahaha, Hei buka matamu sayang" panggil Mew lembut, menurunkan kepalanya agar sejajar dengan wajah Gulf. Menggesekan lembut hidung mancung keduanya, membuat Gulf ikut terkekeh.
"Tidak mau, aku ku mau bermalas-malasan hari ini phi, ini hari minggu dan kemarin malam aku dihajar habis-habisan oleh seseorang sehingga sekarang pinggangku terasa remuk" balas Gulf membuat Mew gemas dan menarik Gulf untuk masuk semakin dalam ke dalam pelukannya.
"Maaf, salahkan dirimu yang terlalu menggoda untuk dilewatkan" jawab Mew tak terima.
Gulf hanya menggelengkan kepalanya dan memejamkan matanya kembali. Mew mengelus sayang rambut Gulf, tak sampai 5 menit nafas teratur Gulf menandakan kekasihnya itu sudah kembali ke alam mimpinya. Mew menaikan selimut sebatas bahu telanjang Gulf, memastikan bayi besarnya akan selalu hangat.
"Mungkin aku memerlukan waktu 10 ribu tahun untuk mencintaimu. Untuk membuktikan pada dunia bahwa memang hanya engkaulah yang ditakdirkan semesta untuk menemaniku disisa umurku. Aku mencintaimu...." bisik Mew lembut. Mengecup sekilas bibir favoritnya dan ikut menyusul orang terkasihnya menuju dunia mimpi.
END
Author's Note :
HUAAAAA NULIS APAAN GUEEE :''
Efek kangen mereka :''
Kok jadi melow :' Udah ahh, sampai jumpa di next story! Terimakasih susah menyempatkan waktu untuk membaca 🍊🍫🍈🍓🍑
![](https://img.wattpad.com/cover/217110405-288-k565277.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
10 Thousand Hours
RomanceHanya kumpulan oneshoot hasil halu 🍃 BxB Homophobic stay away from my story! Enjoy 🍫🍓💞