Pertemuan

50.6K 1.9K 46
                                    

Sarah sudah seminggu bekerja dan ternyata apa yang dikatakan oleh Nadia benar. Pak Anton merupakan atasan yang tidak cerewet dan baik. Bahkan Pak Anton sering bercerita tentang anak dan cucunya membuat Sarah merasa seperti mempunyai seorang Papa lagi karena sifat kebapakan Pak Anton.

Hari ini kali pertamanya Sarah ikut meeting dengan bos nya Pak Anton karena biasanya selalu Nadia yang menemani beliau tetapi karena mulai besok Nadia sudah resmi cuti buat Persiapan untuk melahirkan, makanya Pak Anton menyuruh Sarah mempersiapkan segala bahan laporan untuk meeting dengan CEO perusahaan. Sadewa Pratama Putra, CEO perusahaan yang mempunyai nama yang sama dengan seseorang di masa lalu Sarah.

Nadia bilang CEO mereka masih lajang dan tampan sekali. Calon potensial kalau mau dijadikan calon suami. Tetapi Sarah tidak kepikiran ke sana. Sarah mempunyai masa lalu yang membuat wanita itu sampai sekarang betah sendiri dan menjaga jarak dengan lelaki.

"Sudah siap Sar ?" Tanya Pak Anton setelah keluar dari ruangannya.

"Sudah Pak," sahut Sarah sambil mempersiapkan bahan untuk presentasi Anton di depan CEO.

"Bagus.., ayo kita segera keruangan meeting," ucap Anton melangkah menuju ke lift yang akan mengantar mereka ke ruang meeting di lantai 10.

Entah kenapa sepanjang jalan menuju ke ruang meeting perasaan Sarah tidak karuan. Jantungnya berdetak dengan kencang. Ada perasaan gugup  dirasakan oleh wanita itu. Sarah seakan takut pergi ke ruang meeting. Wanita itu berpikir apa mungkin karena  nama CEO nya itu mirip dengan nama masa lalunya hingga seakan merasa dirinya akan bertemu kembali dengan pria itu.

"Kenapa kamu Sar?" Tanya Anton dengan bingung ketika melihat sekretarisnya kelihatan gelisah.

"Tidak apa-apa Pak," sahut Sarah.

"Kamu gugup ya ? Tanya Anton lagi.

"Iya mungkin saja Pak ," .

"Jangan gugup, biasa saja. Mungkin kata karyawan yg lain, CEO kita pak Tama orangnya tegas dan kata orang dingin seperti kulkas tetapi sebenarnya Pak Tama baik orangnya,"

"Iya Pak," sahut Sarah pelan.

Wanita itu tahu CEO mereka Sadewa Pratama Putra masih muda baru berusia 32 tahun. Pewaris perusahaan multinasional anak dari Barata Putra.

Di usia 29 tahun Pak Tama harus memegang tampuk pimpinan karena Papanya terkena stroke. Semenjak memimpin perusahaan sudah banyak perombakan yang dilakukan oleh pria itu hingga membuat perusahaan menjadi lebih berkembang lagi.

Pria dengan posisi jabatan yang bonafid , tampan dan kaya dengan status masih lajang yang membuat Tama menjadi incaran para wanita-wanita. Tetapi rupanya pria tersebut belum tertarik untuk berumah tangga walaupun pria itu tidak pernah kesepian di setiap kesempatan selalu saja ada wanita cantik yang menemaninya.

Sarah dan Anton telah sampai di ruang meeting dan masuk ke dalam ruangan. CEO mereka belum datang tetapi Sarah mulai membereskan tugasnya agar sewaktu Anton presentasi semuanya telah siap.

"Sekretaris baru ya Pak Anton ?" Tanya seorang pria yang usianya lebih muda daripada bos Sarah.

"Iya, pengganti Nadia  karena cuti melahirkan," sahut Anton.

"Kenalkan, saya Dito bagian marketing," ucap pria tersebut sambil mengulurkan tangannya.

Sarah lalu menyambut uluran tangan pria itu dan memperkenalkan dirinya.

Sarah yang awalnya tidak nyaman dengan sikap Dito yang terkesan terlalu akrab dengannya akhirnya merasa nyaman juga mengobrol dengan pria itu. Wanita itu berpikir mungkin ini lah saatnya untuk membuka diri lagian kejadian itu sudah lama terjadi belum tentu semua pria seperti pria dari masa lalunya itu.

 Kesempatan Kedua . Tamat.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang