Setelah selesai dari kantin. Aku mempunyai 30 menit untuk pergi ke perpustakaan.
Jennifer POV
Aku pikir aku akan mengakhiri kisah cintaku yang berakhir sad ending ini. Aku lelah memperjuangkannya! Aku terlalu berharap kalau farrel akan menganggapku. Mungkin benar aku tidak akan berjodoh dengannya,aku terlalu sakit untuk meneruskan cintaku ini. Sampai-sampai aku sudah bosan dengannya yang selalu mencuekkan aku,mengacuhkan aku. Dia EGOIS! Semua orang tau itu.
Dan disinilah aku untuk memulai hidup baru dengan ‘TIDAK MENCINTAI SEOARNG LAKI-LAKI BERNAMA FARREL A’’
‘’Memulai hidup baru,akan menjadi hari yang cerah bagi diriku sekarang,warnai hidupku yang tidak menyukai siapa2. itu gampang bukan? Haha’’gumamku. Oh tidak aku sekarang lebih seperti orang gila
*di perpus*
Aku sedang terduduk dan membaca cerita novel yang berjudul ‘’ICE PRINCE”
Oh tidak kusangka novel itu menceritakan seorang laki2 yang cuek dan sangat dingin.
‘’seperti ceritaku,dia ehm dia Farrel’’gumamku pelan
Bel pun berbunyi
*dikelas*
‘’hai good morning student,how are you?’’ salam ceria dari miss lina. Yah dia guru bahasa inggris ku. Mungkin pelajaran dia tidak bagus dengan moodku sekarang
‘’good morning too ma’am,we fine thank you and you?’’balas kompak sekelasku.
‘’i’m fine too thank u’’ jawab miss lina.
30 menit pelajaran pun selesai
‘’hei girl,kenapa kamu melamun saja dari tadi?’’tegur oliver yang membuatku KAGET.
‘’hei! Kau membuatku jantungan’’bentakku sambil memukul pundaknya keras. Dia pun mengerang kesakitan.
‘’jenn,sakit banget tau gak! Ahh kamu jahat’’ celotehnya dengan mencibir kata2 yang tidak jelas. Dia terlihat lucu sekali,dan TAMPAN
Aku melihatnya langsung tertawa geli.
“oh,maaf banget ver lagian kamu juga sihh pake ngagetin aku!’’ cibirku sambil mengusap2 pundaknya lembut.
Oliver menatapku,sepertinya dia menatapku dalam2. aku membalas tatapannya. Sepertinya kita saling bertatapan. Dia tersenyum kepadaku,aku pun membalas senyum hangat.
Tiba2 seorang laki-laki tinggi menghampiri kami berdua. Aku bisa merasakan itu, dia .... dia Farrel?
‘’ehm’’dehaman farrel membuat tatapan kami membuyar.
