Just Saying // l.h [Song fiction]

415 21 4
                                    

"Luke Robert Hemmings!"

Teriakan itu membuat pemilik nama membuka matanya secara paksa. Sinar matahari yang sangat terik memasuki matanya dengan cepat, membuat ia mengerjapkan matanya, mencoba mengatur cahaya yang memasuki matanya. Samar-samar dia melihat seorang gadis dengan rambut blonde berdiri di sampingnya. Wajahnya terlihat kesal.

"Jadi, sedari tadi aku bercerita, kau tidak mendengarkanku?" tanyanya dengan nada kesal.

Cerita? Apa yang dia ceritakan tadi? oh, aku ingat. Dia menceritakan lelaki yang saat ini sedang dekat dengannya, Cameron Dallas.

"Aku mendengarnya, kok. Jadi, kenapa si Dallas itu menghampirimu kemarin?" tanya Luke sambil menatap gadis berambut blonde di sampingnya. Bukannya menjawab, gadis itu malah memutar bola matanya lalu bangkit dari tempat yang ia duduki sambil menghela nafas kasar. Ia mengambil tasnya lalu berjalan keluar kelas.

"Hei, little duck, ayolah," Luke bangkit dari tempat duduknya sambil memakai tasnya lalu mengikuti gadis itu.

"My name is-"

"I know, Autumn Hazelwood. Tapi aku lebih suka memanggilmu little duck," potong Luke. Autumn hanya diam sambil menatap Luke.

"Oh, c'mon, Autumn, jangan marah padaku," kata Luke. Gadis itu masih tetap diam sambil menatap Luke tajam. Ia menaikkan sebelah alisnya. Kedua tangannya dilipat di depan dada.

Luke menghela nafas. "Oh, okay. I'm so sorry, Autumn. Aku tidak bermaksud untuk membuatmu kesal karena aku tidak mendengarkan ceritamu."

"Apology not accepted," jawab Autumn lalu kembali berjalan meninggalkan Luke. Dengan langkahnya yang panjang, Luke menyusul Autumn dengan cepat. Ia berdiri di depan Autumn dan membuat gadis itu terhenti dan menatapnya.

"Ayolah, maafkan aku. Aku akan melakukan apa saja agar kamu memaafkanku," pinta Luke dengan wajah memelas. Terlihat jelas Autumn tidak bisa menahan rasa ingin tertawanya saat melihat wajah Luke sekarang, tapi ia masih berusaha untuk pura-pura kesal pada lelaki jangkung dihadapannya.

"Fine, your apology will be accepted if you buy an ice cream for me," kata Autumn.

Luke menegakkan tubuhnya lalu memberi hormat kepada Autumn. "Aye aye, captain!"

Kali ini Autumn meledakkan tawanya melihat tingkah Luke.

***

"Bagaimana eskrimnya?" tanya Luke lalu menjilati eskrim vanila di tangannya.

"Yummy as always," Autumn menjawab sambil menjilati eskrin miliknya.

"So, you forgive me, rite?" tanya Luke sambil berjalan keluar dari kedai eskrim. Autumn hanya mengangguk sambil terus menjilati eskrimnya. Ia amat sangat suka dengan eskrim. Eskrim bisa membuatnya lupa dengan rasa kesalnya.

Sebuah mobil berhenti dua meter di depan Autumn dan Luke. Seorang lelaki keluar dari sisi kanan mobil hitam itu. Ia tersenyum kearah Autumn sambil menghampiri gadis itu.

"Hai, Autumn," sapa lelaki itu sambil tersenyum kearah Autumn.

"Hai, Cameron. What are you doing here?"

"Kebetulan aku lewat sini lalu aku melihatmu, jadi aku putuskan untuk menghampirimu," kata Cameron.

"Oh, okay."

Autumn mengerutkan keningnya melihat Cameron yang sepertinya sedang menahan tawa saat melihat dirinya. Apa ada yang salah dengan Autumn?

"Kenapa kau seperti sedang menahan tawa?" tanya Autumn.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just Saying // l.h [Songfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang