"iih... Ni bocah kemana sih?!" Rena terus-terusan menelpon seseorang yang berjanji akan menjemputnya di perpustakaan. "Sumpah. Nyebelin."
beberapa menit kemudian, orang yang ia tunggu-tunggu pun datang " kemana aja lo?! " cowok itu menyodorkan helm yang ia bawa pada Rena. Terlihat banyak peluh yang membasahi punggung cowok itu. " woi! Gue nanya! "" Jangan banyak bacot lu. gue abis nge-gym. Puas?! Cepet naik!" Ucap cowok itu dari balik helm full face nya. Rena pun naik ke atas jok motor sport cowok itu dengan kesal. Yang membuat motor itu oleng. " yang bener naiknya. Udah tahu kalau lu itu berat. " cowok itu melajukan motornya. Rena mendengus kesal. Berat badan 50 kg dengan tinggi 154 cm? Apa itu berat? protes Rena
Setibanya dirumah,
" Ma! Pa! Rena pulang! " suara melengking Rena terdengar di sejuru rumahnya yang terhitung besar itu.Rena duduk di sofa yang berhadapan dengan mama dan Papanya dengan tangan yang bersilang dan kaki yang ditumpangkan. Dan tak lupa memasang wajah masam nya. "Ada apalagi Rena? Berantem lagi? " tanya Kirana-mamanya. "A... " "jangan ngarang cerita! " potong cowok yang tadi menjemput rena.
cowok itu duduk di samping Rena " Ma. Pa. " " Gimana sama sekolah kamu Rendy? " tanya Adrian- Papanya. "Baik Pa" " baik apanya? Dihukum gara-gara mabal upacara itu baik? " ucap Rena santai. Rendy memelototi Adik kembar tak seiras nya itu. "Rendy.... " tegur adrian. "Iya pa.. "
" rasain " Rendy melirik sinis Rena "Diam lo!" "bla.. Bla.... " ejek rena. Rendy mendesis. "Udah. Udah. Kalian ini... anak kembar kok suka ribut? Udah sana. Ke kamar. Mandi, belajar, habis itu tidur. " tegur Kirana. "tuh. Dengerin...." "diem lo! " "Rena.... Rendy... " "iya ma.... " Rena dan Rendy pun bangkit. Lantas pergi ke kamar mereka masing- masing. Saat di tangga. Rena mendorong Rendy jail. Yang membuat Rendy hampir terguling jatuh ke bawah. "RENA!!! " teriak Rendy. Rena cepat-cepat menutup dan Mengunci pintu kamarnya. Kirana sempat menggeleng melihat kelakuan anak kembarnya itu.