MR (Cinta dan Hilang)

49 12 22
                                    


Assalamualaikum 😍

Temen temen, jangan lupa yaa baca cerita rembulan dan ikutin alurnya.. semoga bapernya ngena ya 😙 Aamiin.......

Happy reading yaaa
Salam sayang dari Author❤

...

Di dunia ini .. ada dua hal yang ku benci, cinta yang terpendam, dan mencintai untuk kehilangan.

Aku rembulan..
Tetapi aku tak bersinar.
Aku rembulan..
Tetapi hatiku kosong dengan cahaya cinta.
Adakah yang ingin mengembalikan cahaya yang bersinar yang sempat hilang itu?
Tolong aku .. semua orang membutuhkan cahayaku, sedang aku terjerit jerit dengan kepergian cahaya yang tak tau akan kembali atau tidak

🌜Rembulan khaula Azizy🌛

Pagi ini, tepat nya setelah satu bulan kepergian suami nya, akhirnya wanita cantik itu berani memapahkan kakinya kembali di bumi luar, menghirup udara segar yang di sediakan Tuhan secara gratis. Wajahnya menengadah keatas, matanya terpejam, seakan akan menikmati udara yang selama ini tak ia hirup aroma kesegaran nya.
Iya, dia rembulan.
Janda yang baru saja ditinggal oleh suami setelah beberapa hari dari akad nikah berlangsung dengan lancar.
Rembulan khaula, siapa yang tidak mengenal nya?. Bahkan kampung sebelah pun tau dengan nya. Nama yang tak asing, apalagi di kalangan para remaja kampung.
Mereka kadang berani taruhan untuk mendapatkan gadis kembang desa itu.
Kecantikan bulan bak sihir yang membuat semua yang menatapnya terpikat.
Selama 40 hari itu.. bulan hanya keluar usai sholat subuh, untuk berziarah, Sekedar merendam rasa rindu di pusara sang suami tercinta.

"Alhamdulillah nak.. akhirnya kamu bisa tersenyum kembali.."

Ucap Abah mengangetkan rembulan yang sedang menatap sayu halaman rumah nya yang di penuhi dengan tanaman hias yang di tanam almarhumah ibunya.
Rembulan diam, tak ada sepatah kata pun yang keluar.

"Nak.. lihatlah dunia yang sangat luas ini .. mereka tersenyum bahagia ketika melihatmu tersenyum seperti ini .. hhhh"

Abah menghela nafas panjang, sambil tersenyum manis. Mengangkat segelas kopi yang ia bawa lalu menyeruput nya.

"Abah.."

"Iya nduk?" Abah menghentikan aktivitas menyeruput secangkir kopi yang masih panas.

"Bulan ke makam mas Irfan dulu"
Tidak menunggu Abah meng-iyakan, Rembulan langsung pergi meninggalkan Abah dan secangkir kopi.

Tersenyum?
Abah kenapa berbicara seperti itu?
Siapa yang tersenyum?
Bukan kah senyuman ku sudah hilang dibawa oleh mas Irfan?



Jangan lupa VOTE DAN KOMEN selalu paling di tungguuuu buat semangat akuuu 😍

Staytuned yaaa 🌛🌛🌛



MENCINTAI REMBULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang