PROLOG

8.1K 353 28
                                    

𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘱𝘦𝘱𝘢𝘵𝘢𝘩 "𝘗𝘦𝘯𝘺𝘦𝘴𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳." 𝘈𝘸𝘢𝘭𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘭-𝘩𝘢𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘵𝘶, 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪.
𝘉𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘪𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘶𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘫𝘶𝘬𝘬𝘢𝘯 𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘬𝘶, 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘬𝘪𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢.

𝘋𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨, 𝘥𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘶𝘵𝘶𝘬𝘪 𝘬𝘦𝘣𝘰𝘥𝘰𝘩𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪.

𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘴𝘢𝘭.



Pria itu melangkahkan kakinya memasuk sebuah gedung pernikahan yang terlihat sangat mewah. Tubuh jangkung, wajah tampan, serta mata onyx yang membuatnya terlihat mempesona.

"Gulf.."

Gulf Kanawut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gulf Kanawut

Baifern Pimchanok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baifern Pimchanok

Gulf menolehkan kepalanya kearah suara yang baru saja memanggil namanya. "P'Bai.."

"Aku pikir kau tidak akan datang." ucap Baifern sembari melangkahkan kakinya mendekat kearah Gulf. Ia memeluk adik kecilnya itu dengan erat.

"Tentu saja aku datang. Bagaimana mungkin aku melewatkan pernikahan kakakku." ucap Gulf dengan membalas pelukan Baifern.

Baifern melepaskan pelukannya. Ia menunjukkan senyuman bahagianya pada Gulf. Tangannya terulur untuk merapikan rambut sang adik yang berantakan.

"Gulf.."

"Iya phi?"

"Terima kasih.."

"Untuk apa?" Gulf memicingkan matanya, mencoba mengingat hal baik apa yang sampai membuat kakaknya itu berterima kasih padanya.

"Karena telah melepaskannya."

"..."
Gulf terdiam. Ia bingung kemana arah pembicaraan kakaknya saat ini.

"Bai.."

'DEG'
Suara itu, suara yang sangat Gulf rindukan. Suara yang ingin Gulf dengar setiap hari. Gulf membalikkan badannya, mencoba mencari tau dimana asal suara itu.

"Mew.."

Mew Suppasit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mew Suppasit

Gulf melihat Baifern berjalan kearah Mew dan memeluknya. Senyum itu, senyum yang ditunjukkan pada Gulf seorang, bagaimana bisa ditunjukkan kepada kakaknya? Bagaimana bisa mereka bersama? Terlalu banyak pertanyaan yang ada dalam kepala Gulf.

"Gulf.."

Lamunan Gulf buyar saat sang kakak menepuk pundaknya. "Iya phi?"

"Dia adalah tunanganku." ucap Baifern sambil memeluk lengang Mew dengan manja.

"..."
Hancur sudah pertahanan Gulf. Bagaimana bisa pria yang ia cintai malah bertunangan dengan kakaknya sendiri.

"Gulf? Ada apa? Kenapa kau menangis?" tanya Baifern panik saat melihat air mata Gulf.

Tanpa menjawab pertanyaan Baifern, Gulf berlari keluar gedung meninggalkan sang kakak, meninggalkan Mew, dan meninggalkan harapannya.

'Maaf'



-To be Continued-

REMORSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang