chocolate

195 16 1
                                    

Kala itu langit terlihat muram, rintik-rintiknya perlahan turun. Para pejalan kaki berjalan dengan terburu-buru, setidaknya mencari tempat untuk berteduh dari tetesan air hujan.

Pun dengan pemuda itu, Han Jisung. Ia segera memasuki kedai kopi bernuansa vintage. Kedatangannya disambut dengan lonceng kecil yang terletak di atas pintu, sehingga beberapa pasang mata menatapnya sekilas.

Jisung membawa kakinya ke dalam ruang karyawan, ah- dia bukan seorang pelayanan, apalagi seorang barista di kedai ini. Jisung hanya seorang pekerja paruh waktu sebagai penyanyi di kedai pusat kota itu. Ia akan bekerja sepulang kuliah, dan mendapat beberapa lembar won setiap akhir pekan.

Setelah mengganti pakaian kuliahnya dengan kemeja dan skinny jeans berwarna biru langit, dia terlihat sangat tampan. Lantas, Jisung segera ke atas panggung mengambil gitar dan bernyanyi dengan penuh penghayatan. Mereka semua terpanah akan suara pemuda itu, jari-jari lentiknya begitu terampil memetik gitar seolah gitar itu adalah bagian dari anggota tubuhnya.

Di sudut kedai, seorang pria lain memandangnya tersenyum? Entahlah untuk apa. Ia memandangi Jisung, tepat setelah lagu Chocolate dari Day6 selesai Jisung bawakan. Pria itu beranjak dari duduknya, memilih ke kasir untuk memesan dan pergi dari sana.

Jisung turun dari panggung, memilih berdiri di belakang pantry bersama barista di sana. Sebuah tangan wanita menyentuh bahunya, ia tampak tersentak.

"Jisung, ini untukmu," kata wanita dengan rambut sebahu itu.

Kening Jisung tampak mengkerut tanda tak mengerti, "aku kan tidak memesannya, Kak?"

"Memang bukan kau yang memesannya, tapi salah seorang pelanggan memberikannya untukmu," ucapnya dengan senyum lembut.

"Siapa, kak? Apa aku mengenalnya?" Kata Jisung penasaran.

"Entahlah, aku saja baru pertama kali melihatnya kemari." Kata Haneul.

"Ah begitu, ya? Oh, iya kak! Apa kak Chris sudah datang? Tadi aku mengirim pesan padanya dia bilang kalau sedang ada urusan pekerjaan di luar." Kata Jisung dengan wajah sedihnya.

"Sepertinya sudah, coba cek saja ke ruangannya," jawab Haneul dengan menepuk kepala Jisung pelan.

"Eum! Aku kesana dulu ya kak!" Kata pemuda itu sembari membawa secangkir coklat panasnya.

Tok... Tok... Tok...

"Masuk saja." Balasan dari dalam.

Cklek

"Kak Chris!" Ucap Jisung dengan riang.

"Oh- hi baby?" Balas Chris mengalihkan pandangannya yang awalnya berpusat kepada komputer yang tengah menyala.

Jisung berjalan cepat, lalu menubrukkan diri ke pelukan hangat Chris. "Aku merindukanmu kak, sangat!!!" Katanya sembari menelusupkan wajahnya di ceruk leher sang dominant.

"Aku juga merindukan, sayang. Maaf untuk tidak memberimu kabar beberapa hari ini, aku sangat sibuk." Balas Chris dengan menyugar rambut kekasihnya.

"Eum! Tidak apa-apa, tapi tolong jangan lupakan jam makanmu."

"Pasti, tidak akan." Kata Chris lalu menangkup pipi bulat kekasihnya itu, dan mengecup bibir Jisung.

➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶

lèx note

hiii maaf aku lama update.. tugasku udah kaya gunung Everest.g bercanda sayang 😎🤙 tapi emang banyak sih:( btw makasih yang udah baca huhu TT aku terharu jadinya hshs. oh iya tolong jaga diri semuanya! I whale loOOveEe yOU ALLl

shoot me - minsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang