00:00 (Zero O'clock)

163 14 0
                                    

Angkasa telah berganti warna gelap pun bulan bersinar terang. Pemuda Han itu tengah duduk di salah satu bangku kedai sembari menunggu sang pujaan yang tengah membereskan tumpukan berkas di atas meja kantor miliknya.

Si pirang, berjalan mendekati Jisung, mengecup pucuk kepalanya sayang, "ayo pulang."

Sedang yang lebih muda mengangguk
sebagai tanda mengiyakan ajakan. Mereka berjalan keluar kedai yang sudah tertutup, dan masuk ke dalam mobil Chris yang terparkir di samping kedai.

Chris melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang yang terdengar seperti membelah jalanan.

Tak lama mobil mercedes-benz berwarna hitam mengkilap itu berhenti di sebuah apartement. Mereka keluar dari mobil, dan berjalan masuk ke apartement dengan gaya klasik itu. Lantas, keduanya masuk ke dalam lift dan memencet tombol lantai empat.

Ting!

Bunyi lift terdengar, segera mereka keluar dari lift. Berjalan dengan bergandengan tangan dan bercengkrama. Jisung membuka pintu apartemennya, disana seorang pemuda berfreckles duduk tenang dengan memangku sebuah buku cukup tebal berwarna coklat tua.

"Felix, kenapa masih disini ya Tuhan! Kau kedinginan nanti, ayo tidur."

"Aku menunggumu, Jisung!" Katanya dengan nada merajuk, gemas sekali.

"Maaf... aku bekerja tadi, ya sudah mari tidur, apa kau sudah makan malam?" Tanya Jisung khawatir.

"Tentu saja sudah, bibi Eom memasak sup ayam." Katanya tersenyum cerah.

"Syukurlah kalau sudah. Ayo tidur kalau begitu," Ajak Jisung mendorong kursi roda milik Felix.

"Tentu! Selamat malam Chris!" Ucap Felix.

"Selamat malam juga, Felix." Kata Chris mengusak rambut kecoklatan Felix.

"Chris, kau ke kamar dulu ya? Aku mau mengantar Felix ke kamarnya dulu, tak apa kan?" Cicit Jisung.

"It's okay, babe. Antar adikmu saja dulu, aku menunggumu," kata Chris mencium pucuk kepala pemuda berpipi gembil itu.

Jisung hanya menjawabnya dengan gumaman, dan berjalan menuju kamar Felix. Setelah ia menidurkan Felix, Jisung keluar dari kamar adiknya, sesekali pemuda itu menguap tanda sangat mengantuk.

Jari-jarinya memutar knop pintu, terlihat Chris yang bersandar di headboard dan memainkan gawainya. Jisung memasuki kamar bernuansa coklat muda itu, duduk di samping Chris.

Chris mematikan ponselnya, memeluk pinggang sempit Jisung erat dan berbisik dengan suara rendah, "aku menginginkanmu, sayang."

Tanpa menunggu jawaban Jisung, Chris menarik Jisung duduk di pangkuannya. Melumat bibir berperasa ceri itu dengan dalam, tangannya tak tinggal diam melucuti pakaian si manis dan menurunkan celananya. Lalu memasukkan kebanggaannya ke dalam liang sempit sang submissive.

Gerakkannya terkesan buru-buru membuat Jisung meringis kesakitan, kebanggan Chris menghentak-hetak di dalam Jisung, hingga keduanya mencapai puncak bersamaan.

"Aku mencintaimu, Chris sangat." Kata Jisung menatap Chris dalam.

"Ya, aku tahu." Jawab Chris lalu mereka tertidur pulas.

➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶

lèx note:

aku nulis apa sih sjshsus maaf kalo gak jelas alurnya 😔 sekali lagi makasih yang udah sempetin baca work gajelasku ini 🤡✌I love you guysss ✨h

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

shoot me - minsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang