Hepi 4k+ readers
Kembali uhuy!
Homophobic? Salpak sayang!
Typo berserakan~
_______________________________________
Pria manis berambut pirang itu baru saja menapakkan kakinya di rumah besar bernuansa gelap milik tuannya ini .
Ya , dia mempunyai tuan . Orangtuanya memberikan dia sebagai pelunas hutang kepada seorang kelektor keji yang akan mengambil apapun untuk mengambil kembali uangnya . Bahkan jika itu nyawa .
Jisung lesu , pasalnya dia habis disuruh keliling lapangan karena tidak mengerjakan tugas biologinya . Salahkan tuannya yang tidak mengijinkan Jisung untuk beranjak dari pangkuannya selagi tuannya itu bekerja menyelesaikan file file yang Jisung tidak tau . Bahkan hanya untuk mengambil tas saja tidak boleh .
Jisung naik ke lantai dua dan menuju kamarnya yang melewati ruang kerja tuannya itu .
Mengintip sedikit memastikan apakah tuannya ada di dalam atau tidak ? Dan hasilnya pun menjawab tidak . Tidak ada siapa - siapa disana , hanya ada laptop yang yang terbuka dan tumpukkan berkas berkas dengan map warna warni diatas meja .
Jisung penasaran tentu saja , jadi dia memastikan untuk agak masuk dan benar - benar mengecek ke seluruh penjuru ruangan .
Baru saja Jisung memegang kenop pintu itu , ada tangan kekar yang melingkar di perutnya . Terkejut pasti . Sampai Jisung melompat kecil saking kagetnya
Orang yang memeluknya malah tertawa kecil , dibelakang tubuhnya .
“kaget ya ? Maaf” Minho menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Jisung , menghirup aroma tubuh Jisung dalam - dalam . Minho merindukan Jisung entah kenapa , rasanya sangat lama tidak bertemu dengan Jisung .
“hyung tidak menyelesaikan itu semua ?” tanya Jisung sambil menunjuk tumpukkan map warna - warni yang seperti gunung diatas meja kerja Minho .
Minho menggeleng di ceruk leher Jisung yang membuat Jisung memberontak geli , dan Minho mengulanginya lagi .
Tertawa geli dan Minho terus terusan menjahilinya dengan menggelitik Jisung .
Entah bagaimana caranya mereka sudah berada di kamar Minho saat ini . Jisung juga baru kali ini memasuki kamar Minho yang . . Whoaa kamarnya saja mungkin hanya setengah dari kamar Minho .
Hey selama - lama nya Jisung berada di rumah Minho , Jisung tidak berani memasuki kamar Minho .
Minho menarik pinggang Jisung untuk duduk di pangkuannya dan menghadap padanya ketika Minho sudah duduk di tepi ranjang . Tangan kirinya yang menumpu berat badannya di atas kasur dan tangan kanannya yang memegangi pinggang Jisung , Minho menatap lekat - lekat hazel coklat Jisung yang sangat indah . Bagaikan candu , Minho tenggelam di dalamnya .
Jisung malu , pertama kali dilihat seperti itu , pipinya memerah dan akhirnya dia memandang ke arah lain . Sungguh , Jisung benar - benar malu .
Pipi Jisung sudah semu merah sekarang , bak kepiting rebus . Minho terkekeh pelan melihat pipi Jisung yang benar - benar memerah karena malu .
Minho menatap lekuk tubuh Jisung yang berada diatas pangkuannya ini . Sungguh ciptaan tuhan mana lagi yang masih kalian anggap jelek ?
Pengecualian untuk Changbin tentu saja .
Kancing kemeja atas terbuka , keringatnya yang masih agar tergelincir dari leher sampai tulang selangkanya , rambut depan basah , wajah memerah .
Yatuhan , sudah berapa lama hormon sexual Minho tidak terpancing seperti ini ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Babby Sugar || YAOI NC++ ||
EspiritualHanya Kumpulan Cerita Untuk Para Pecinta Yaoi. ATTENTION-!! 1.INI AREA YAOI B×B 2.HOMOPHOBIC? SALPAK YAH 3.DIBAWAH UMUR TOLONG JANGAN BACA