Jeon Jihyun's POV
Huuuuh..
Aku menarik nafas sebanyak-banyaknya. Aku harus rileks,
..
tenang Jihyun, tenang, ini hanya hari pernikahan biasa..
Ya, hari ini adalah tepat hari pernikahanku dengan Kyuhyun. Dan sedari tadi perasaan gugup masih terus menerus mengelilingiku
Aku kini tengah duduk di meja rias. Bersama Choi ahjuma yang sedang merias wajahku
"ahjuma.." panggilku
"hm?" sahut Choi Ahjuma
"Ahjuma,. Kau ini, bertetangga dengan Donghae oppa kan?"
Ah, ya, aku ingin menanyakan kabar Donghae oppa pada Choi ahjuma, kebetulan dia bertetangga dengannya
"ne,. Bagaimana kau bisa tahu kalau ahjuma bertetangga dengannya?"
"tentu saja. Ahjuma orang yang waktu itu kutitipkan undangan pernikahanku untuk Donghae oppa bukan?"
"ah, ne. Mianhae ahjuma lupa. Waeyo?"
"hm.. bagaimana kabar Donghae oppa, ahjuma?" tanyaku
"Ng.. kulihat sepertinya.." ahjuma menggantungkan kalimatnya
"wae ahjuma?" tanyaku penasaran
Ahjuma terlihat berfikir sejenak, lalu akhirnya mengeluarkan suaranya dengan ragu ragu
"kupikir sepertinya tidak baik"
"tidak baik? waeyo?" aku mengernyitkan dahiku
"ya.. mungkin sejak kau memutuskan untuk menikah dengan Kyuhyun-ssi, dia jadi seperti itu"
Ahjuma ini dekat sekali dengan Donghae oppa, tentu saja ia tahu kalau aku ini kekasih Donghae oppa yang telah mencampakkannya.
Kejam sekali kedengarannya
"memangnya..
dia jadi bagaimana maksudmu ahjuma?" tanyaku semakin penasaran
"emh.. mianhae. Kau tahu sendiri kan, kalau Donghae tinggal sendiri di rumahnya?"
aku mengangguk. Semakin gereget untuk segera mendengar penjelasan dari ahjuma
"jadi ketika ahjuma kerumahnya untuk mengantar makanan, ahjuma selalu melihatnya benar-benar seperti orang yang depresi.
Penampilannya benar-benar lusuh. Ia seperti sudah tidak mempedulikan lagi dirinya sendiri.
Kadang-kadang malah tidak mau menerima makanan yang ahjuma berikan"
Air mata mulai menggenang di kelopak mataku, bersiap untuk segera tumpah
"bahkan, sering sekali ahjuma mendengarnya berteriak-teriak memanggil namamu setiap malam.."
Tes..
Air mataku menetes sedikit demi sedikit hingga akhirnya mengalir deras disertai isakanku serta rasa penyesalan pada Donghae oppa yang begitu besar
"aigoo.. Jihyun-ssi? uljima.." Ahjuma mengusap air mataku perlahan
Aku masih menunduk sambil terisak
"ya.. jebal uljima..
nanti make-up mu bisa luntur.."
"mi-mianhae.. tapi.."
tapi aku tidak bisa menghentikan tangisku..!
aish, eottokhe?
aku mengusap air mataku dengan kedua punggung tanganku. Dan itu membuat make-up ku luntur berantakan!
