aku tak pernah menduga ia akan datang,datang dan pulang kesini.kali ini ia pulang ,makwo mengajaknya.ini pertemuan pertama setelah 5 tahun berpisah,akhirnya ia pulang.aku tak tahu kali ini apa alasannya ia pulang.ini amat lah membuat ku buncah,bayangkan saja,ia pulang setelah 5 tahun tak jumpa.seingatku waktu itu kami berdua bertemu pada saat usiaku dan dia 10 tahun,kebetulan saat itu keluarga besar kami ada musibah.
*************************************
5 tahun yang lalu,itu pertemuan prtama kami,pertemuan yang sama canggung nya dengan pertemuan kami kali ini.tapi rasa canggung itu tak lama,hanya sesaat menghiasi pertemuan-pertemuan kami.andai ia tahu ,semua yang pernah kami lakukan,adalah momen spesial bagiku.bagaimana tidak?ia adalah satu-satunya orang yang paling lama perasaan itu bertahan,lihat saja orang lain hanya bertahan 1-5 bulan perasaan itu singgah,hanya sekedar suka tanpa ada ikatan. itulah spesialnya ia,ia selalu spesial di mataku.always.
*****************************************
aku masih bersiap untuk ke rumah panggung tua itu,rasanya dilema,antara ingin pergi atau tidak.jujr aku sangat canggung.untung saja aku sendirian dirumah,ibu dan yang lainnya sudah kesana duluan.
"mi,jangan gugup...bismillah"ujarku menyemangatkan diri.
aku pun berjalan keluar rumah,sesampainya didepan gang,aku merasa bingung,antar ingin pergi dan tidak,tapi bagaimana makwo sudah berpesan lewat ayahku agar aku datang.akhirnya aku putuskan untuk pergi.aku menyebrang jalan provinsi itu,dengan keringat dingin dan entahlah aku linglung. aku tak memperhatikan rumah panggung itu,aku langsung masuk dan menuju dapur.rumah itu semuanya selurus,pintu ruang tamu,dapur,halaman belakang semuanya selurus.bertamu ke dapur,itu sudah tak asing bagi keluarga kami.aku menuju dapur,lalu mengucap salam,lantas menyalami semua anggota keluarga satu persatu.
"ini ami ya?"tanya makwo pada ayah-dan ibuku.
"waaahh,cantik banget.padangnya keliatan"ujar makwo.yahh,aku memang keturunan padang-palembang,wajar saja jadinya begini.
"apa kabar makwo?"tanyaku sopan.
"baik mi,ami sendiri?apa kabar?"tanyanya balik.
"Alhamdulillah,makwo.barakallah."jawabku.
"aliiii!!!!!!!!!ada ami nih! ayo turun"
dari balik pintu dapur muncul seorang remaja,ia menggunaka sarung motif tenun abu-abu,baju koko putih,dan peci yang berteengger anggun di kepalanya.ia sepantar denganku,usianya14 tahun.ia manis,dengan kulit hitam manisnya,senyumnya yang manis.ia berjalan kearahku, aku berdiri dari kursi kayu panjang tua itu,saat ini kami berhadap-hadapan.canggung rasanya.tapi aku berusaha menutupi itu semua.aku menangkupkan kedua tangan ku,sebagai simbol salam.
"Assalamualaykum"salamku
"Waalaykumussalam"jawabnya.sambil mengatupkan tangan.mata cokelatnya,menatapku dalam,seolah ada makna di dalamnya.aku tahu ini canggung,karna ini pertemuan pertama kami setelah lima tahun tak jumpa.
"uwo,ami ali ke warung entar ya!"pamitnya.
"ehh..ali,entar dulu"ucap salah seorang tanteku.
"apa te?ada yang mau dititip?"
"engga,kan kamu baru ketemu nih ama ami,ali,kamu tuh cocok banget ama ami sholeh-sholeha tau nggak"ujar tanteku,aku hanya tersipu malu.aku meliriknya,ia menatapku dengan senyuman khasnya.
"apaan sih te?malu tau,ya udah ali ke warung dulu ya"pamitnya. punggungnya hilang di balik pintu dapur,tapi aku tahu ia menyembunyikan seulas senyum dan tatapan disaat semua orang sibuk beralih topik
KAMU SEDANG MEMBACA
one day about us
Spiritualketika seorang gadis harus berhadapan dengan suatu perasaan,dan ketika sepertiga malam semuanya tertumpahkan.inilah kisah cinta sesungguhnya ketika cinta tak harus saling memiliki.