Chapter 2

0 0 0
                                    

  "Pemirsa, hari ini cuaca di sekitar desa Cilacap mendung dan diperkirakan akan ada badai petir. Diharapkan, semua warga tidak keluar rumah untuk satu hari ini saja"
  Radio disamping kasur Vanilla terus mengoceh menjelaskan tentang keadaan cuaca hari ini.
  Meski Vanilla telah mendengar laporan cuaca tadi, tetap saja Vanilla masih bertekad untuk ke rumah Syerly untuk mengerjakan tugas kelompok.
  Ia memasukkan semua buku yang akan dibawanya ke dalam tas. Dan segera berangkat ke rumah Syerly dengan jalan kaki. Benar saja, karna jarak rumah Vanilla dengan Syerly sangat dekat. Hanya bersebrangan dua jalan raya.
  Tiba-tiba saja petir menggelegar dengan keras dan mengagetkan semua orang di jalanan termasuk Vanilla sendiri. Titik-titik hujan mulai turun dan membuat semua orang berlarian mencari tempat perteduhan. Sedangkan Vanilla segera mempercepat langkahnya untuk menyebrangi satu jalan lagi.
  Ia tak fokus dengan jalanan sehingga ia tak menoleh ke kanan maupun ke kiri. Sebuah mobil melaju cepat ke arahnya.
  "Aaaaaa...." Vanilla menjerit dan menutup telinganya dengan kedua tangannya.
  Mobil itu langsung terhenti seketika. Padahal pengemudinya tidak mengerem. Bukan hanya mobil itu. Semua orang, semua benda, semua hal yang ada di dunia terhenti. Mungkin itu karna kekuatan ajaib yang diperoleh Vanilla dari topi itu.
  Perlahan Vanilla menengadahkan kepalanya dan melihat sekitar. Tak ada yang bergerak satu gerakan pun kecuali dirinya sendiri.
  Vanilla bingung sekali. Ia melirik tanda mawar yang ada di tangannya yang muncul begitu saja saat ia pingsan kemarin.
  Tanda itu berkilauan seperti berlian. Selangkah demi selangkah, Vanilla menyebrangi jalan itu.
  Saat ia menjentikkan jarinya "tek" semua hal yang ada di dunia kembali bergerak seperti biasa. Tak ada yang kebingungan ataupun heran.
  Vanilla menghapus rasa bingung akan peristiwa tadi dan cepat-cepat menuju rumah Syerly.

👒👒👒

  "Syer, apa kau tahu. Tadi saat dijalan aku hampir tertabrak mobil" Vanilla menceritakan kejadian itu kepada Syerly.
  Syerly yang semula sedang menulis, langsung memeriksa tubuh Vanilla yang tengah duduk di depannya. 
  "Benarkah, apakah lu baik-baik saja ?. Lu terluka ?"
  "Anehnya, saat mobil itu hampir menabrakku. Seketika waktu seperti berhenti."
  Syerly yang mendengar cerita dari Vanilla langsung membuka mulutnya seolah tak percaya akan cerita yang diceritakan Vanilla. "Mmm... Vanilla, gue tahu lu suka nulis cerita di wattpad. Bahkan gue pernah baca cerita lu. Tapi kali ini jangan ceritakan cerita wattpad lu ke gue."
  "Ini bukan cerita, ini beneran"
  Syerly tetap tak percaya akan cerita Vanilla. Ia tak menggubris sama sekali perkataannya dan fokus untuk mengerjakan tugas kelompoknya.

👒👒👒

  Di SMA N 4 Abadi, kini telah dipenuhi banyak anak yang datang. Karna hari ini akan ada acara, yaitu penyambutan Walikota dan juga penobatan komite PHS (pengurus harian sekolah). Syerly dan Vanilla yang menjadi calon PHS segera mempersiapkan diri mereka.
  "Van, anterin gue ke kamar mandi bentar."
  "Ayo, aku juga mau ke kamar mandi" Syerly dan Vanilla segera ke kamar mandi karna acara akan dimulai 5 menit lagi.
  "Van, lu tunggu sini bentar ya... gue mau buang air kecil dulu."
  Vanilla mengangguk. Ia menunggu Syerly yang sedang buang air kecil.
  Tak lama kemudian, Syerly selesai. Dan dua orang itu kembali menuju ke aula sekolah. Saat mau keluar ruangan kamar mandi, kaki Syerly tersandung sebuah tali. Dan dari atas terdapat seember air jatuh ke arah Syerly.
  "Syerly, awass!!" Vanilla menjetikkan jarinya "tek" seketika seember air yang hampir menimpa Syerly, terpental jauh dari tubuh Syerly.
  Syerly kaget dan langsung shock. Ia menatap Vanilla yang sedang berdiri di sampingnya. Vanilla mencoba menenangkan Syerly yang menangis karna ketakutan.
  "Terima kasih, lu udah nolong gue."
  "Sama-sama, tenang Syerly. Nanti aku ceritain. Aku harap kamu bisa jaga rahasia ini." Vanilla mengelus-elus rambut Syerly dan menenangkannya.
 
👒👒👒

  "Baiklah, terima kasih atas penyambutan dari sekolah ini. Dan hari ini saya diundang untuk menobatkan para komite PHS. Sekarang tanggal 14 maret 2019, komite PHS resmi di-lan-tik"
  Semua orang yang ada di aula sekolahan itu bersorak dan nertepuk tangan dengan sangat meriah. Vanilla sangat bahagia, karna sekarang ia menjadi komite PHS di sekolahnya.
  Ia menoleh ke arah Syerly yang berdiri disampingnya yang juga ikut bertepuk tangan dengan bahagia.
  Ia memegang tangan Syerly dan menariknya keluar dari rombongan anggota PHS lain yang sudah dilantik.
  "Syer, ada tang ingin aku omongin ke kamu" Vanilla mencoba memberanikan diri bahwa ia punya kekuatan ajaib dalam dirinya karna tanda mawar itu.
  "Nggk perlu dijelasin, gue udah tahu. Lu punya kekuatan ajaib kan ?. Dan kekuatan ajaib itu nggk tahu berasal dari mana. Dan lu ingin gue rahasiain kekuatan lu dari siapapun"
  Vanilla mengedipkan matanya seolah tak percaya. "Darimana kamu tahu"
  "Hanya menebak. Tenang Vanilla. Gue bakal rahasiain ini semua dari siapapun karna lu, adalah satu-satunya sahabat yang gue punya"
  Dua-duanya saling memamerkan senyuman satu sama lain dan berpelukan dengan sangat erat. Mereka adalah Sahabat yang bisa mengerti kekurangan dan kelebihan satu sama lain.

👒👒👒

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAGIC HAT [TAHAP PENULISAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang