"Jangan takut ya, kata Ayah kalo ada petir gaboleh Main Hp apalagi Nonton tv, jadi kita tunggu Hujan dan petir tidak marah lagi, baru kita telepon Ayah "- Ujarku menenangkan rindu.
DUARRR!
"Allahuakabarr "
Ku dengar petir menyambar sesuatu.
"Ayah, Rere takut "
Tiba-Tiba Semua Gelap. (Kutipan Bab 2)
Aku kira kejadian tadi siang hanya mimpi, ternyata itu memang benar terjadi. Rindu tertidur pulas dengan wajah nya yang polos memeluk ku. Keadaan rumah sangat gelap, aku tatau apa yang terjadi,tapi aku 'agak' meresa tenang pada saat itu,karna langit tak kembali marah dengan ada nya petir.
Aku memutuskan untuk melepas pelukan rindu, aku memutuskan mengecek keadaan dunia diluar.
Tok!! Tok!! Tok!!
"Riri!!! Rindu, keluar nak, kalian di dalam kan?ini nenek"
Nenek! aku rasa di luar memang sudah aman, aku lega mendengar suara nenek.
"Nenekkk!!" sereya sambil memeluk nenek . "Aku takut Nek,rumah sangat gelap" adu ku terhadap nenek.
"Gapapa nak,tiang listrik depan rumah,tersambar petir,petugas PLN sedang mengecek gardu yang tersambung,adik mu mana?"Ujar nenek yang slalu membuat ku merasa tenang .
"Rindu sedang tidur di dalam "ujar ku.
"KAKAKKKK, DIMANA KAKAK?" teriakan rindu terdengar dan menghampiri aku dan nenek.
"Sini sayang, udah kalian nunggu ayah di rumah nenek aja ya". ujar nenek .
Itu salah satu kejadian yang tak pernah ku lupakan, bahkan berkat kejadian itu aku 'agak' takut ketika hujan turun apalagi jika di sertai bunyi guntur, hembusan angin yang kencang,tapi beda lagi kalo hembusan angin itu disertai aroma Indomie ayam bawang rebus wkwk, You can relate?ya begitu deh hari - hari tetap di jalani oleh gadis kecil ini dulu,meski merasa dunia ini kurang adil baginya pada saat itu. jadi gini ceritanya....
Suatu ketika kakek pergi ke suatu negara karna ada satu dan lain hal. Tidak di pungkiri setiap orang lain yang mengalami perjalanan,berpergian,atau apapun itu pasti selain yang diharapkan kembali nya seseorang yang pergi itu 'Cendramata' menjadi alasan yang di tunggu-tunggu. Pada saat itu kakek membawa beberapa cendramata, Saudara,sepupu ,semuanya mendapatkan beberapa benda yang mereka mau,tidak denganku. Sejak mulai saat itu aku slalu merasa di bedakan ,entah itu hanya perasaanku saja atau entahlah....
Tapi jujur ia merupakan sosok kakek yang baik untuk cucu-cucunya terutama aku. Moment yang paling bahagia dengannya menurutku ketika beliau membelikan sebuah sepeda kecil untuk cucunya ini. Sampai suatu saat ketika kakek sering sakit, kakek di rawat di salah satu rumah sakit swasta secara bersamaan Ibu datang setalah kita tak pernah bertemu beberapa tahun. Ibu ingin membawaku untuk menginap di rumahnya (Fyi kami 1 kota cuma memang karna jarak dari tempat tinggalku dengan ibu cukup jauh,kurang lebih dapat menempuh waktu 1-2 jam) terjadilah suatu adu argument ayah dan ibu, ayah yang memang pada saat itu tidak memberikan aku dan rindu pergi bersama ibu. Ibu menelepon nenek untuk meminta izin agar dapat membawa aku dan rindu, dan akhirnya nenek mengizinkan.
Disana kami bertemu nenek-kakek dari ibu, sanak saudara dsb yang memang jarang bertemu dengan kita atau bahkan tidak pernah wkwk. selama 1 minggu disana aku tidak bisa berhenti mengkhawatirkan kakek yang sedang terbaring di rumah sakit. Setiap hari merenung,menangis minta di antar pulang untuk bertemu kakek. Seminggu berlalu akhirnya aku dan rindu pulang, kakek pun ternyata sudah pulang dari Rumah sakit,begitu pulang aku dan riri langsung melihat kakek , yang sudah terbaring lemas. Aku mencium tangannya,karna baru sampai dari rumah ibu aku dan riri pulang ke rumah untuk berganti baju dan berniat untuk beristirahat sebentar. Seorang ibu-ibu lari menghampiri sepupuku yang kebetulan ada di rumahku, ia berkata ;
"a itu abah kenapa?"
semua berlarian ke rumah nenek,ketika sampai disana air mata sudah dimana-mana . Air mataku tak terbendung ,ternyata firasat ku saat di rumah ibu benar-benar terjadi perihal kakek. Yups hari itu hari terakhir aku mencium tangannya. Beberapa hari kemudian setelah kepergian kakek ,nenek menceritakan apa yang terjadi ketika aku dan rindu berada di rumah ibu minggu lalu. Nenek bilang kakek slalu menanyakan "Sekarang hari apa?jam berapa? anak2 sudah pulang? abah mau pulang hari jumat seharusnya,sudah ditunggu"
-bersambung-
Thank you buat chapter ini,see u next chapter! :*
sorry for typo wkwkw