"Selamat malamm kesayangan jaehyun!!!!!!!" Ucapnya yang tiba tiba muncul dibalik pintu dengan coat dan tas
Bukannya dia ada latihan? Apaapa an mahluk ini.
"Loh jae,kamu kok kesini?." Tanyaku heran sambil membukankan coat dan membawakan tas nya ke sofa.
Dia menuju ke kulkas dan membuka nya.
Tapi dia diam di depan kulkas yang sudah terbuka.
"Nara,kenapa cola tidak ada?." Tanya nya dan melihatku sambil menaikan alisnya, meminta jawaban mungkin.
Aku menghampirinya.
"Anu jae." Ucapku sambil menggaruk garuk rambutku padahal tidak gatal.
Dia menaikan alisnya lagi dan mendekap tangannya didada.
"Apa anu anu?." Tanyanya lalu menutup kulkas dan bersandar disana.
"Aku lupa belanja hehehehe." Ucapku sambil tertawa.
Malu sekali,sampai lupa membeli bahan makanan.
"Yasudah,kajja." Katanya sambil menggeret tanganku.
Loh
Loh
Loh
"Loh mau kemana kunyit." Kataku
"Kemarin panggil aku jahe,sekarang kunyit. Lama lama aku jadi bumbu masak nara." Katanya sambil menjitakku.
Aku hanya tertawa dan menatapnya.
Bahagianya.
"Pakai jaketmu,kita berbelanja." Ucapnya sambil memakai coat dan membawa dompet.
Kann.
Bahagia sekali punya pacar seperti jaehyun. Membuat kesal dan senang sekaligus.
.
.
.
.
.
.
.
"Sudah semua?." Tanyanya
"Ah iya shampoo ku habis." Ucapku mendorong troli ke tempat shampoo dijual.
Jaehyun mendahului ku.
Dia berhenti di depan rak shampo.
"Nara,ini shampoo yang sering kupakai. Kau harus coba." Ucapnya sambil mengambil shampoo yang dia maksud dan melihatku
"Oke aku coba itu." Kataku sambil masukan shampoo yang dipilihkan oleh jaehyun.
Aku dan jaehyun jalan beriringan,dia yang mendorong troli sekarang katanya "sudah berat trolinya,aku aja yang dorong kamu pegang tanganku aja biar ga ilang." Lalu dia mendorong trolinya dan aku menggandeng tangannya.
Untungnya skng hari kerja jdi supermarket agak sepi.
"Naraaa, hairdryer dirumahmu tidak berfungsi dengan baik. Ayo beli yang baru." Katanya lalu mendorong troli ke arah yang dia mau.
"Jahe, hairdryer ku masih bagus. Kita tidak perlu beli yang baru hmm?." Jawabku dan sedikit menarik tangan jaehyun agar tidak ke tmpt hairdryer.
*Tidak. Kita harus beli. Aku tidak suka hairdryer mu,kita beli baru dan kau harus mengering kan rambutku nnti." Katanya sambil tersenyum ke arahku.
"Sudah semua,ayo bayar jae." Kataku sambil memandang ke arahnya.
Dia tersenyum dan mengusak kepalaku.
"Oke. Bukankah kita romantis sekali hmmm?." Katanya sambil menggoyangkan badannya.
Aku hanya tersenyum dan mencubit perutnya.
Sudah berapa kali aku katakan,aku sangat mencintai jaehyun. Aku merasa nyaman dengan apa yang dia berikan padaku. Kami adalah kami. Aku dan dia adalah kita. Aku tidak butuh pengakuan dunia bahwa aku kekasihnya. Tapi yang aku butuhkan adalah dia, JUNG JAEHYUN.
"Aku tidak sabar untuk sampai rumah dan mencoba hairdryer baru nara-yaaa hahahaha." UcapnyaDia mengirim pesan kepada taeyong. Memberi tahu bahwa dia baru saja membeli hairdryer.
Ada ada saja jaehyunku ini :)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Terimakasih :)
KAMU SEDANG MEMBACA
kesayangan ||Jung Jaehyun|||
Fiksi PenggemarOneshoot yang menceritakan kisah seorang Jung jae Hyun