Part1_BEKAL

14.3K 1.6K 105
                                    


Seperti biasa hari ini Ara sedang menyiapkan bekal untuk Ari.

"Uh, moga aja Ari mau nerima bekal dari Ara," batin Ara.

"Pagi Non," sapa bi Imah.

"Pagi juga Bi," jawab Ara tersenyum ramah.

"Non, Bibi perhatiin hampir tiap hari non nyiapin bekal, emangnya untuk siapa sih non?" tanya Bi Imah.

"Ada deh Bi, oh iya Bunda mana?" tanya Ara.

"Biasalah non, ibu lagi ngevlog di taman," jawab Bi Imah.

"Oh, yaudah Ara naik dulu ya mau siap-siap," ucap Ara sambil menaiki tangga yang terhubung oleh kamarnya.

Seperti biasa Ara tidak pernah memakai make up apapun meskipun Bundanya selalu memperingatinya untuk memakai sedikit saja make up supaya wajahnya tidak terlalu kusam tapi Ara adalah gadis yang sangat keras kepala, dan seperti biasa rambutnya selalu di kepang dua.

"Pagi Bun," sapa Ara sambil duduk di hadapan Bundanya.

"Pagi sayang, astaga Ara kamu itu udah kelas 11 kok penampilannya gak pernah berubah sih, mending bentar kamu ke mall untuk beli skincare deh. Kamu gak liat muka Bunda kamu ini yang super duper cantik jelita," gerutu Lesy bunda Ara.

"Apa sih Bun, gak usah lah, oh iya Ayah kapan pulang Bun? Ara udah rindu," ucap Ara dengan nada yang lesu.

"Sabar dong sayang, ayah kan lagi tugas." Lesy tersenyum hangat, profesi ayah Ara seorang Polisi, dan Lesy seorang Ceo dan Youtuber terkenal.

"Hmm, yaudah deh." Deru nafas Ara terdengar sangat gusar.

"Bun, Ara berangkat dulu ya," ujar Ara sambil menyium punggung tangan Lesy.

"Kamu masih mau pake sepeda, kan kamu udah pinter bawa mobil." kening Lesy mengerut dikala anak perempuannya selalu memakai sepeda.

"Enggak deh Bun, Ara berangkat dulu yah," jawab Ara sambil mengayuh sepedanya, memang tidak ada yang tau kalau Ara adalah anak seorang Polisi dan Ceo kecuali kedua temannya itu.

Ara mengayuh sepedanya sesekali ia bersenandung ria bibirnya tersenyum dikala melihat indahnya pagi ini, selang beberapa menit akhir
nya Ara sampai di depan gerbang Sma Grasella  seperti biasa ia terlebih dahulu memarkirkan sepeda berwarna pink nya itu.

Seperti biasa Ara memasuki kelasnya yang berada di lantai atas, saat memasuki kelas ia melihat Ari. Sang cinta pertamanya.

"Ari, ini Ara bawain nasi goreng kesukaan Ari," ucap Ara sambil tersenyum ramah, Ari hanya melirik sebentar lalu melanjutkan bermain gamenya.

"Mending lu pergi aja deh sebelum Ari ngusir lu lagi," saran Elvan sahabat Ari.

"Tapi---kan Ara udah susah-susah buat nasi goreng ini untuk Ari," ujar Ara.

"Ra, mending lu pergi yah, gue gak mau lu dikasarin lagi ama Ari," ucap Alka dengan nada yang lembut.

"Emm, Ari ini Ara bawain bekal di makan ya," kekeh Ara tersenyum hangat dan pantang menyerah untuk mendapatkan hati Ari.

"Pergi!" usir Ari dengan nada yang dingin.

"Tapi kan, Ari belum nerima bekal dari Ara," ucap Ara menunduk.

"Gue bilang pergi ya pergi!" teriak Ari dengan tegas lalu membuang bekal dari Ara kelantai.

"Ari kok buang bekal dari Ara," ucap Ara sambil memungut nasi goreng yang berhamburan dilantai, semua yang ada di dalam kelas itu yang melihat Ara hanya tertawa, kecuali Elvan dan Alka.

"Lo enggak apa-apa?" tanya Elvan membantu Ara berdiri.

"Ngapin lu bantu si cupu," gerutu Ari dengan nada yang dingin

"Jangan-jangan si Elvan suka lagi sama Ara," ujar Dody ketua kelas 11Mipa.4

Perkataan Dody membuat semua siswa yang ada di dalam kelas tertawa, bisa saja sih Elvan suka sama Ara secara Elvan ini selalu membantu Ara ketika gadis bertubuh mungil itu di jadikan bahan olok-olokan.

"Apa lo bilang ulangin sekali lagi, ini bukan suka atau enggaknya tapi ini rasa keprimanusian lo semua kagak ada hati, terutama lo Ari lo selalu aja gak ngehargain usaha Ara, buka mata kalian semua!" bentak Elvan. Seketika semuanya terdiam hingga suara familiar terdengar di kuping Ara.

"Apa-apaan ini," ucap Jessi memandang seluruh siswa yang berada di dalam kelas itu.

"Mending lu ambil nih teman lu yang cupu ini," ujar Elis sambil mendorong bahu Ara.

"Lis lu udah nyentuh si cupu, iyu," ujar Lani.

"Lu apain lagi sahabat gue?" tanya Sarah di depan muka Ari.

"Udah Sar, udah mending kita duduk aja yah," lerai Ara sambil menarik tangan Sarah dan Jessi ke tempat duduknya masing-masing.

"Ra, lo kenapa sih masih ngejar-ngejar si Air Es?" tanya Jessi yang memang memanggil Ari menjadi Air Es.

"Kamu jangan gituin Ari Jes," gerutu Ara dengan nada yang lesuh.

"Serah lu deh Ra," kesal Jessi karena sahabatnya ini diperbudak oleh cinta.

"Udah-udah jangan bertengkar, bentar lagi bel masuk mending kita baca buku ya kan sentar kita ada ulangan," ujar Sarah menengahi perdebatan mereka.

"Hmm." Deru nafas Jesy dengan wajah yang datar.

🍒🍒🍒

^JANGAN JADI PEMBACA GELAP YA, HARUS NINGGALIN JEJAK^

^JANGAN LUPA BUAT VOTE+COMEN^

^FOLLOW AKUN WATTPAD AKU: NuralamRahayu

Btw ini aku repost ya ceritanya. Buat pembaca baru panggil aku Nunu aja😍❤

Ari dan Ara (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang