3.sakinah mawadah warahmah

62 9 0
                                    

                          Semua hubungan
                 Pasti memiliki beribu-ribu
                                   Masalah
               
                                     ******

"Ya Allah kalian berdua romantis banget" Celetuk salah satu guru mengaji yang sudah bekerja selama dua tahun disana.

"Apa sih? " Salma tersenyum.

"Bahagia banget ya kalian. Dimanapun selalu berdua" Sepasang suami istri itu tersenyum. Tapi, bukan tersenyum bahagia melainkan senyum yang menjadi-jadi.

"Kamu kapan nikah? "

"Masih belum datang jodoh nya" Jawabnya sambi menahan malu.

"Cepet nikah ya"

"Ayo masuk acara akan segera di mulai" Gus Anwar melangkah kan kaki meninggalkan istri nya itu.

"Assalamualaikum" Suara itu membuat mereka menghentikan langkah kakinya dan memutar badan.

"Wa'alaikumsalam" Jawab mereka berdua tanpa sengaja.

"Apa anda saudari Salma? " Gadis itu menyatukan kedua alisnya.

"Iya.ada yang bisa saya bantu? "

"Saya mau daftarin anak saya ke pesantren ini" Salma tersenyum bahagia.

"Alhamdulilah" Dia mengusap wajahnya dengan halus.

"Mari bu ikut saya ke kantor" Cewek itu mengangkat sejajar tangan kanannya ke depan.

"Emmmm mas aku mau ke kantor sebentar ya" Anwar menatap wajahnya singkat. Setelah itu dia mengangguk paham.

Sebenarnya dia malu dan ragu untuk memanggil mas kepada suaminya sendiri. Ya itu nama yang di gunakan mereka saat mereka berada di luar rumah dan ada acara. Sebisa mungkin mereka berdua akan menampakkan kebahagian dan meromantiskan hubungan mereka. ya mereka melakuin ini semua karena mereka nggak mau kalah sampai ada banyak mulut yang akan membicarakan hubungan mereka berdua. Ya seprti yang kalian tau mereka berdua itu adalah anak yang baik-baik, sopan dan mereka dari kalangan pesantren.

"Silahkan masuk" Mereka berdua duduk saliang berhadapan.

"Kalau boleh tau ada acara apa ya bu? "

"Ada acara mingguan"

"Itu tadi suami ibu? "

Salma tersenyum lebar. "Iya bu" Jawabnya.

"Kalian berdua cocok banget. Sakinah mawadah warahmah ya" Salma tersenyum sambil menganggukan kepala.

"Makasih sama do'anya"

"O iya ini anak saya" Ibuk itu memegang kedua pundak anak perempuan nya itu.

"Hay nama kamu siapa? "

"Putri amalia" Jawabnya sambil tersenyum dan memperlihatkan gigi kecil putihnya.

"Umur kamu berapa? "

"Empat belas "

"Tanggal lahir kamu berapa? "

"12 November 2005"

"Nanti sekitar jam sepuluh kamu akan di antar para pengurus untuk memilih kamar" Putri tersenyum sambil mengangguk paham.

"Sekarang kamu boleh habisin sisa waktu kamu bersama orang tua kamu"

"Makasih ya bu"

"Iya sama-sama"

"Kalau gitu saya permisi dulu ya bu! "

Mereka bertiga langsung beranjak dari tempat duduk nya masing-masing. Mereka keluar dengan bergantian untuk meninggalkan ruangan itu.

DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang