"Ava... lo ngapain?" tanya pemuda jangkung itu dengan dingin.
Ava kemudian berbalik dan menatap pemuda itu dengan sedikit takut.
"Eumm.. gue.."
"Lo ngelabrak adik kelas lagi?" tebak pemuda tersebut.
Ava yang mendengar itu langsung menelan ludahnya.
'mati gue' batin Ava.
Tanpa aba-aba pemuda tersebut langsung menarik paksa gadis itu membawanya pergi menjauh dari adik kelas mereka.
"Ck, lo apaan sih Dan gue kan cuman mau dia ngerti kalo lo itu milik gue!" tegas Ava sambil melepaskan tangannya dari Aidan.
Ya, Aidan tahu jika gadis dihadapannya ini menyukai dirinya. Ia tahu setelah pengakuan dari Ava saat mereka masih SMP kelas 3. Namun, Aidan hanya menganggapnya sebagai sahabat tidak lebih.
"Terserah lo. Tapi gue harap ini terakhir kalinya gue liat lo ngelabrak orang" tegas Aidan.
Entah sudah yang ke berapa kali Aidan memergoki Ava yang sangat hobi melabrak cewek cewek yang terang-terangan suka padanya. Ava yang tak segan-segan melakukan hal-hal yang membuat orang jadi takut padanya.
"iya iya" balas Ava hanya mengiyakan perkataan Aidan karna jika tidak cowok itu akan menceramahinya terus menerus.
"Aidan tau gak"
"Gak"
"Ih kan gue belum selesai ngomong"
"Hm"
"Masa nih ya Ririn bilang adik kelas yang tadi gue labrak itu cewek tercantik di angkatannya. Padahal kalau dibandingin gue dia tu gak ada apa-apanya" ucap Ava penuh percaya diri.
Aidan tak lagi menyangkal kalau Ava memang sangat sombong apalagi wajahnya yang sudah terlahir cantik. Fyi ia juga berasal dari keluarga yang sangat berada. Wajar kalo gadis itu selalu menyombongkan diri karena ia tak pernah merasa kekurangan.
"Tapi emang dia cantik Va" bukan maksud ingin memanas-manasi gadis itu, namun jujur saja Aidan tidak bisa menampik bahwa adik kelas tersebut memang lah cantik.
"Ish kok Adan malah muji dia sih?!"ucap Ava dengan nada kesal. jujur Ava cemburu mendengar Aidan yang terang terangan memuji gadis lain dihadapannya.
dengan wajah cemberut Ava kemudian pergi meninggalkan Aidan yang hanya bisa mengelus dada melihat tingkah Ava yang tidak pernah berubah.
—//—
"Ririnnnnnnn," panggil Ava dengan wajah masih kesalnya.
"kenapa lagi Va?" tanya Ririn yang sudah tau kalau sahabatnya itu akan curhat tentang Aidan cowok yang disukainya.
"arghhh pengen marahh rasanya!!!" kata Ava dengan wajah merah menyala. ia benar benar cemburu.
"tenang Va, tenang. coba cerita masalahnya kenapa" ucap Ririn dengan lembut sambil mengusap punggung Ava.
inilah salah satu mengapa Ava sangat menyukai Ririn, karena sahabatnya itu sangat peduli dan perhatian padanya.
berbeda dengan Ava yg kekanak kanakan Ririn justru sebaliknya, ia begitu dewasa.
"masa Aidan muji cewek lain depan gue rin?? gimana gue ga sakit hati coba" ucapnya dengan begitu kesal. masih dengan wajah cemberutnya, ia kemudian bersandar di bahu Ririn.
"dia muji siapa emang? sampe lo secemburu gini" Ririn sangat mengenal Ava. secemburu apapun Ava, cewek itu takkan sebegitu marahnya seperti sekarang karena ia tau kalo dia masih lebih baik dibanding cewek cewek yang dekat dengan Aidan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ai&Me
FanfictionKisah ini bercerita tentang seorang gadis posesif yang sangat terobsesi dengan sahabat cowoknya. Ya, dia adalah Ayesha Sevana Maulvi cewek gila yang rela melakukan apa saja demi mendapatkan Aidan Farezi Widyanatha.