02

4K 316 22
                                    


"Sakura"

Gadis itu berbalik dan tersenyum "Hai"

Deg

Sasuke menatap tak percaya sakura. Gadis itu terlihat memucat dan kurus. Namun dia tersenyum padanya seolah menunjukkan dirinya baik-baik saja.

Gadis itu tersenyum padanya dan kembali menatap langit malam

"Salju akan turun" ucapnya sambil mengadahkan telapak tangannya dan tersenyum kecil melihat bulir salju yang jatuh di tangannya

"Kenapa... kenapa kau memutuskan hubungan kita? Aku masih mencintaimu sakura. Aku mohon, kembalilah padaku."

Sakura memegang dadanya yang terasa nyeri dan merasakan jantungnya mulai melemah.

"Sakura? Kau kenapa?"

Sasuke panik dan menggengam sebelah tangan sakura erat.

"Sasuke-kun. Aku tau aku egois. Sudah menyakiti hatimu dengan mengatakan kebohongan bahwa aku tidak mencintaimu lalu kembali muncul lagi ke hadapanmu sekarang"

Dia menatap sasuke lembut dan membawa pria itu duduk di bawah pohon itu

"Kau berbohong? lalu--

Jari telunjuk menutupi bibir tipis sasuke

"Dengarkan aku, sayang"

Sasuke terdiam dan mengusap tangan sakura yang mulai terasa dingin.

"Aku mencintaimu sasuke"

Gadis itu tersenyum dan meneteskan air mata. "Kita tidak bisa bersama. Aku tidak dapat bertahan lama untuk mewujudkan impianmu untuk hidup bersama hingga tua nanti"

Sasuke membulatkan matanya

"Jantungku. Aku di diangnosa kelainan jantung dan aku tidak bisa bertahan hidup hanya dengan obat dan alat medis, aku lelah dan ingin menyerah-

Dia mengelus rahang tegas sasuke

--selama ini aku mencoba menjauhimu, tapi kau semakin menarikku dan membuatku merasa sulit untuk melepasmu"

Sasuke merasa dunia di sekitarnya menggelap kosong. Tubuhnya bergetar matanya memanas menatap wajah pucat gadisnya

"Aku meminta dokter untuk melepaskanku kali ini untuk bertemu denganmu yang terakhir kalinya... aku mencintaimu sasuke-kun... sangat"

Sakura menarik pria itu ke dalam pelukannya dan sesekali mengecup pipinya

"Maafkan aku"

Tangan sasuke terangkat mengelus punggung rapuh sakura dan memejamkan matanya untuk merasakan kehangatan gadisnya.

"Jalanilah hidupmu dengan baik tanpaku sasuke-kun-

Dia melepas pelukannya dan menatap wajah sasuke

--aku akan selalu mencintaimu, aku juga akan menemuimu... meski tidak dengan tubuhku. Dengan musim yang berganti setiap tahunnya dan bintang malam yang indah, matahari yang bersinar terang, aku akan selalu melihatmu"

Sasuke menarik gadis itu dalam ciuman panjang dipenuhi rindu dan kesedihan.

Salju semakin banyak turun mengerubungi pohon momiji yang melindungi kedua insan yang sedang melepas rindu dan saling mengucapkan salam perpisahan itu.

"Sakura. Kumohon bertahanlah untukku kita pergi ke luar negeri dan mendapatkan pengobatan terbaik untukmu ya? Aku tidak bisa--

Sakura menarik sasuke dan menciumnya lagi dengan air mata berderai seiring nyeri yang datang di dadanya

"Hah hah" sakura melepas sasuke dan merasakan sesak napas

"Sayang" sasuke panik dan langsung menggendong sakura membawanya ke rumah sakit.

Sasuke terlihat kacau saat dokter menahannya untuk tetap berada di luar

"100 joule, Charge!! Shot!!"

'Sasuke-kun. Aku akan menemuimu dilain waktu dan dilain tempat'

"Tambah!! 200 joule, Charge!! Shot!!"







'Aku mencintaimu, Selamat tinggal'

TIIIIIIIIIIIITT

EKG terlihat angka 0 dan menunjukkan garis lurus tanda jantung gadis itu benar-benar berhenti berdetak.

BRAK

"SAKURAAAA"

Sasuke berlari memeluk sakura "Kumohon bangunlah hikss bangunlah sayang"

"Waktu kematian--

"APA YANG KAU KATAKAN BRENGSEK!! CEPAT BANGUNKAN KEKASIHKU!!!"

Sasuke menarik kerah jas dokter itu hingga semua perawat panik dan melerainya

"Kami sudah berusaha tuan ini sudah kehendak tuhan"

BRUK

Sasuke mendorong kasar dokter itu dan kembali memeluk sakura sambil mengecup kepala gadisnya berulang kali

"BENDA SIALAN INI BERISIK!!"

Sasuke meraih EKG dan membantingnya kelantai

BRAK

semua orang memekik kaget

Dengan langkah gontai dia meraih tubuh sakura yang sudah dingin dan memucat membawanya kedalam pelukan

"Sayang, kumohon bangunlah.. kau sudah berjanji padaku, kita akan hidup bahagia bersama selamanya bukan? Aku tidak bisa sakura... aku tidak bisa tanpamu hiks bangunlah sayang"

"Uchiha Sasuke"

Suara tegas itu membuat semua orang menoleh dan membungkuk sopan kepada seorang pemilik rumah sakit itu. Namun beliau di acuhkan oleh pemilik nama

"Sakura hiks sakuraaa"

Pria paruh baya itu terdiam melihat putranya yang mengacaukan IGD dan memeluk tubuh tak bernyawa kekasihnya dengan tangis keras. Baru kali ini dia melihat putra bungsunya yang kacau seperti ini.

"Siapkan pemakaman untuk gadis itu"

"Baik, Uchiha-sama"

Dia pergi meninggalkan teriakan Sasuke yang semakin keras di sana.

"Bawa sasuke keluar dari sana" ucapnya pada bawahannya

"Baik"

.
.
.
.
.
.
.
.

Aku benar-benar kehilangannya. Cahayaku... dia menerangiku setiap hari dan kini dia pergi lalu aku harus bagaimana? Apakah aku harus terus berdiri sendiri tanpamu dalam gelapnya hariku?

Sakura...

Aku mencintaimu melebihi apapun, mari bertemu dilain waktu. Aku akan mencoba merelekanmu meski itu sulit. Kau selalu di hatiku... selamanya.

Selamat tinggal.

Goodbye [ThreeShoot] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang