1. Tawanan

5 2 2
                                    

"ganteng bing bing." Ucap Vany berbinar menatap cowok yang sedang berpidato di depan.

"Ketemu! nama instagramnya LinggamAm, followers seribu seratus tujuh puluh, following empat puluh empat, sialnya di privasi." Jelas Kalisa setelah menstalk instagram osis SMA Angkasa untuk menemukan akun ketua osis SMA tersebut.

Tanpa mengulur ngulur waktu lagi Vany mencari nama akun tersebut lalu mengklik permintaan mengikuti. Dia ini pecinta cogan sejati.

Melati yang duduk di paling kanan menggeleng gelengkan kepalanya. Heran temanya yang satu terobsesi sama cowok ganteng, yang satunya lagi punya ilmu tingkat tinggi dalam menstalk orang.

"Kok belum dibuka buka ya permintaan gue."

Melati menonyor kepala Vany. "Itu manusianya masih pidato di depan ya kali tiba tiba buka instagram buat acc lo doang," ucapnya.

"Ya kan dia ngga boleh menyia nyiakan makhluk tuhan paling cangtip ini, kapan lagi di follow cecan duluan." Kata Vany yang mengundang rasa mual Kalisa.

Cewek yang paling muda diantara mereka bertiga itu lantas membuat gestur menutup mulutnya seakan akan ingin muntah.

"Hamil lo?" Tanya Vany setelah mengambil plastik hitam di bawah untuk di sodorkan pada Kalisa. Dia ini teman yang baik bukan.

"Mulut lo sembarangan!" Kalisa mengambil alih plastik itu lalu memasangkanya di kepala Vany.

Melati yang melihat tentu ikut berpartisipasi. Menahan agar plastik hitam itu tetap ada di kepala Vany. Sedangkan Kalisa bersiap memfoto teman tololnya itu untuk di aploudnya di insta story.

"Anjeng lo semua!"

*
*
*

"Kalian masih inget cowok yang pidato waktu itu ngga?" Tanya Melati tiba tiba.

Vany mengangguk. "yang ganteng luar dalem itu kan," katanya setelah menelan baksonya bulat bulat.

"Dari mana lo tau dalemnya anjir."

Kalisa menonyor kepala Vany. Jika Vany berubah idiot jangan ditanya kenapa. Karna kedua temanya ini terlalu sering berbuat tidak baik kepada kepalanya. Sebenarnya Vany ada niatan untuk mengadukan perbuatan tidak senonoh itu pada guru BKnya. Hanya saja jika dia adukan nanti dia tidak punya teman lagi. Susah, Jadi dia urungkan niatnya itu. Biarkanlah tetap menjadi niat saja.

Membatin tentang guru BK. Tiba tiba guru gempal itu datang ke kantin. Vany, Kalisa, juga melati spontan melotot. Pasalnya ini jam pelajaran dan mereka membolos ke kantin.

"Mati kita gaess." Kata Vany sambil cepat cepat memakan baksonya. Dia tidak boleh menyisakan makanan kesukaanya ini, mungkin ini kali terakhir dia berjumpa dengan pentol kesayanganya sebelum di buat pentol oleh bu Nada.

Bu Nada semakin mendekat. "bangsat masih aja lo fokus makan." Kata Melati mencoba menjauhkan mangkuk bakso dari Vany.

"Tidakkkk!"

Memang dasarnya Vany idiot. Bukanya tenang agar bu Nada tidak sadar akan keberadaanya, cewek itu malah berteriak histeris.

Cepat cepat Melati mengembalikan mangkuk bakso tersebut pada tempat semulanya, di depan Vany. "Iya iya maaf aku salah," katanya cepat cepat.

"anak anak cepat kumpul ke aula sekolah, sekarang!"

Bu Nada tampak sangat serius. Vany heran melihat guru tersebut sepertinya sangat terburu buru. Dirinya lantas bangkit mendekati bu Nada. "Ada apa emangnya bu?" Tanyanya.

Bu Nada sedikit heran melihat Vany dan dua temanya di kantin sekarang mengingat ini masih jam pelajaran. Jika bukan dalam kondisi genting dia akan langsung menggiring tiga anak osisnya ini ke ruangnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ForelsketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang