Dear Chanyeol

4.2K 489 78
                                    

Dear Chanyeol,

Hei, Tampan, apa kabarmu?

Hehe... aku tahu, kau pasti merasa aneh sekali sebab aku malah menanyakan kabarmu, padahal kita tinggal seapartemen. Maaf, aku hanya tidak tahu harus memulai semua ini dengan apa. Rasanya sangat canggung karena harus menuliskan surat untukmu seperti ini. Tapi, aku harus. Aku ingin kau menyimpan sesuatu sejenis ini dariku.

Chanyeol, aku mencintaimu.

Apa? Kau senang, kan? Kau selalu saja merengek memintaku mengucapkan kalimat itu. Hmp! Padahal tidak perlu ku ucap pun, kau pasti tahu tentang perasaanku. Kau menyebalkan.

Hei, apa kau ingat ketika pertama kali kita bertemu? Aku masih tidak habis pikir, bisa-bisanya kau langsung mengutarakan perasaanmu padaku, padahal saat itu kita belum saling mengenal satu sama lain. Dasar bodoh. Setidaknya, ajak aku berkenalan terlebih dahulu, dan buat beberapa pendekatan. Bukan dengan langsung mengutarakan perasaan seperti itu. Aku kan jadi takut padamu. Ku kira kau maniak entah dari planet mana.

Jangan lakukan hal seperti itu lagi, kau mengerti?

Chanyeol, kau itu cinta terakhirku. Jadi, jangan permalukan aku. Ubah perangaimu itu, bodoh! Jadilah lebih teratur sedikit. Setidaknya, jemur atau gantung handukmu setelah mandi! Aku lelah melakukannya untukmu. Dan jangan sembarang meletakkan baju kotor di lantai! Kau kira, apa gunanya kita membeli keranjang baju kotor? Juga, rajin-rajinlah mandi, dasar jorok! Aku tahu, kau mendapatkan inspirasi dan tidak mau kehilangannya. Tapi, bukan berarti kau harus mengabaikan kebersihan tubuhmu dan mengurung diri di ruangan bodoh itu hanya untuk sebuah lagu bodoh.

Hah, sudah berapa kata bodoh yang aku ucapkan sedari tadi? Berhentilah jadi bodoh, dasar bodoh! Cukur kumis dan janggutmu secara teratur. Aku tidak suka melihatmu tidak rapi dan seperti gelandangan. Setelah kau selesai memasak dan makan, langsung basuh peralatan kotornya. Jangan ditunda-tunda lagi, hingga rasa malasmu semakin bertambah.

Turuti perkataanku! Dasar kau bebal.

Kau harus berubah, mengerti?

Manfaatkan wajah tampanmu itu. Jangan sia-siakan. Dan carilah orang lain.

Chanyeol, berhenti menyalahkan dirimu sendiri. Jangan menangis lagi. Aku tidak suka dengan lelaki yang cengeng. Dengar sayangku, aku tidak akan pernah meninggalkanmu.

Kau ingat ucapanku ketika kita berpacaran dulu?

Jika kau rindu padaku, maka lihatlah langit. Langit akan selalu berada di sana. Pagi, maupun malam. Cerah, maupun mendung. Selalu berada di sana untukmu. Begitu pun aku. Selalu berada di hatimu.

Aku yang sekarang, hanya terlalu lemah. Sungguh, ini bukanlah salahmu. Aku tidak bisa melewati cobaan ini dengan kuat. Aku tidak sanggup.

Sayangku, kau mau kan memaafkanku?

Aku terlalu mencintaimu. Sangat mencintaimu, hingga rasanya begitu sakit.

Aku tidak pantas, Chanyeol. Aku tidak bisa menyerahkan diriku lagi. Aku bahkan sudah tidak memiliki muka untuk melihatmu. Maafkan aku.

Maaf karena sudah mengabaikanmu selama sebulan ini. Aku sungguh bukanlah suami yang baik, bukan? Membuatmu bersedih dan menangis. Tidak mengurusmu dengan benar. Tidak memperbolehkanmu untuk masuk ke dalam kamar. Membiarkanmu makan sendirian.

Aku terlalu malu.

Aku malu pada diriku sendiri, dan aku juga mempermalukanmu.

Chanyeol, suamiku yang baik hati dan begitu tampan, relakan aku, oke?

Biarkan aku pergi dari dunia ini.

Maaf atas keegoisanku. Awalnya pasti akan sangat berat. Maka dari itu, pergilah bersenang-senang! Bermain bersama Jongin dan Sehun, berkencan dengan orang lain, bernyanyi di kafe di depan kampus, lakukan semua hal yang kau senangi.

Jika aku hanya terus membuat hatimu berdarah dan kau ingin melupakanku, maka lupakan aku.

Sayang, aku tersiksa. Tiap malam aku memimpikannya. Aku merasa muak pada diriku sendiri. Sangat menjijikkan. Aku tidak akan pernah membiarkanmu untuk menyentuh tubuh kotor ini.

Tiap malam, kau memohon. Meminta belas kasih agar aku mau membukakan pintu. Tapi, aku dengan begitu jahat, tak menggubris dirimu.

Chanyeol, setelah ini, segera cari orang lain. Cintai dia. Jangan pikirkan aku lagi. Aku akan mengawasimu dari jauh. Aku akan bahagia, ketika kau berbahagia. Dan akan sedih ketika kau bersedih.

Sekali saja, turuti perkataanku, ya?

Maafkan aku. Pertengkaran terakhir kita saat itu adalah salahku. Jadi, kau tidak perlu merasa bersalah. Kau memutuskan untuk pergi, karena ingin mendinginkan pikiran. Aku sangat mengerti. Dan kejadian itu, bukan salahmu. Ini semua salahku yang tidak bisa menjaga diri sendiri.

Chanyeol, jika aku boleh egois sekali lagi, di kehidupan kita yang selanjutnya, apa kau mau mencintaiku kembali?

Aku akan sangat bahagia jika kau mau mengiyakannya.

Kalau kau rindu suaraku, aku banyak melakukan rekaman di studio bodohmu itu. Kau bisa mendengarkannya sepuasnya. Lalu, kau juga terlampau sering memvideokan wajah jelekku ketika bangun tidur. Jika kau rindu, kau boleh melihatnya.

Tapi, ingat. Jangan terjebak terlalu lama pada bayanganku, Chanyeol Sayang. Carilah kebahagianmu.

Jika suatu saat nanti kita bertemu lagi, aku akan menebus segala kesalahanku.

Aku mencintaimu.

Sangat mencintaimu.

Maaf, karena aku harus pergi mendahuluimu dengan cara seperti ini.

Sekali lagi, berbahagialah, Chanyeol Sayang.

Dengan cinta,

Park Baekhyun.

Dear you [ChanBaek][TwoShot]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang