Sudah seminggu aku menjalankan menjadi panitia ospek, hari ini tepat hari Sabtu, hari terakhir ospek di minggu pertama. Ospek di kampus ku tahun ini 2 minggu full.
Hari ini aku ada agenda rapat perdana untuk bidang yang ku pilih. Rapatnya akan dilaksanakan pada pukul 18.30, setelah aku beres ospek.
Habis evaluasi aku segera ke ruangan divisi ku untuk mengambil barang-barangku, lalu aku ke sekretariatan UKM X. Disana sudah ada Kak Hasna, Kak Angga dan juga ada Kak Rendra, Kak Rendra itu Koordinator divisi ku di kepanitiaan ospek ini, dia juga kakak tingkat ku di UKM X. Selain ada Kak Hasna, Kak Angga, dan Kak Rendra, ada juga Dafin dan Wisnu, mereka teman seangkatan ku, tapi aku tidak begitu kenal akrab dengan mereka, dengan Wisnu lumayan akrab karena ketika event lalu aku satu divisi dengannya, dengan Dafin juga, tapi Dafin pendiem tidak banyak bicara seperti Wisnu.
Ketika aku masuk ke sekertariatan UKM X, aku disambut hangat oleh mereka, terutama Wisnu, dia itu orang yang senang sekali berbicara, dia selalu bertanya tentang hal penting atau tidak penting kepada ku. Sedangkan Kak Rendra, Kak Hasna dan Dafin sedang asik mengobrol ntah apa yang sedang mereka bicarakan. Kak Rendra itu wakil dari bidang ku ini pada periode tahun lalu, mungkin Kak Rendra sedang memberikan pesan kepada Kak Hasna. Dan aku heran dengan Dafin, dia ikut berbincang dengan Kak Rendra dan Kak Hasna.
Setelah Kak Rendra, Kak Hasna dan Dafin beres berbincang. Kak Rendra mengatakan "titip bidang ini yaa pokoknya, jangan sampai hancur" lalu Kak Rendra menanyakan apakah hari ini ada rapat, lalu Kak Rendra kaget ketika Kak Hasna mengatakan bahwa hari ini akan diadakan rapat perdana. Kak Rendra meminta izin kepada Kak Hasna untuk mengizinkanku tidak hadir dalam rapat tersebut, karena Kak Rendra menghawatirkan aku kelelahan. Dan aku membantahnya, aku mengatakan bahwa aku bisa menghadiri rapat kali ini, aku mengatakan bahwa aku tidak lelah.
~~~~
Jujur Kak Rendra itu sangat baik, dan aku mengagumi nya, dari cara dia memimpin, dia selalu berpikir dewasa, bijak, dan selalu menghargai usaha orang lain sekecil apapun.
Jarang sekali orang untuk menghargai usaha orang lain walaupun sekecil apapun usaha nya. Aku termasuk orang yang sangat tidak percaya diri, apalagi dengan karya yang aku hasilkan, aku selalu tidak percaya diri untuk mendapatkan hasil dokumentasi yang bagus dalam kepanitiaan ini, setiap kali Kak Rendra meminta hasil dokumentasiku, aku selalu tidak percaya diri, tapi apa yang dia katakan selalu membangkitkan ku dari rasa tidak percaya diri itu. Kak Rendra selalu mengatakan hasil dokumentasi ku bagus, padahal jika dibandingkan dengan hasilnya dia sangat jauh sekali, tapi dia sangat mengapresiasi hasilku.
Selain itu aku juga banyak sekali belajar tentang dokumentasi dari dia, dia sering sekali memberikan saran dan arahan kepadaku. Sungguh Kak Rendra bagiku adalah seorang pemimpin yang sangat baik.
~~~~
Kami akan melaksanakan rapat di luar kampus, lebih tepatnya kostan nya Kak Hasna, karena kampus akan clear area selama ospek berlangsung. Kak Hasna menyuruhku untuk pergi bersama Dafin.
Sungguh sangat canggung harus pergi bersama Dafin, karena aku hanya mengenal nama dia saja, tidak mengenal dia yang sebenarnya seperti apa. Yang aku ingat tentang dia hanya aku pernah satu divisi dengan dia ketika event lalu, dan aku tidak pernah berbicara apapun dengan nya, dan dia pun jarang sekali mengikuti rapat dan berbaur dengan yang lainnya, aku baru mengetahui dia ketika foto studio pembubaran divisi ku ini.
Selama perjalanan aku bersama Dafin, tidak ada topik pembicaraaan, karena aku tipe orang yang tidak bisa membuka topik pembicaraan, apalagi dengan orang yang baru atau tidak dekat denganku.
Rapat dibuka oleh Kak Hasna, Kak Hasna memperkenalkan dirinya sebagai Koordinator dari bidang ini dengan Dafin sebagai Wakil dari Kak Hasna, aku sempat heran dan penasaran ketika tahu Dafin sebagai wakil, aku melihat Dafin itu orang yang sangat pendiam, aku penasaran dengan cara memimpinnya dia kedepan bagaimana. Lalu Kak Hasna menjelaskan semua program kerja yang harus kami kerjakan bersama, banyak sekali program kerja dari bidang ku ini.
Sebelum Kak Hasna mengakhiri rapatnya, dia menanyakan kesiapan dari anggota nya untuk tetap aktif dan bisa menjalankam program kerja yang ada didalam bidang ini. Lalu Kak Hasna mengakhiri rapat dengan memberikan saran untuk bidang kami ke depannya, ketika Kak Hasna menawarkan Dafin untuk memberikan pesan, Dafin hanya menjawab dengan singkat, dia hanya ingin kedepannya bisa bekerja sama dan saling mengingatkan satu sama lain jika ada yang salah, karena dia juga sedang belajar menjadi seorang pemimpin.
Setelah rapat selesai Dafin memakan makanan yang telah dipesan tadi sebelum rapat. Terpaksa aku harus menunggunya selesai makan baru aku bisa pulang. Sudah terasa lelah sekali hari ini, karena kegiatanku hari ini sangat padat, jam 4.30 pagi aku harus pergi ke kampus untuk menjadi panitia ospek, dan beres meng-ospek jam 17.00, lalu dilanjut untuk evaluasi sampai jam 17.30 aku hanya beristirahat beberapa menit dan segera ke sekre UKM X, lalu dilanjutkan dengan rapat perdana.
Ketika Dafin beres makan, rasanya aku ingin segera mengajaknya untuk segera pulang, tapi sangat canggung dan tidak mungkin juga dia baru saja beres makan langsung ku ajak pulang. Aku sudah melirik-lirik dia berharap dia peka bahwa aku ingin segera pulang.
Setelah kira-kira 10 menit kemudian, Dafin baru mengajakku untuk pulang. Dia tidak mengantarkanku ke rumah, karena aku membawa kendaraan sendiri, aku dan Dafin ke kost Kak Hasna menggunakan kendaraanku dan Dafin yang mengendarainya, sedangkan kendaraan Dafin masih di parkirkan di kampus. Di perjalanan pulang, aku dan Dafin tidak banyak berbicara, rasanya sangat canggung untuk memulai obrolan. Sampai akhirnya Dafin menanyakan rumah ku dimana, lalu aku menjawabnya dan memberikan pertanyaan yang sama kepada Dafin, dan dia menjawab, rumah dia lumayan jauh dari kampus, harus menempuh kurang lebih 14 Km. Lalu Dafin memulai membuka pembicaraan, dia menanyakan lagi kepada ku apakah aku tidak capek mengikuti kepanitiaan ospek ini, dan aku jawab tidak, lalu dia menanyakan lagi apakah aku masih kuat untuk membawa kendaraan jam segini, ini tepat pukul 22.00. Dan aku menjawab "nggaa, masih kuat kok hehe" lalu dia mengatakan "haha jangan tidur yaa" lalu Dafin dan aku bercanda kecil.
Dafin menghentikan kendaraanku tapat di gerbang kampus, lalu dia mengucapkan terimakasih, sebelum aku pergi untuk pulang, dan dia juga mengatakan "hati-hati yaa, jangan tidurr" dan aku menjawab "haha iyaa engga kok, duluan yaa" dan aku segera melajukan kendaraanku.
~~~~
Ntah aku masih pemasaran bagaimana kedepannya cara Dafin memimpin, dengan kepribadian dia yang terlihat pendiam, tidak terlalu banyak berbicara, bisa terlihat ketika tadi rapat, dia tidak begitu banyak berbicara, hanya Kak Hasna yang selalu menjelaskan dan berbicara. Pada awalnya aku juga tidak menyangka bahwa wakil ku adalah Dafin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Difference
RomanceApa aku bisa menggapaimu? Kamu seseorang yang selalu ada di sebelahku, sebagai sahabatku. Mengapa rasa ini harus jatuh kepadamu. Kamu yang sangat mengenalku, kamu yang selalu ada, kamu yang membuat aku terlarut dalam suasana. Apakah aku harus selama...