BAB 3

14 3 0
                                    

Setelah seminggu berlalu yang berwana terlengkapi bersama butiran halus berwarna putih.

Saat saat yang ditunggu para karyawan kini tiba

Pembagian gaji bulanan

"Ronald putra"

"Friska purnama"

"Lah gue kok ga dipanggil² sih" kris menggerutu

"Kristiann santoso"

"Ha...haa..apa pak..siapa tadi?" Ucap Kriss

"Ha he ha he kek bakulan keong lu,ya elo ituuu kambenggg!" Saut asraf temanya

"Kriss sejak kapan namalo berubah jadi krisstian bandoso?" Tanya Friska meledek

"KRISTIAN SANTOSO bangsadd,kalo bukan cewe uda gua gaprak kemarin kemarin lu" Saut Kriss ngegas

" makanya lu kalo punya kuping bersihin napa banyak congek tu" Saut Asraf

"Saae lu kaleng rombengg!" Balas friska

Saat pulang pun tiba lagi lagi friska pulang bersama dengan Kriss

Tak langsung beranjak kerumah mereka berhenti ditepi pantai dahulu.

"Lo tau ga gimana gaenaknya jadi joness?" Ucap Kriss mengode

"Enak aja si gue" Saut friska

"Gue serius" ucap Kriss

"Gue dua rius malah,ah..jangan kesel gitu dong" friska menyambung ucapan ya

"Gue gak kesel"

"Gue tau kok wajah lelaki kalo kesel" Ujar friska

"Gimana emang" Saut Kriss kepo

"Mau tau?" Balas friska

"Iya"..

"Je-lek hahahah" friska tertawa terkekeh

"Makasiiiihhh!" jawab kris

Friska masih tertawa Hingga beberapa saat ,kemudian tiba tiba diam,lalu menatap kris dengan tatapan menyelidik.

"Apa liat liat naksir ya?" Ucap friska

"Pede luu" Balas kriss

"Lama lama gua buang juga ni cowok" batin friska kesal

"Hehe maaf ya.gua gak bermaksud bikin lo marah,gua cumaa...gua menahan diri" Ucap Kriss

"Cuma apa tadi?" tanya friska lagi

"Cuma pingin lihat lo bahagia kalo lgi sma gue"

Friska hanya terdiam,kris mendekat dia memegang jemari friska

"Gua tau,hidup ini sudah terlalu berat,gua memberanikan diri untuk kerja karena ingin mengubah nasib.gua ga pernah mikir akan bertemu dengan seseorang dan bahagia karenanya." Ucap kris gugup

Friska menatap tajam mata Kriss

"Lo mau kan terus jadi bagian dari hari hari gue?" tanya Kriss

Friska tersenyum.

Sore mulai hilang.kami berdua ditelan malam.hari itu kami pulang terlambat gagal pulang ke rumah gasik.berhasil mendapatkan upah.dan,merasakan perasaan yang belum pernah kami rasakan sebelumnya.

                             

                               ****



- SWEET FLOUR -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang