1 - Prolog

21 3 0
                                    

Kamu sedang berbaring di tengah lapangan sekolah Mu sembari menatap langit dengan tatapan kosong.

"Aku mendapatkan nama belahan jiwaku disaat aku berumur 16 tahun" Ucap Mu Dalam hati.

Disaat kamu berbaring, tangan kanan Mu merasa tidak nyaman dan terus berkelipkan cahaya.

Beberapa detik kemudian tangan kanan Mu memunculkan sebuah nama, kamu menatap tangan Mu dan mencoba membaca dengan jelas nama siapa yang tertulis disitu.

"Cho Seungyeon" Gumam Mu.

"Akhirnya, Muncul!" Ucap Mu sembari bangun dari posisi baring Mu.

"Aku Berjanji Hari Itu, Bahwa Saat bertemu dengan mu, aku akan mencintaimu dengan segenap hati."

****

Saat ini kamu sedang duduk diatas meja belajar di kelas Mu, semuanya sudah pulang hanya kamu sajalah yang tinggal di sekolah dengan beberapa murid lain nya.

Alasan kamu masih di sekolah karena kamu sedang mencari di salah satu media sosial orang yang bernama cho seungyeon.

"Sebelumnya kupikir akan mudah untuk bertemu dengan belahan jiwaku, Tapi aku harus mencari nya untuk waktu yang sangat lama"

Nihil, Kamu mencari di sosial media tapi tidak mendapatkan nama yang cocok.

****

2 Years Later

Kamu berlari menaiki jalan yang menanjak, kamu berencana menemui orang yang bernama cho seungyeon karena semalam kamu mendapatkan seseorang bernama cho seungyeon disalah satu aplikasi media sosial lain nya.

Kamu berhenti dengannya nafas yang tidak beraturan, kamu Mencari-cari orang yang bernama seungyeon tapi saat ditemukan, hasilnya sangat mengecewakan Mu.

"Apa?!"

Kamu menatap pria yang bernama cho seungyeon bersama dengan gadis lain, Tunggu dulu, Ini bukan belahan jiwa nya.

Pria dan gadis yang dia lihat saat ini mempunyai nama satu sama lain di leher mereka.

"Haa...." Kamu Membuang kasar nafas Mu.

Kamu tidak ingin menyerah begitu saja, kamu mengangkat tangan kanan mu, kamu mengarahkan tangan kanan Mu ke arah cho seungyeon yang buka belahan jiwa Mu itu.

Kamu membuat gaya yang aneh, mereka berdua menatap mu dengan tatapan aneh.

Kamu tidak peduli dengan tatapan itu, kamu mulai membuka tangan kiri Mu dan menutup tato yang bertuliskan nama cho seungyeon, kamu membuat gaya selayak nya kamu membuat jurus.

Alasan kamu melakukan itu karena jika kamu bertemu dengan belahan jiwa Mu, Pasti tato di tangan Mu itu akan berkelap kelip lebih tepat nya menyala.

Kamu mengulangi gerakan itu berkali-kali, beberapa orang yang berlalu lalang mungkin sudah mengangap Mu gila.

Tiba-tiba saja disaat kamu melakukan hal konyol itu, teman Mu yoojung, menarik tangan Mu tiba-tiba dan menarik Mu sembari tangan satu milik yoojung dipakai yoojung untuk menutupi wajahnya yang sudah malu akibat kelakuan sahabat nya ini.

"Ayo pergi!"

Dia mencoba menarik tangan ku lagi, tapi aku masih tidak mau pergi dari situ, aku mencoba untuk melawan tapi dia menarik ku sampai mengikuti nya.

"Tadi Itu memalukan" bisik teman Mu tepat ditelinga Mu.

****

Ini sudah seminggu semenjak kejadian dirimu melakukan hal konyol di depan kedua belahan jiwa yang sudah bertemu.

Kamu saat ini sedang berdiri tepat di depan jendela kelas mu yang berada di lantai 2.

Kamu berteriak tidak jelas, kamu bisa dibilang sudah gila akan cho seungyeon.

Kamu berteriak di jendela meneriaki nama Seungyeon.

"CHO SEUNGYEON, WHERE ARE YOU?!!!"

"CHO SEUNGYEON, AKU BELAHAN JIWA MU!!"

Sahabat mu, Yoojung, Dia Sedang Menatap Mu dari belakang, Yoojung mengambil buku nya dan beranjak dari situ sembari berpura-pura bahwa Kamu bukan teman nya. Karena sedari tadi kamu sudah menjadi tontonan para murid SMA Daehwang.

****
2019

"Setelah 5 Tahun Akhirnya Aku Sadar bahwa semua orang kecuali aku sudah menemukan belahan jiwanya"

Kamu Saat Ini berada di universitas Mu, kamu masuk di salah satu universitas terkenal di korea Selatan, Yonsei University.

Kamu Saat Ini sedang berjalan menurun tangga universitas Mu yang entah dimana ujung nya, di setiap beberapa anak tangga kamu selalu saja melihat pasangan-pasangan yang membuat Mu iri.

"Di dunia ini ada yang mempunyai tato belahan jiwa dan ada yang tidak punya"

"Yang pertama, jika mempunyai nama belahan jiwa makan itu akan tertato di badan Mu, itu tertulis secara sendiri. Dan yang kedua itu tidak terlalu penting, berarti tidak spesial."

"Saat Kamu Bertemu dengan belahan jiwa Mu, tato Mu akan berkelip"

Kamu menuruni terus tangga itu, kamu memegang beberapa properti yang akan kamu gunakan untuk membuat tiruan suatu design bersama dengan salah satu senior dekat Mu dan teman mu.

Saat kamu sedang berjalan menuruni tangga ponsel Mu bergetar, Kamu Membuka Ponsel Mu dan mendapati sahabat Mu, yoojung menelepon Mu.

"Ya! Yoojung-ah, Kenapa Kamu tidak datang?" Tanya Mu Dengan setengah teriak yang membuat orang disekitarmu melihat Mu, Bahkan Seorang Lelaki berperawakan tampan yang tadinya sedang memotret sesuatu dengan kamera nya menatap Mu.

Kamu tidak sadar dengan tatapan mereka, kamu tetap melanjutkan aktivitas Mu dengan santai.

****

Saat ini kamu sedang berada di ruangan dimana tempat itu adalah tempat dimana para anak arsitek mendesain hasil karya mereka.

Kamu Bersama dengan teman pria Mu yang bernama Jihoon. Kalian berdua duduk bersebelahan.

Kamu sedang fokus membuat agar kayu kecil ini bersatu dengan kayu yang lain nya. Kamu sedang mendesain perlengkapan-perlengkapan rumah yang kalian desain.

Jihoon melihat pekerjaan Mu karena dia sudah selesai dengan desain nya, Dia Mendekatkan wajah nya dengan wajah Mu.

"Pantas saja kamu murid terbaik, sama saja seperti dirimu" Jihoon menunjuk desain Mu bergantian dengan wajah Mu.

Kamu menatap nya tajam, Dia menjauhkan wajah nya dari wajah Mu dan menunjukkan senyum nya.

"Itu Pujian" Ucap nya mencoba untuk tidak membuat Mu marah.

"Ada Apa? Kamu Cemburu?"

"Daripada bekerja seperti anjing dan menjalani hidup yang menyedihkan aku lebih memilih jadi anak nakal"

"Itu Pujian?" Tanya Mu lagi.

"Bagaimana Menurutmu?"

"Lihatlah dirimu, Kamu Sudah Begadang berapa hari?" Tanya nya menatap Mu lekat.

"Tiga?"

"Apa?!"

Jihoon terkejut, Dia memundurkan kepala nya karena tidak tahan dengan bau badan Mu.

"Biar Kutebak, Semur Kimchi?"

Kamu mencium bau badan Mu dan menggangukan kepala Mu, tiba-tiba Jihoon mengeleng-ngelengkan kepalanya.

"ckckck"

"Aku Hidup Seperti Ini Karena Cho Seungyeon, Sial"
















Gimana Ceritanya? Bagus gak? Lanjut gak?

Silahkan kasih kritik dan saran buat cerita ini agar kedepannya bisa lebih bagus:)

Silahkan kasih bintang kalo suka:)

TBC.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear My Name(Cho Seungyoun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang