SECRET ADMIRER

1K 151 52
                                    

"Sssstttt... Sssstttt... Chaan... Chaan... Arah jam 9." Bisik Kai sambil menyenggol lengan Chanyeol yang duduk di sebelahnya.

Sontak Chanyeol melirikkan mata elangnya ke arah jendela yang membatasi kelas dengan koridor sekolah.

Berjalan dengan ceria bersama sahabat, senyum hati yang melekat pada bibir gadis pujaan menjadikan pagi ini sempurna bagi Chanyeol.

Pandangannya tak lepas mengikuti langkah si gadis hingga menghilang dari pelupuk mata. Segaris senyum terkembang dari bibirnya. Sungguh, bagi Chanyeol melihat gadis pujaan dipagi hari adalah mood booster, penambah imunitas dan pertahanan diri dari mata pelajaran pertama.

Ingin rasanya Chanyeol lari keruang kepala sekolah dan meminta pindah kelas saat ini juga. Namun dia cukup tahu diri akan keinginannya. Bukan karena dia tak mampu. Otaknya bahkan sangat mampu. Hanya saja ada asa yang harus ia perjuangkan.

Sebagai anak penjual mie ayam "goyang lidah" nomer wahid seantero kota Itaewon, membuat Chanyeol harus berfikir tentang masa depan kelangsungan warung mie ayam keluarganya.

Apalagi sang appa berpesan untuk membuat seribu franchise warung mie ayam "goyang lidah" di daratan korea.

Berbekal amanah yg kuat dari appa, membuat Chanyeol sadar sepenuhnya, masa yang ia jalani saat ini demi menata dan kepantasan dirinya dimasa depan.

Chanyeol tak pernah main-main dengan sekolahnya. Walau sebagai lelaki remaja tanggung, dia juga sering melakukan kenakalan anak seusianya. Tapi dia akan sangat serius jika itu menyangkut masa depan.

"Sssstttt... Sssstttt... Chaaan... Chaaan... Udah ngelamunnya... Bu Rose udah masuk kelas," Ujar Kai sambil menusuk-nusuk lengan Chanyeol dengan ujung telunjuk.

Chanyeol merubah posisi duduknya, dengan senyum bodoh yang masih ia pamerkan. Hari ini otaknya siap menerima semua pelajaran. Bahkan jika pak Ji-Sung salah masuk kelas dan memberi pelajaran Fisika, dia tidak akan protes sepertinya.

❤️
❤️
❤️
❤️
❤️
❤️
❤️
❤️
❤️

Jumat Tanggal 10 bulan Januari. Dua hari lagi gadis pujaan hati akan merayakan ulang tahun ke 17.

Banyak sekali kehaluan yang ingin ia jadikan nyata. Namun apa daya, tiga tahun merajut cerita disekolah yang sama, tak membuat Chanyeol mendekat pada sang cinta.

Kai sebagai sahabat terdekat pun bosan memberi wejangan. Bahkan Mario Teguh pun dijamin olehnya tidak akan mampu merubah Chanyeol agar bisa mendekat pada si cinta.

Chanyeol tahu betul mimpi yang ingin si gadis gapai. Dan dia paham, saat ini dia tidak lebih dari seorang anak yang mengandalkan uang orangtua. Chanyeol hanya ingin memantaskan diri hingga waktunya tiba. Begitu alasan yang selalu dipaparkan setiap kali Kai sudah mulai banyak tanya.

Alasan yang tidak bisa diterima oleh Kai yang notabene berprinsip hidup muda harus bahagia, masa SMA adalah masa sejuta rasa. Tapi Kai paham posisinya, dia hanya ingin melihat Chanyeol bahagia. Chanyeol bukan orang yang tak punya muka. Bahkan seluruh siswi disekolah pun akan menjerit histeris saat Chanyeol tanpa sengaja memperlihatkan otot bisepnya, atau sedikit memperlihatkan jidat fenomenal yang jarang diumbar. Kai bahkan berani bertaruh banyak wanita yang akan mimisan jika melibat otot perut sahabatnya.

Tak sedikit wanita yang berusaha mendekati Chanyeol dan berusaha mendapat perhatian darinya. Namun usaha mereka sia-sia, karena dunia Chanyeol hanya gadisnya. Gadis mungil berpipi moci yang selalu menggoda iman Chanyeol, ingin sekali saja mencicipi rasanya, apalagi saat merona malu atau tertawa. Sungguh, jantung Chanyeol tak sekuat itu menahan ke-uwu-an dari gadisnya.

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang