t h i r t y f o u r

9.2K 800 516
                                    

Don't forget to VOMENT

"Tuh kan! Gue bilang juga apa, lo sih nggak percaya!" Alenna mendengus mendengar ucapan Stella yang menggebu-gebu. Sedangkan kedua teman nya yang lain, Kanza dan Rilley masih terdiam dengan tatapan tidak percaya nya.

"Serius, Len?" Alenna mengangguk, tangan nya sibuk mengambil kentang goreng di hadapan nya.

"Udah berapa bulan?" Tanya Kanza menatap Alenna masih dengan tidak percaya.

"Emm, delapan minggu?" Jawab Alenna dengan ragu. Pasalnya dia lupa dan tidak terlalu mendengarkan ucapan Dokter ketika periksa beberapa hari yang lalu.

"Kevan gimana?" Pertanyaan Rilley membuat Alenna terdiam, kentang di tangannya tidak jadi dia makan.

"Gimana?" Tanya nya ulang kepada dirinya sendiri. "Gue nggak tau," lanjutnya lagi.

"Kevan bikin gue bingung," Ucap Alenna memandang kosong kedepan.

"Dia nggak mau tanggung jawab?" Alenna menggeleng dengan tegas. "Dia tanggung jawab, justru gue yang nggak mau Dia ada."

"Bahkan sampai sekarang, gue masih suka cari tempat yang bisa hilangin Dia." Ketiga teman Alenna menatap nya kaget.

"Jangan gila lo!" Sentak Stella merasa tidak terima. "Gue nggak gila!" Alenna tiba-tiba memukul meja di hadapannya, membuat sedikit makanan berhamburan keluar dari piring nya.

"Len, Kevan udah berusaha buat berubah jadi lebih baik. Tolong bikin semuanya mudah, gue juga nggak mau lo terus-terusan sakit sendirian!" Bentak Stella menatap Alenna marah.

"Berubah? Lo nggak tau Stell, kalian semua nggak tau!" Mata Alenna berkaca-kaca. Di usap nya dengan cepat ketika setetes air mata jatuh di pipi nya. Alenna benci kembali terlihat lemah.

"Apa yang kita nggak tau, Len?" Alenna diam mengabaikan pertanyaan Rilley. "Kasih tau Alenna, jangan di pendem. Jangan buat diri lo sakit sendirian." Ucap Kanza dengan lembut, tangannya mengusap lengan Alenna dengan pelan.

Alenna menggeleng, "Gue nggak mau ada Dia. Dia bikin semuanya semakin ribet tau nggak!" Ucap Alenna dengan kesal, mengabaikan pertanyaan Rilley dan Kanza.

"Nyebut Len! Nggak boleh gitu!" Ucap Kanza menyadarkan nya.

"Emang ada masalah apa lagi sama Kevan, Len?" Tanya Stella lagi.

"Dia selingkuh, lagi." Ketiga nya diam. Tidak terlalu kaget sebenarnya, mereka semua mengenal sifat Player nya seorang Jeaden Kevan.

"Bianca?" Tanya Rilley dengan datar.

"Lo, tau dari mana Ri?" Tanya Alenna kaget. Semua teman nya tidak ada yang tau tentang kejadian di Bali waktu itu.

"Ternyata bener kan! Udah, Len cari laki lain aja!" Ucap Rilley dengan nada kesal nya yang sangat ketara.

"Lo tau dari mana, Rilley!" Bentak Alenna menatap tajam laki-laki di sebrang meja nya. Sedangkan Stella dan Kanza yang tidak mengetahui apapun hanya bisa diam mendengarkan.

"Gue liat!" Balas Rilley dengan bentakan juga. "Kemarin, pas gue jalan sama Aero ketempat biasa anak Brigezz kumpul. Gue liat Bianca yang katanya adik Rigel itu duduk di pangkuan Cowok bangsat lo itu!" Ucap nya menggebu-gebu.

"Dan Lo tau? Anak-anak Brigezz, termasuk Rigel yang lo anggap sebagai sahabat lo juga mendukung, mereka semua malah godain mereka berdua padahal mereka semua juga temen lo, dan tau kalo lo lagi hamil anak nya Kevan!" Lanjutnya.

Alenna terdiam di tempatnya. Seulas senyum jahat terlihat di wajah cantiknya itu. "Kenalin gue ke temen cowok lo Stell," Stella terkejut bukan main.

Setelah beberapa minggu yang lalu Alenna ingin putus dengan Kevan, sekarang perempuan itu minta di kenalin ke teman-teman nya yang mayoritas nya memang cowok itu? Ah, Alenna sudah benar-benar muak sepertinya.

"Bagus. Jangan mau di perbudak cinta terus menerus." Ucap Rilley menepuk pelan kepala Alenna.

☁️☁️☁️

"Nama nya Melvin ya Len, nggak jauh-jauh banget ganteng nya kok sama Kevan!" Ucap Stella. Sekarang dia bersama dengan Kanza sedang berada di Apartemen Alenna, tanpa Rilley karna laki-laki kemayu itu sedang pergi bersama teman nya yang lain.

"Nggak usah sebut-sebut dia deh!" Sentak Alenna kesal. Beberapa hari ini hubungan nya dengan Kevan memang sangat tidak baik. Bahkan laki-laki itu ikut mengabaikannya ketika Alenna diam. Berinteraksi hanya ketika menanyakan Alenna sudah minum susu nya atau belum.

"Tapi perut gue belum keliatan banget lagi hamil kan?" Tanya Alenna terhadap kedua teman nya. Perempuan itu sedang berdiri di hadapan cermin.

"Nggak kok, masih kaya perawan!" Jawab Stella jujur walaupun di akhiri dengan tawa di akhir kalimatnya.

"Gue bingung deh sama Kevan, lo tuh kurang apa ya, Len?" Tanya Kanza dengan pelan. Karena jujur saja, otak nya pun dari dulu ketika mengenal lebih jauh tentang Kevan dan sikap Player nya, diri nya masih bertanya-tanya apa yang kurang dari sahabatnya itu.

"Alenna nggak ada yang kurang, semua cewek juga pada iri setiap dia lewat. Gue aja sebagai sahabat kadang iri sama wajah nya yang kelewat mulus, Kevan aja yang kurang bersyukur!" Jawaban Stella membuat Alenna terkekeh.

"Len, Melvin udah di lobby! Ayo turun." Ucap Stella ketika membaca pesan dari teman nya itu.

"Eh kok gue mendadak takut, ya?!" Ucap Alenna panik seketika. Jadi begini rasanya ketika bertahun-tahun hari-hari nya hanya di penuhi oleh satu orang saja dan sekarang akan ada orang baru. Rasa nya mendebarkan sekaligus takut.

"Rilex Len, nggak ada yang perlu lo takutin." Ucap Kanza menenangkan, tangan nya menyerahkan Sling bag yang akan di pakai Alenna.

"Ayo guys!" Teriakan Stella membuat Alenna dan Kanza terburu-buru keluar dari kamar.

"Nanti gue harus gimana?" Pertanyaan Alenna memecahkan keheningan di dalam lift.

"Ya biasa aja Alenna, kok lo mendadak norak sih kaya nggak pernah jalan sama cowok aja?!"

"Sialan lo! Gue beneran takut nih!"

"It's okay! Dia nggak gigit, paling cuma cium aja sedikit!" Stella tertawa puas melihat wajah kesal Alenna.

"Jangan mau Len kalo dia cium-cium!" Ucap Kanza memberi nasihat kepada Alenna.

"Kan baru kenal masa udah cium-cium aja!" Lanjutnya lagi.

"Loh, emang nya kenapa? Kevan aja sering!" Alenna mendadak tambah panik. Gimana kalo Kevan mengetahui kelakuan nya ini?!

"Kalo Kevan tau gimana?" Pertanyaan Alenna tanpa sadar membuat suasana hening.

"Ya-ya gapapa dong, ini kan nama nya balas dendam!" Jawab Stella dengan ragu. Tiba-tiba dia juga merasa takut.



Tbc

Happy 200+k viewers gengggg❤️😻

Apa kabar syg2ku?!❤️
Kalian #Dirumahaja kan? Jaga kesehatan yaa❤️

Mau bikin grup chat nih biar ga boring dirumah aja. Kalian semua harus masuk ya biar kita saling kenal❤️

Eitsss, tapi ceritain dulu dong kenapa kalian suka KEVALENNA disini👉

Kalo udah cerita kenapa suka KEVALENNA di atas, langsung join yaa.

Me : +62895-0241-6702
Admin : +62882-2393-3870

Aku tunggu yaa❤️

KEVALENNA ✓ (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang