"Perkenalkan, Namaku Aura Humaira. Mungkin kalian akan mengenaliku sebagai anak yang cengeng dari segi nama. Atau anak yang sering dimanja orang tua dalam pelukan. Kalian salah jika mengira aku begitu.
Ayah pernah bilang, jadilah anak yang kuat, Aura. Jadilah anak yang membanggakan. Kamu putri ayah yang paling hebat.
Dan memang benar, aku adalah putri ayah seperti yang ia katakan. Kalian akan tahu sendiri bagaimana kuatnya diriku. Bukan kuat secara fisik. Tapi hati. Aku kuat secara pemahaman dibandingkan saudaraku yang lain.
Di rumah, aku memiliki seorang pahlawan super dalam hidupku. Penerang langkahku kalaku tersesat. Penenang tangisku kala isak dan kesedihan melanda. Siapa lagi kalau bukan Ibu. Wanita terhebat yang kupunya. Bidadari surga yg tuhan titipkan di rumah kami.Namanya adalah Lia Humaira.
Aku sayang sekali sama ibuku,sejak kecil aku dirawat dengan penuh kasih sayang.Ia tak pernah terlihat rapuh di depan anak-anak nya.Aku tak tahu apa yang ibu sembunyikan dari ku.
Aku terlahir dari keluarga sederhana.Aku memiliki 3 saudara yang ketiga nya perempuan.Anak pertama bernama Alaysha Humaira.Anak kedua bernama Lestari Humaira dan anak terakhir bernama Bunga Humaira.
Ayah...mendengar kata itu, aku tak tahu ingin berkata aku mencintai nya atau membenci nya. Aku tak tahu mengapa aku selalu dibeda-bedakan dengan kakak dan adik ku.Yang ku tahu ayah lebih menyayangi ku dari pada saudara-saudara ku yang lain
Aku tak mengerti mengapa ayah bersikap seperti itu kepada anaknya."Aura..auraa..aura anak ayah dimana kamu?." ayah memanggil ku. "hemm..rara disini yah."kata ku.
"Ayah bawakan baju baru untuk mu,ini (sambil menyerahkan)."kata ayah. Tiba-tiba kak Alaysha pun menghampiri kami.
"Wah ayah...baju untuk Alaysha mana?." Kata kakakku.
"Tidak ada,aku membelikan ini hanya untuk Aura!."katanya sambil membentak kak Alaysha."Tetes demi tetes air mataku jatuh, aku enggak tega lihat kak alaysha dibentak seperti itu,Yaallah ada apa sebenarnya dengan ayah yaallah."bergeming di dalam hati.Aku berlari ke kamar dan menangis sekencang-kencangnya.
Keesokkan harinya aku melihat kak Alaysha sedang menjemur pakaian. Aku pun menghampirinya "Kak Alaysha maafin ayah yah, mungkin ayah lupa membelikan untuk kakak."sambil memelas.
"Tidak apa-apa ra,mungkin ayah lebih menyayangi mu dari pada kami." Kata kak Alasyha sambil pergi meninggal kan ku.
"Kak Alayshaaaa." kataku sambil mengejarnyaAku mandatangi ayah yang sedang memonton televisi.
"Ayah,ayah harus minta maaf sama kak Alasyha,ayah tidak boleh membeda-bedakan kami,kami semua anak ayah."kataku sambil membentak ayah.
Ayah menampar ku tetapi dihalangi oleh ibuku.Dan yah yang kena sasarannya itu ibuku.Tangan ayah melayang begitu saja. Tepat mengenai pipi Ibu. Aku yang melihat di ruangan itu, yang sebelumnya memang belum pantas untuk menilai kejadian tersebut, dibuat terdiam seketika. Ruangan hening. Hanya menyisakan suara isakan tangis Ibu tanpa air mata
Ku peluk ibu seerat-erat nya sambil meminta maaf.
"Aku benci ayah..."sekuat-kuat nya aku berteriak.
"Dasar anak sama ibu sama aja." Kata ayah
KAMU SEDANG MEMBACA
Always be Alone
FantasyCerita ini dingkat dari kisah nyata seorang gadis yang introvert dan selalu dikucilkan oleh teman-temannya. Dia adalah seorang gadis yang tidak tahu apakah dia anak broken home atau tidak.Yang diketahuinya hanyalah ia selalu sendiri menikmati keseh...