Chapter 1.3

16 3 0
                                    

Nastya POV

Aku berlari sambil membawa lukisanku. Menuju kamarku dan menjatuhkan kasar tubuhku di lantai. Sakit? TIDAK!. Ini tak se-sakit perasaanku yang terabaikan. Hatiku sesak, mengingat aku hanyalah anak aneh yang terlahir di dunia. Ayah begitu gila harta. Dia akan melakukan apapun demi uangnya, termasuk melakukan hal buruk padaku. Dan kalian tau bukan? Dia berniat menjualku dengan uang sebesar milyaran rupiah. Apa dia masih bisa kusebut sebagai seorang 'ayah'?. Katakan itu!!.

Kuusap kasar air mataku yang terus jatuh. Kuletakkan mahakaryaku di depan meja rias agar aku senantiasa memandanginnya. Sekilas, cahaya bulan membuatku beralih keluar. Menatap indahnya dunia yang sekalipun belum pernah ku pijakkan kaki disana.

Apa akan lebih baik jika aku terus disini?

Kumainkan sebuah cahaya yang kemudian muncul. Dia lebih sering datang saat suasana hatiku memburuk. Mungkin, ia pun tau yang kurasakan. Itulah mengapa, ia berniat menghiburku dengan sedikit sentuhan sihir. Kau- teman terbaikku. Meski hanya sebuah cahaya redup.

"Ibu?" Mulutku tak lagi bisa diam. Ingin aku berteriak dan menangis di depannya. Menumpahkan semua ketakutan hari ini dan untuk esok. Tapi akupun tau, itu sia sia. Sama halnya aku berbicara dengan sebuah lukisan mati. Kekuatanku takkan bisa menembus dimensi waktu kan? Sekalipun jika aku meminta, bukankah waktu yang dulu takkan pernah kembali seperti semula?

Jika kau masih ada, mungkin hanya sosokmu-lah yang berhasil menopangku ketika terjatuh. Dan memulihkanku ketika hancur

Air mataku jatuh tanpa kusadari. Semua memori indah layaknya kenangan abadi, tiba tiba saja muncul. Mengapa di saat seperti ini, malah membuatku semakin ingin menghilang dari dunia?!. Mengapa demikian?!

Jika saja ibu masih hidup, mungkin hidupku takkan se-mengerikan sekarang. Dia satu satunya yang menyayangiku tanpa pamrih, dan selalu menjagaku sekalipun aku ketakutan. Sekarang- siapa yang melindungiku jika aku berada dalam kesunyian? Siapa yang memelukku ketika sedang hujan badai? Siapa sosok penggantinya, jikapun ada?! Adakah sosok ibu pengganti selain ibu kandungmu sendiri? TENTU TIDAK!

"Jika bisa, apa aku dapat menemuimu kembali?" Suaraku terdengar semakin parau. Tak hentinya air mataku terus jatuh. TETAP! Aku takkan bisa menerima kenyataan bahwa ibuku telah tiada. Nyatanya, aku tak pernah melihatnya kembali sejak isu meninggalnya kala itu. Aku mungkin akan percaya, jika saja mayat ibu ditemukan. Tapi sekalipun, jika tak ada bukti tertentu, aku akan tetap beranggapan bahwa ibu masih hidup. Meskipun mereka harus menyebut diriku gila.

-Knock knock

"Nastya, kau di dalam kan? Buka pintunya sebentar. Aku ingin bicara denganmu." Itu suara Alisha dari balik pintu kamar. Tak ada niat untukku membukakan pintu. Sengaja aku mengabaikannya, agar ia tau bagaimana rasanya diabaikan keluarga. Hanya dia yang ayah cintai, dikagumi orang banyak, bahkan selalu diterima apapun keadaannya. Ya, kuakui Alisha itu cantik. Mata indah dengan rambut coklatnya begitu menawan. Tubuhnya tinggi dan ramping. Bagaimana mungkin oranglain tak terpikat olehnya. SEMENTARA AKU- Gadis albino yang terlahir untuk diasingkan. Apa dayaku agar oranglain dapat menerima perbedaan?

Aku berbalik dan menatap jendela kamar. Memeluk erat sebuah bantal kecil di kasur. Kuremas bantal itu, layaknya menumpahkan emosiku disana. Kurasakan aura lain, nampak berbeda. Seperti halnya saat aku menahan marah, itu akan membuat diriku tak terkendali. "Pergilah." Suaraku tak digubris sama sekali oleh Alisha. Ia malah semakin mengetuk pintu dan itu membuatku semakin benci.

MULAI- kugerakkan akal pikiranku untuk menguasai suasana. Kugunakan pikiranku untuk mengendalikannya hingga sedikit dari benda benda itu mulai bergerak sesuai pikiranku. Sebenarnya, itu tak perlu berlebihan. Aku bisa membuatnya berfungsi tanpa aku yang melakukan. Kalian tak mengerti dengan yang ku katakan? Akupun SAMA :'))

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Psychic MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang