PART 3 Kenangan

5 1 0
                                    

Aku menangis tiada henti di kamar, membuka album foto lembar demi lembar, mengusap halus wanita cantik yang tengah menggandeng gadis kecil di taman kota kala itu.

"Icha ingin Mama slalu ada untuk icha! Selamanya!" Ucap gadis kecil itu

"Iya sayang, Mama akan slalu ada untuk Icha!" Balas wanita cantik itu.

Tangis Icha semakin terisak kala mengingat obrolan singkat di masa kecilnya.

"Mama.. hiks hiks.. icha butuh Mama..." ucapku terus mengusap air mata dengan kasar

"Aku harus bertindak! Iya aku akan pergi dari sini! Maafin icha Ayah! Maafin icha Mama!" Ucapku lalu berdiri dari dudukku dan langsung mengambil baju baju serta koper.

Kulihat rumah ini tampak sepi, ini adalah kesempatan emas untuk aku pergi dari rumah ini.

------

Sudah 6 jam lamanya aku pergi dari rumah penuh kenangan di masa kecilku itu, rumah yang ada seorang ibu yang sayang pada anaknya, ada seorang ayah yang tangguh untuk keluarganya.

Ayahku yang dulu selalu menjagaku, dan selalu melindungiku kini telah membuat hatiku sakit, lebih memilih wanita gila harta daripada seorang anaknya,

"Mungkin ini nasibku, aku harus kuat untuk menjalaninya,!" Ucapku menguatkan diri sendiri

Aku berjalan terus hingga ke sudut kota, berjalan dan menjumpai sebuah warung atau toko yang cukup besar, berniat ingin membeli roti untuk mengganjal perutku yang sudah keroncongan.

"Ada yang bisa dibantu neng?" Ucap bapak bapak tua yang umurnya sekitar 53 tahunan sepertinya pemilik toko

"Ehmm i iya pak, ada roti siap saji pak?" Tanyaku sedikit hati hati

"Ada neng, pilih saja di rak situ ada macam macam rasa," tunjuknya dan mengarah ke rak roti di sebelah kananku

"Makasih pak," ucapku langsung memilih roti siap saji

"Kalau boleh tanya neng ini pindahan ya?" Tanya pemilik toko itu

Merasa ditanya aku langsung kembali menghadap pemilik toko itu

"I iya pak, saya lagi cari kontrakan, bapak tau kontrakan deket sini?"

"Ohh cari kontrakan ya neng! Depan warung bapak ini ada kontrakan kebetulan kosong, bisa ditempati pula!" Jawabnya dan membuatku tersenyum bahagia

"Wahh syukur deh pak, pemiliknya dimana ya pak? Bisa antarkan saya kepadanya?"

"Tak perlu diantar sudah di depan mata neng, Saya Pak Toha pemilik kontrakan itu!" Ucapnya lalu tersenyum renyah

"Wah pas banget dong pak, saya mau nempatin pak!" Jawabku gembira

"Iya boleh, neng ini namanya siapa?"

"Ahh sampai lupa berkenalan, Nama saya Icha pak!" Ucapku lalu mengurkan tangan dan di sambut ramah oleh Pak Toha

"Iya iya, ini yang depan kan warung bapak yang belakang pas rumah bapak, biar kamu mudah kalo ada apa apa," jelas Pak Toha

"Terimakasih banyak ya pak, Oh iya disini jual makanan pokok kan pak?"

"Seperti yang neng Icha lihat, insyaallah lengkap!"

"Alhamdulillah, yaudah kalo gitu saya ambil telur nya 15 biji, beras nya 1 karung dan mie instan nya satu dus ya pak!"

"Syukur neng Alhamdulillah rejeki bapak nggak kemana!" Ucap Pak Toha penuh kegembiraan

"Iya pak saya juga terimakasih banget sama bapak!"

"Iya iya bapak ambilin dulu ya neng!" Ucap Pak Toha dan langsung mengambilkan barang belanjaanku

Sekitar 15 menitan menunggu akhirnya selesai aku belanja kebutuhanku,

"Oiya Pak! Boleh antarkan saya ke kontrakkan depan bapak?" Tanyaku tidak sabar ingin melihat istana yang akan ku singgahi

"Iya neng, bentar ya saya panggilkan anak bapak dulu!"

"Iya pak!" Jawabku lalu mengambil satu kantong telur yang di berikan Pak Toha tadi

"Azka!! Sini nak!" Teriak Pak Toha memanggil anaknya

"Iya pak!!" Balas anak Pak Toha dengan berteriak dari dalam

Saat keluar dari dalam mata ku dan matanya saling bertemu, terkunci dalam satu pandangan,

Ahh sungguh menenangkan! Batinku

Cukup lama kami bertatapan akhirnya suara Pak Toha memecahkan adegan mataku dan anaknya

"Ini tolong antarkan Neng Icha kedepan kontrakan milik bapak! Kontrakan nya mau di isi sama neng Icha, dan tolong bawakan belanjaannya ini!" Suruh Pak Toha

"I iya pak!" Jawab anaknya.

Next! Ini part menurut aku panjang banget :) .

Love It StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang