Na Jae Min

94 6 8
                                    

Jaemin. Paras tampan nan idaman setiap cewek yang melihatnya. Pertama kali memandang langsung jatuh hati padanya.

Manusia yang selalu menggodamu dengan nada yang sedikit membuatmu kesal. Sehingga kamu tak tahu apakah itu tulus dari hatinya atau hanya sekedar candaan karena dia dicap sebagai fakboi.

Jaemin berlari kekelasmu dan langsung duduk dikursi depanmu yang kebetulan memang sedang kosong karena sedang jam istirahat.

"Lo gapapa? Apa lo ke UKS? Sakit?" Jaemin yang langsung panik dan mengecek suhumu melalui keningmu.

"HAh!" kamu kaget bukan main dan pipimu menjadi merah.

"Lo demam ya? Pipi lo merah gitu. Ga bisa didiemin lo kudu kerumah sakit." Jaemin menarik tanganmu namun kamu tetap diam.

"Jaemin. Aku gapapa kok elah, tadi cuma ketabrak Jeno doang. Ini udah disalepin sama Jeno kok." kamu memperlihatkan tanganmu yang terluka.

"Sumpah ini lo gapapa?" Jaemin meraih tanganmu dan melihatnya dari dekat lalu mengalihkan pandangannya kedirimu.

"Iya Jae gapapa, gausah lebay panik kaya begitu deh." kamu hanya bisa bergeleng melihat tingkah Jaemin yang dari dulu memang tak berubah.

"Ntar lo pulang sama gue aja deh. Gue anterin, mau jauh mau deket gue gada urusan. Lo teman gue, gue harus perhatian sama lo!"

Memang setelah Jaemin kembali dan bertemu disekolah akhir ini rumah Jaemin pindah jauh dari rumah kamu.

"Jae gausah kaya gitu deh." kamu memantapkan tindakannya untuk nggak terlalu berlebihan.

Dan ternsenyum kearah Renjun yang seperti obat nyamuk bagi Renjun. Hahha!

"Iya Jae gausah berlebihan gitu, dia aman kok." kata Renjun.

"Gak peduli gue mau ditolak gimana pun. Lo harus pulang sama gue!" Jaemin memandangimu dengan tatapan memaksa.

"Iya deh iya, daripada bawel." kamu pun menyetujui ajakan Jaemin.

"Gitu kek dari tadi!" Jaemin merasa lega.

"Yaudah gue balik kelas lagi ya." Jaemin mengacak rambutmu.

"Jaemin!" kamu berteriak kepadanya.

"Iya iya sini gue benerin. Cantiknya gue galak banget emang." Jaemin pun ngebenerin rambutmu yang dibuatnya berantakan.

"Dah ya. Bye! Ntar gue samperin dan pulang sama gue!." Jaemin berjalan keluar kelas namun dengan setengah badan yang terlihat dipintu belakang dan berteriak.

"Renjun ati ati lo digigit sama y/n, galaknya sama banget kaya macan afrika." isengnya Jaemin lalu kabur dan menghilang dari pintu itu.

Kamu hanya tersenyum dan bergeleng melihat tingkah Jaemin yang lebaynya kaya ibu ibu rempong dikompleks. Dan mengingatkanmu akan masa lalu sebelum Jaemin pergi meninggalkanmu karena masalah pekerjaan ayah Jaemin dulu.

Sedari dulu Jaemin selalu menggodamu dengan berbagai cara, bahkan ketika ia tahu kamu mengalami kecelakaan dan tak bisa menjengukmu.

Jaemin rela menelfonmu dengan telefon ayahnya selama mungkin untuk memastikan bahwa kamu memang baik baik saja.

Dan ketika kamu menceritakan kebenarannya ia rela meminta ibunya untuk menemaninya pergi hanya untuk melihatmu. Sungguh Jaemin orang yang berlebihan.

Namun disisi itu kamu bersyukur bahwa ternyata didekatmu banyak orang baik!

"Sifatnya kenapa juga dari dulu ga berubah sedikitpun, masih berlebihan. Tapi aku menyukainya." dengan nada lirih dan kamu tersenyum kecil.

Imagine Nct DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang