"Kak"
"Hm?"
"Kak"
"Ya?!"
"Kak"
Aku menoleh menatap adik perempuanku dengan tatapan kesal "apa sih?! Ngomong aja jangan setengah-setengah. Berisik tau!"
Dia menatapku kesal "Ya lu liat novel mulu gamau noleh. Orang ngajak ngomong tuh perhatiin dong!"
Yeee bisa ae. Aku mendecak "iye maaf ya. Ada apa?"
"Gue mau minjem catokan rambut, ya"
Aku mendelik lalu fokus ke novelku lagi "iya" kirain penting....
Sekarang adalah hari sabtu yang artinya libur. Jika kalian sekolahnya libur di hari sabtu, maka kalian beruntung. Karena libur di hari sabtu dan minggu rasanya sangat nikmat. Hari sabtu ini kugunakan untuk malas, males dan bermalas-malasan. Aku sudah bangun dari shubuh sampai jam 10 pagi. kegiatanku adalah mulai membantu Ibu memasak, membantu Ayah cuci mobil, bermain game di hp sampai baca novel. Ini saatnya untuk bermalas-malasan. Ayahku pergi kerumah temannya sedangkan Mamaku pergi arisan.
Aku menatap adikku yang keluar dari kamar dengan tampilan yang rapi "mau kemana lu?"
"Ke mall sama temen-temen"
"Oh"
"Lu gak main, kak? Kak Sela ke mall juga lho sama adiknya"
"Kagak ah, enakan juga rebahan" balasku tidak peduli. Lagian aku tidak punya uang banyak. Aku berniat nabung karena beberapa member EXO rencananya akan melakukan solo. Bahkan Chen sudah mengeluarkan Albumnya, sekarang gantian Suho, biasku.
Nathanina atau Nat--adikku, mendecak "dasar pemalas"
"Nye nye nye nye nye" balasku tidak memperhatikannya. Novel > Nat. Camkan itu
"Gue berangkat dulu ya"
"Hati-hati"
"Iya"
"Jangan pulang terlalu sore"
"Iya"
"Jangan lupa beliin Chatime"
"Iy--gak! Kagak! Ogah" balasnya sengit lalu aku melemparnya menggunakan bantal. Dia sudah berdiri di dekat pintu lalu menjulurkan lidahnya. Badannya pun menghilang sekarang.
Aku menutup buku novel dan menatap ke sekeliling rumah. Sepi. Tanganku meraih handphone yang tergeletak diatas meja. Tidak ada yang ngechat. Aku hanya mendengus dan lanjut tiduran lagi. Tiba-tiba aku ingat bahwa Chatime telah membuka cabang didekat perumahanku. Aku langsung bangkit dan bersiap-siap. Karena ini lagi diskon, aku harus buruan kesana. Hanya memakai topi putih, jaket biru muda dan mengantongi uang seperlunya, aku pun mengunci rumah. Mengeluarkan motor Scoopy warna putihku lalu pergi dengan semangat.
---
Aku memeriksa uang kembalianku apakah pas dengan yang ada di bill atau tidak. Setelah itu, kakiku berjalan cepat untuk keluar dari kedai ini lalu pulang kerumah dengan hati senang dan bahagia. Meminum Chatime dengan nikmat diiringi oleh film asyik yang sudah menanti.
Rencananya sih gitu
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Miserables
Teen FictionAku memiliki satu teman lelaki yang sama sekali tidak ingin kuanggap sebagai teman Dia terkenal Terkenal akan segala hal yang payah dalam dirinya Tapi dia tidak seperti itu pada kenyataan Setelah kejadian itu aku menyadari Bahwa dia seorang penipu