Kak Gilang - Vanya roomchat
Kak Gilang: Van, kamu di mana? Kampus engga hari ini?
Vanya: Iya kak, ini lagi siap siap, ada apa?
Kak Gilang: Mau berangkat banget Van?
Vanya: Engga sih kak, masih agak lama, ya paling habis dzuhur lah.
Kak Gilang: Baru juga jam 10 kok udah siap sih?
Vanya: Tadinya sih mau kerkom jam 10 tapi anak anak nya pada engga bisa jadi engga jadi, emang nya kenapa gitu kak?
Kak Gilang: Kalau masih lama bisa ke sekre dulu engga?
Vanya: Ada apa ka?
Kak Gilang: Ini Agra minta di dandanin, katanya sih mau ada fashion show gitu di sekolah nya buat jam 1, kamu bisa engga?
Vanya: Ya bisa sih, tapi make up aku engga lengkap. Soalnya aku juga engga begitu suka make up yang menor gitu.
Kak Gilang: Iya udah nanti aku nyuruh Friska buat bawa sisanya yang kamu engga punya
Vanya: Oh emang dia mau ke sekre juga kak?
Kak Gilang: Iya sama aku dia di suruh ke sekre, tapi kata dia engga bisa lama karena dia mau pergi, paling ngasih make up yang kurangnya aja.
Vanya: Iya udah aku ke sekre sekarang.
---
"Assalamualaikum." ujar Vanya sambil memasuki sekre.
"Waalaikumsalam, sini Van masuk." ujar Ali mempersilan masuk
"Loh aku kira cuma ada Kak Gilang sama Arga aja, ternyata banyakan juga." ujar Vanya
"Iya Van sambil main aja, soalnya bosen di rumah." ujar Ari sambil ngasih kursi
"Mana make up yang kamu bawa? Yang engga ada apa?" tanya Kak Gilang
Sambil memberikan make up. "Yang engga ada foundation, bb cream, sama bedak aja sih. Soalnya kan buat make up cowok engga usah banyak - banyak." ujar Vanya
"Kok kamu engga punya bedak Van?" tanya Kak Adam
"Aku ke kampus aja engga pernah pake bedak kak, jadi engga punya bedak." jelas Vanya
"Loh kenapa?" tanya Kak Adam "Biasanya kan kalau cewek gitu ke kampus pada make up ya setidaknya pake bedak gitu." lanjutnya
"Nanti aku tunjukkin kenapa aku engga pake bedak." jelas Vanya.
---
Vanya - Friska roomchat
Friska: Van ini aku udah di depan sekre, kamu kedapan ya soalnya aku mau langsung pergi nih.
Vanya: Oh iya tunggu bentar. Aku ke depan sekarang."Aku ke depan dulu ya mau ngambil make up dari Friska, dia udah nunggu." ujar Vanya yang langsung meninggalkan ruangan.
"Fris, mana make upnya?" tanya Vanya menghampiri Friska.
"Nih Van, cuma ini aja kan?" tanya Friska
"Iya ini aja kok, yang lainnya aku ada." jelas Vanya
"Oiya kamu masih engga bisa pake bedak?" tanya Friska.
"Ya gitudeh" ujar Vanya "Iya udah aku masuk lagi ya." lanjut Vanya sambil meninggalkan Friska
"Teh, ayo cepetan make upin akunya jam setengah 12 nanti aku di jemput buat ke sekolah." ujar Arga yang melihat Vanya masuk.
"Iya bentar ini aku mau pake bedak dulu, mau nunjukkin gimana kalau aku udah pake bedak." terang Vanya lalu menyuruh Arga duduk di depan Vanya.
"Teh, nanti make up nya jangan tebel - tebel ya." ujar Arga khawatir.
"Engga kok, aku cuma mau nutupin bekas jerawat kamu aja biar engga terlalu keliatan. Kamu engga ada alergi sama make up kan?" tanya Vanya sambil menggaruk bagian pipinya yang mulai gatal.
"Van, ini apaan?" tanya Ari, sambil mengeluarkan benda itu.
"Oh itu mascara Ri, kneapa kamu mau pake mascara?" tanya Vanya "Nanti aku pakein ya." lanjut Vanya sambil menahan tawa.
"Ih ya kali aku pake gituan, oiya Van kamu kepanasan?" tanya Ali heran sambil terus melihat muka Vanya yang kemerehan.
"Engga kok, emang kenapa gitu?" tanya Vanya heran lalu melirik Ali sekilas.
"Muka kamu merah Van soalnya." jawab Kak Adam sambil nunjuk muka Vanya yang kemerehan.
"Iya teh, muka teteh merah banget." ujar Arga "Kalau teteh kepanasan nyalain aja atuh AC nya, Kak tolong." lanjut Arga sambil menunjuk remote AC didekat Kak Adam.
"Engga kok, panas sih iya tapi engga panas banget." ujar Vanya sambil menyentuh mukanya karena semakin gatel.
"Tapi kalau engga panas banget, kenapa muka kamu bisa sampe merah kayak gitu?" ujar Ali "Atau jangan - jangan kamu malu ya karena deket - deket sama Arga?" goda Ali yang malah bikin Vanya menatap sinis ke Ali.
"Ini tuh efek karena tadi aku pake bedak, makanya udah engga pernah pake bedak lagi sekarang, karena kalau pake bedak ya gini jadinya." jelas Vanya dengan nada yang jutek.
"Terus kalau udah kayak gitu gimana?" tanya Ali yang kelihatan khawatir.
"Kok kamu khawatir banget sih Li?" goda Ari yang dari tadi merhatiin sikap Ali ke Vanya.
"Ih apaan sih, bu-bukangitu maksudnya." ujar Ali gugup
"Ya terus apaan?" tanya Ari yang terus godain Ali.
"Ya maksudnya kalau udah merah - merah gitu gimana balikin lagi nya gitu." jelas Ali yang udah mulai kesel dengan Ari.
"Ya paling cuci muka aja, nanti juga biasa lagi mukanya." sela Vanya karena engga mau nanti Ali sama Ari debat.
"Tapi beneran engga apa - apa gitu Van? tanya Ali masih khawatir "Engga ada rasa perih atau gimana gitu?" lanjutnya
"Ekhem.. yang masih khawatir sama mukanya Vanya." ledek Ari yang langsung pergi keluar karena mau ngerokok.
Ali yang melihat langsung menatap punggung Ari sinis.
"Engga apa - apa kok, dan engga akan kenapa - napa juga." ujar Vanya meyakinkan Ali dan lanjut membereskan alat - alat make up nya karena sudah selesai.
"Ini make up-nya udah beres ya." ujar Vanya.
bersambung......
Kalau ada saran atau kritikan boleh komen aja yaa. Terimakasih
YOU ARE READING
Just Best Friend
Non-FictionMaaf kalau banyak yang kurang baru pertama kali buat. Bahasanya non - baku :) Kalau engga suka engga usah dibaca aja yaa:)